commit to user
Pengangkutan dilakukan dengan jalan kaki bila jarak lahan sawah de- ngan rumah dekat, dan bila jaraknya jauh menggunakan kendaraan se-
peda kayuh, sepeda motor, pick up, truk, kemudian padi diletakkan dan disimpan di dalam gudang lumbung.
3. Budidaya Kacang Tanah pada Usahatani Pola Rotasi Jagung-Padi-
Kacang Tanah di Lahan Sawah
Di lahan sawah, kacang tanah biasanya ditanam setelah padi atau musim kemarau pertama Maret April-Mei Juni dan kemarau kedua Ju-
ni Juli-September Oktober. Teknik budidaya kacang tanah pada usaha- tani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah di lahan sawah di daerah peneli-
tian adalah sebagai berikut : a.
Pengolahan tanah Pengolahan tanah sawah pada budidaya kacang tanah MT III
usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah, dilakukan dengan cara mencangkul atau membajak menggunakan mesin traktor, bertujuan su-
paya tanah sawah cepat menjadi lunak dan gembur serta mudah untuk ditanami benih kacang tanah. Pada budidaya kacang tanah tidak meng-
hendaki penggenangan air, tetapi tanah diairi air dan dibuat cukup lem- bab. Pemberian pupuk kandang dilakukan bersama saat pengolahan
tanah sawah agar unsur hara pada tanah yang semula diserap tanaman sebelumnya, dapat digantikan dengan unsur hara yang baru dari pupuk
kandang tersebut untuk penyediaan unsur hara yang diperlukan benih kacang tanah agar tumbuh dengan baik. Petani mengolah tanah sawah
mulai pagi pukul 06.00 wib sampai siang dan sore kembali lagi untuk menyelesaikan pengolahan tanah sawah tersebut.
b. Penanaman
Penanaman benih kacang tanah pada lahan sawah dilakukan menjelang musim kemarau berdasarkan perhitungan antara bulan Mei-
Juni. Jarak tanam ditentukan oleh petani menurut petunjuk penanaman atau sesuai keputusan petani sendiri disesuaikan pengalaman petani
sendiri. Pengaturan jarak tanam dilakukan guna mendapatkan produk-
commit to user
si yang optimal dan sangat menentukan kebutuhan benih kacang tanah akan zat hara yang dibutuhkan tanpa gangguan benih kacang tanah
yang lain. Pada tanah sawah, benih kacang tanah ditanam dalam lari- kan secara monokultur dengan jarak tanam 40 x 15 cm, atau 30 x 20
cm, atau 20 x 20 cm tergantung keinginan petani. Lubang tanam dibuat sedalam kurang lebih ± 3 cm menggunakan tugal dengan jarak tanam
seperti yang telah ditentukan petani. Tiap lubang ditanam 2-3 butir benih kacang tanah atau setiap 100 m
2
0,01 Ha ditanam kurang lebih ± 1 liter benih kacang tanah dan penanaman dilakukan mulai pagi pu-
kul 07.00 wib sampai selesai dalam satu hari. c.
Pemupukan Pemupukan yang paling ekonomis adalah menggunakan pupuk
dasar berupa pupuk kandang pupuk organik yang disebar merata ke permukaan lahan, lalu dicampur dengan tanah bersama dengan pengo-
lahan tanah. Sedangkan pupuk anorganik yang digunakan petani yaitu Urea, TSP SP-36, KCL, Ponska, dan Trobos. Sebagian besar petani
budiaya kacang tanah di Kecamatan Polokarto sering menggunakan pupuk organik berupa pupuk kandang dan pupuk anorganik berupa pu-
puk Ponska. Kacang tanah tidak begitu tanggap terhadap pemberian pupuk, terutama kalau ditanam sesudah padi sawah. Hal ini disebabkan
takaran pupuk yang diberikan pada tanaman padi sudah cukup tinggi, sehingga masih ada residu pupuk tersebut di dalam tanah yang ber-
pengaruh terhadap tanaman kacang tanah. Walaupun demikian, untuk memacu pertumbuhan awal dan mempertahankan keseimbangan hara,
kacang tanah yang ditanam sesudah padi sawah dianjurkan diberi tam- bahan pupuk. Dosis pemupukan disesuaikan dengan luas tanam dan
pupuk apa saja yang dikombinasikan untuk pemupukan tanaman ka- cang tanah. Waktu pemberiannya saat tanaman berumur 1 bulan sete-
lah tanam serta pada waktu kegiatan penyiangan dan pembubunan. Pu- puk dimasukkan pada lubang yang sudah dibuat di sebelah kiri dan ka-
nan dari lubang tanam, baik itu dilakukan dengan tugal atau dengan
commit to user
wangkil cangkul kecil. Jarak lubang pupuk dengan lubang tanam kira-kira 7 cm dan kedalaman lubang pupuk kira-kira 5 cm. Pemupu-
kan biasanya dilakukan pagi pukul 07.00-09.00 wib dan atau sore pu- kul 14.00-16.00 wib.
d. Penyiangan
Tergantung populasi gulma di lapang, kegiatan penyiangan pada tanaman kacang tanah sebaiknya dilakukan pada periode sebelum tana-
man mulai berbunga. Penyiangan dilakukan 2-3 kali pada umur 1-6 minggu dengan hati-hati agar tidak merusak kondisi tanaman atau ti-
dak mengganggu tanaman dalam perkembangan pembentukan polong. Penyiangan dilakukan pada bibit yang masih sangat muda, sebab bibit
muda tersebut menghendaki perlindungan dari tumbuhan pengganggu gulma. Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertu-
juan untuk menutup bagian perakaran, mengatasi tanah yang terlalu banyak air, dan sekaligus memperbaiki pembuangan air drainase. Pe-
nyiangan dan pembubunan dilakukan pagi pukul 07.00-09.30 wib dan atau sore pukul 14.00-16.00 wib.
e. Pengendalian hama
Serangan hama pada kacang tanah relatif sedikit dan jarang ter- jadi di setiap musim tanam. Hama yang menyerang tanaman kacang
tanah umumnya adalah penggorok daun Aproaerema modicela, pe- makan daun Spodoptera litura, Helicoverpa armigera, penghisap
daun Empoasca spp, Aphis crassivora, dan tungau. Sementara penya- kit yang banyak menyerang tanaman kacang tanah adalah penyakit
belang dan penyakit bilur. Gejalanya pada warna daun belang-belang dan strip klorotik terputus-putus di sepanjang tulang daun lateral dari
daun-daun muda. Pengendalian yang tepat menggunakan cara kultur teknis yaitu menghindari penanaman tanaman yang sama dengan terus-
menerus pada areal yang sama, menggunakan benih sehat, melakukan penyiangan gulma dengan baik, melakukan penanaman rotasi dengan
tanaman serealia seperti padi dan jagung, menggunakan insektisida un-
commit to user
tuk mengendalikan perkembangbiakan serangga pembawa penyakit tersebut. Pada kegiatan pengendalian hama dalam budidaya kacang
tanah pada usahatani pola rotasi jagung-padi-kacang tanah, penggu- naan insektisida sebanyak 2-3 kali dan penggunaan insektisida yang
dikombinasikan dengan penggunaan fungisida sebanyak satu kali. f.
Pengairan Tanaman kacang tanah memerlukan air yang cukup untuk tum-
buh. Dimulai dari benih kacang tanah tumbuh, peranan air cukup besar dalam membantu proses perkecambahan benih. Umumnya pada musim
kemarau setelah benih kacang tanah ditanam, dilakukan penyiraman secukupnya. Pengairan berikutnya diberikan dengan tujuan menjaga
agar tanaman tidak layu. Namun menjelang tanaman berbunga, diper- lukan air yang cukup dengan air dialirkan pada parit-parit kecil di anta-
ra bumbunan tanaman kacang tanah, supaya biji kacang tanah yang dihasilkan terbentuk dengan baik. Dan bila terlalu banyak air, maka
kebanyakan kacang tanah yang dihasilkan akan menjadi keropos dan polongnya kosong. Budidaya kacang tanah yang dikelola pada waktu
musim tanam ketiga musim kemarau sangat memerlukan air, bila ti- dak ada hujan dan sungai kering maka menggunakan sumur pantek un-
tuk sumber pengairan. Jadi, lahan sawah yang semula lahan sawah ta- dah hujan menjadi lahan sawah pompanisasi, dengan jangka waktu
pompanisasi kurang lebih satu kali dalam seminggu atau sebulan ada tiga kali pengairan, dan ada tiga tahap pengairan yaitu setelah tiga hari
tanam benih kacang tanah, setelah sepuluh hari menjadi bibit, dan sete- lah bibit kacang tanah berumur setengah bulan. Pengairan dilakukan
mulai pagi pukul 06.00 wib sampai selesai. g.
Pemanenan dan Pengangkutan Umur tanaman kacang tanah kurang lebih ± 100 hari, dan pe-
manenan dilaksanakan setelah kacang tanah siap untuk dipanen. Pada waktu panen, terlebih dahulu dilakukan pengairan hingga tanah sawah
lembab dan basah, hal tersebut dilakukan untuk memudahkan tanaman
commit to user
kacang tanah untuk dicabut dari tanah. Pengangkutan dilakukan de- ngan jalan kaki bila jarak lahan sawah dengan rumah dekat dan bila
jaraknya jauh menggunakan kendaraan sepeda kayuh, sepeda motor, pick up, truk. Bila budidaya kacang tanah sudah dalam sistem tebas,
maka kegiatan pemanenan dan pengangkutan dilakukan oleh penebas tengkulak pedagang pengumpul.
4. Karakteristik Petani Responden