Efisiensi Usahatani Kemanfaatan Usahatani

commit to user Menurut Hadisapoetra 1973, pendapatan bersih diperhitungkan dengan mengurangi pendapatan kotor dengan biaya mengusahakan. Penerimaan atau pendapatan kotor merupakan keseluruhan pendapatan yang diperoleh dari semua cabang dan sumber dalam usahatani selama satu musim atau bahkan satu tahun, yang diperhitungkan dengan me- ngalikan jumlah hasil produksi yang diperoleh dengan harga jual yang berlaku pada saat penelitian. Untuk mengetahui besarnya biaya dan pendapatan usahatani dalam penelitian ini digunakan perhitungan pen- dapatan usahatani. Dimana pendapatan usahatani dirumuskan sebagai berikut : PdU = Pr U – BM = H x Y – BM Keterangan rumus pendapatan usahatani : PdU : Pendapatan usahatani pola Rp PrU : Penerimaan usahatani Rp BM : Biaya mengusahakan usahatani Rp H : Harga produksi usahatani Rp Kg Y : Hasil produksi usahatani Kg

5. Efisiensi Usahatani

Penghitungan efisiensi usahatani yang sering digunakan adalah Reve- nue Cost Ratio RC Ratio merupakan perbandingan Ratio atau Nisbah antara penerimaan Revenue dengan biaya Cost. RC Ratio dirumuskan sebagai berikut : RC Ratio = Bu Pr Keterangan rumus RC Ratio di atas, apabila dipergunakan untuk menghi- tung efisiensi usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah dengan usa- hatani pola rotasi padi-padi-padi adalah sebagai berikut : Pr : Besarnya penerimaan usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah usahatani pola rotasi padi-padi-padi Rp Ha Th. commit to user Bu : Besarnya biaya usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah usa- hatani pola rotasi padi-padi-padi Rp Ha Th. Keterangan kriteria dari rumus RC Ratio di atas sebagai berikut : Jika RC 1, berarti bahwa usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah usahatani pola rotasi padi-padi-padi efisien. Jika RC 1, berarti bahwa usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah usahatani pola rotasi padi-padi-padi tidak efisien. Semakin besar RC Ratio, maka akan semakin besar pula efisiensi usaha- tani yang diusahakan oleh petani, serta memperoleh pendapatan yang mak- simal. Hal ini dapat dicapai bila petani mengalokasikan faktor-faktor pro- duksi dengan efisien Soekartawi, 2001.

6. Kemanfaatan Usahatani

Analisis perbandingan Increamental BC Ratio adalah perbandingan antara perbedaan manfaat dengan pengorbanan pengeluaran beberapa usa- hatani. Analisis perbandingan Increamental BC Ratio dapat digunakan untuk membandingkan dua usaha pertanian seperti usahatani tanaman ba- han pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan lain-lain. Analisis Increamental Benefit Cost Ratio BC merupakan perban- dingan Ratio antara manfaat Benefit dan biaya Cost. Rumus Increa- mental BC Ratio adalah sebagai berikut : Increamental BC Ratio = Bu ∆ ∆ Pr Keterangan rumus analisis Increamental Benefit Cost Ratio di atas, apabila digunakan untuk menghitung manfaat usahatani pola rotasi jagung-padi- kacang tanah dengan usahatani pola rotasi padi-padi-padi sebagai berikut : ∆Pr : selisih antara penerimaan usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah dengan penerimaan usahatani pola rotasi padi-padi-padi Rp Ha Th. ∆Bu : selisih antara biaya usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah dengan biaya usahatani pola rotasi padi-padi-padi Rp Ha Th. commit to user Keterangan kriteria dari rumus analisis Increamental Benefit Cost Ratio sebagai berikut : a Increamental BC Ratio 1, berarti bahwa usahatani pola rotasi ja- gung-padi-kacang tanah bermanfaat dibandingkan dengan usahatani pola rotasi padi-padi-padi. b Increamental BC Ratio 1, berarti bahwa usahatani pola rotasi ja- gung-padi-kacang tanah tidak bermanfaat dibandingkan dengan usaha- tani pola rotasi padi-padi-padi. Soekartawi, 2001.

7. Penelitian Terdahulu