Keadaan Iklim Luas Wilayah dan Tataguna Lahan

commit to user Sebelah Timur : Kabupaten Karanganyar Sebelah Selatan : Kecamatan Bendosari Sebelah Barat : Kecamatan Grogol Jarak dari Barat ke Timur kurang lebih ± 20 Km, jarak dari Utara ke Se- latan kurang lebih ± 8 Km, dan jarak dari Ibukota Kecamatan Polokarto ke Kabupaten Sukoharjo kurang lebih ± 14 Km. Berdasarkan penggolongan di atas, diketahui bahwa seluruh keca- matan di Kabupaten Sukoharjo, lokasinya ideal untuk budidaya tanaman : a Jagung Jagung yang ditanam di dataran rendah di bawah 800 meter dari per- mukaan air laut dapat berproduksi dengan baik AAK, 1993. b Padi Daerah antara 0-650 meter dengan suhu antara 26,5°C-22,5°C terma- suk 96 dari luas tanah di Jawa, cocok untuk tanaman padi. AAK, 1990. c Kacang tanah Di Indonesia pada umumnya kacang tanah ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian maksimal 1.000 m dpl. Daerah yang paling cocok untuk tanaman kacang sebenarnya adalah daerah dataran dengan ketinggian 0-500 m dpl AAK, 1989. Hal ini menunjukkan bahwa Kecamatan Polokarto mempunyai ketinggian kurang dari 500 m dpl, keadaan daerah tersebut tidak lembab dan tana- mannya mendapat zat perangsang tumbuh lebih banyak karena mempero- leh pancaran energi panas matahari, sehingga Kecamatan Polokarto mem- punyai potensi yang bagus untuk dijadikan tempat budidaya tanaman ja- gung, padi, dan kacang tanah.

2. Keadaan Iklim

Iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun sifatnya tetap. Cuaca merupakan keadaan atmosfir pada waktu tertentu yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu. Cuaca dan iklim merupakan salah satu komponen ekosistem alam, sehingga kehidu- commit to user pan baik manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tidak terlepas dari penga- ruh keadaan atmosfir. Iklim suatu daerah dipengaruhi oleh faktor-faktor : curah hujan, suhu, kelembaban udara, angin, tekanan udara, dan ketinggi- an tempat Kartasapoetra dan Sutedjo, 1991. Kondisi iklim suatu daerah dapat diketahui dengan menggunakan metode Schmidth-Ferguson yaitu dengan membagi rata-rata jumlah bulan kering BK dengan rata-rata bulan basah BB selama 10 tahun. Berdasar- kan hasil perhitungan pada Lampiran 1 dapat diketahui nilai Q Kabupaten Sukoharjo sebesar 76,56 , dengan demikian dapat dinyatakan bahwa Ka- bupaten Sukoharjo memiliki iklim tipe D 60,0 ≤ Q 100 , yang merupakan daerah sedang, maka daerah ini cocok untuk usahatani yang pengairannya mengandalkan air hujan pada musim penghujan dan pada musim kemarau pengairannya mengandalkan dengan sistem pompanisasi.

3. Luas Wilayah dan Tataguna Lahan

Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2007 dan 2008 memiliki luas lahan 46.666 Ha, penggunaan lahan tersebut dapat dirinci dengan perincian pada Tabel 3 sebagai berikut : Tabel 3. Luas Daerah dan Tata Guna Lahan di Kabupaten Sukoharjo Pada Tahun 2007 dan 2008 No. Tata Guna Lahan Kabupaten Sukoharjo 2007 Kabupaten Sukoharjo 2008 Luas Ha Persentase Luas Ha Persentase 1.

2. Lahan Sawah

a. Irigasi teknis b. Irigasi setengah teknis c. Irigasi sederhana d. Tadah hujan Lahan Bukan Sawah a. Pekarangan b. Tegal kebun c. Ditanami pohon hutan rakyat d. Tambak Kolam Empang e. Hutan negara f. Perkebunan Negara g. Lainnya 21.111 14.813 1.897 1.937 2.464 25.555 16.074 4.593 1.021 54 1.098 - 2.715 45,24 31,74 4,07 4,15 5,28 54,76 34,44 9,84 2,19 0,12 2,35 - 5,82 21.121 14.823 1.897 1.937 2.464 25.545 16.087 4.563 1.021 54 390 708 2.722 45,26 31,76 4,07 4,15 5,28 54,74 34,47 9,78 2,19 0,12 0,84 1,51 5,83 Jumlah 46.666 100 46.666 100 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo, 2008 dan 2009. commit to user Data dari Tabel 3, dapat diketahui tata guna lahan pada penggunaan lahan sawah di Kabupaten Sukoharjo tahun 2008 luasnya mencapai 21.121 Ha 45,26 lebih luas 10 Ha 0,02 dibanding tahun 2007 yang luas- nya mencapai 21.111 Ha 45,24 dari total luas tata guna lahan di Ka- bupaten Sukoharjo. Hal tersebut dikarenakan luas penggunaan lahan sa- wah bertambah 10 Ha pada tata guna lahan sawah irigasi teknis dan berku- rang 10 Ha luas lahan pekarangan dari total luas tata guna lahan di Ka- bupaten Sukoharjo, berarti penggunaan lahan sawah lebih luas sebesar 10 Ha. Data dari Tabel 3 juga dapat diketahui pada tahun 2007, luas tata guna lahan bukan sawah untuk penggunaan hutan negara sebesar 1.098 Ha 2,35 . Sedangkan pada tahun 2008, luas tata guna lahan bukan sawah untuk penggunaan hutan negara menjadi 390 Ha dan sebagian luasnya 708 Ha beralih fungsi sebagai perkebunan negara. Kecamatan Polokarto pada tahun 2007 dan 2008 memiliki luas dae- rah 6.218 Ha, penggunaan lahan tersebut dapat dirinci dengan perincian pada Tabel 4 sebagai berikut : Tabel 4. Luas Daerah dan Tata Guna Lahan Kecamatan Polokarto Pada Tahun 2007 dan 2008 No. Tata Guna Lahan Kecamatan Polokarto 2007 Kecamatan Polokarto 2008 Luas Ha Persentase Luas Ha Persentase 1.

2. Lahan Sawah

a. Irigasi teknis b. Irigasi setengah teknis c. Irigasi sederhana d. Tadah hujan Lahan Bukan Sawah a. Pekarangan b. Tegal kebun c. Ditanami pohon hutan rakyat d. Tambak Kolam Empang e. Hutan negara f. Perkebunan Negara g. Lainnya 2.576 1.130 948 187 311 3.642 1.781 948 - 24 708 - 181 41,43 18,17 15,25 3,01 5,00 58,57 28,64 15,25 - 0,39 11,39 - 2,91 2.576 1.127 796 350 303 3.642 1.781 948 - 24 - 708 181 41,43 18,13 12,80 5,63 4,87 58,57 28,64 15,25 - 0,39 - 11,39 2,91 Jumlah 6.218 100 6.218 100 Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukoharjo, 2008 dan 2009. commit to user Data pada Tabel 4, dapat diketahui bahwa di Kecamatan Polokarto tahun 2007 dan tahun 2008, penggunaan lahan bukan sawah luasnya 3.642 Ha 58,57 lebih luas daripada penggunaan lahan sawah yang luasnya 2.576 Ha 41,43 dari total luas Kecamatan Polokarto sebesar 6.218 Ha. Tahun 2008, tata guna lahan sawah berkurang penggunaannya dibanding penggunaan pada tahun 2007 yaitu luas lahan untuk irigasi teknis 1.130 Ha 18,17 berkurang 3 Ha 0,04 menjadi 1.127 Ha 18,13 , irigasi setengah teknis luasnya 948 Ha 15,25 berkurang 152 Ha 2,45 menjadi 796 Ha 12,80 , tadah hujan luasnya 311 Ha 5,00 berku- rang 8 Ha 0,13 menjadi 303 Ha 4,87 , dan berkurangnya luas tata guna ketiga lahan tersebut dikarenakan penggunaannya beralih fungsi ke irigasi sederhana dari luas 187 Ha 3,01 menjadi 350 Ha 5,63 . Pada Tabel 4, tahun 2007 di Kecamatan Polokarto, luas tata guna lahan bukan sawah untuk penggunaan hutan negara sebesar 708 Ha 11,39 dan perkebunan negara tidak mempergunakan lahan sama sekali. Sedang- kan tahun 2008, tata guna lahan bukan sawah untuk penggunaan hutan negara 708 Ha beralih fungsi sebagai perkebunan negara.

B. Keadaan Penduduk

1. Keadaan Penduduk Menurut Umur