Kesimpulan Saran Usia saat menikah : II. Pedoman Wawancara

91 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa : 1. Karateristik dari 7 informan dapat diketahui bahwa umur informan sewaktu menikah dini bervariasi antara 16-19 tahun dengan pendidikan yang berbeda- beda Dari 7 informan, 3 informan menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMA, 2 informan menyelesaikan pendidikannya sampai tingkat SMP dan 2 informan terputus pendidikannya di tingkat SMA. 2. Faktor yang lebih dominan terhadap tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar yaitu Kehamilan Sebelum Menikah. Terlalu bebasnya pergaulan remaja menyebabkan remaja tidak dapat mengontrol keinginan atau nafsu mereka untuk melakukan seks pranikah. 3. Faktor yang juga memengaruhi terhadap tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar yaitu faktor ekonomi. Rendahnya tingkat ekonomi keluarga menyebabkan anak tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ini menjadi alasan informan untuk menikah dini. 4. Rendahnya pengetahuan tentang pernikahan dini serta dampaknya juga sangat mempengaruhi tingginya angka pernikahan dini di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar. Hal ini disebabkan tingkat pendidikan informan yang rendah dan juga kurangnya informasi mengenai pernikahan Universitas Sumatera Utara 92 dini dari media massa baik cetak maupun elektronik. Sehingga informan tidak mengetahui dampak apa yang mungkin dapat terjadi jika menikah di usia dini. 5. Adanya dukungan dari orangtuakeluarga untuk menikah dini merupakan salah satu faktor dominan remaja melakukan pernikahan dini. 4 informan menyatakan bahwa orangtuakeluarga mereka yang mengambil keputusan agar menikah di usia dini.

6.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan sehubungan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi orangtua agar dapat menjalin komunikasi yang baik dengan anak. 2. Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan Pematangsiantar agar bekerjasama untuk meminimalisir terjadinya pernikahan usia dini dengan melakukan penyuluhan tentang usia perkawinan yang ideal dan dampak negatif terhadap pernikahan pada usia. 3. Bagi Pemerintah dan Kantor Pemberdayaan Perempuan Kota Pematangsiantar agar lebih peduli dan tegas menegakkan hukum dengan adanya pemalsuan identitas KTP penambahan umur yang tidak sesuai pada tempatnya dan sering digunakan untuk alasan menikah. Serta meningkatkan sosialisasi program Kesehatan Reproduksi Remaja KRR dan program PUP Pendewasaan Usia Perkawinan melalui kegiatan-kegiatan karang taruna dan pengajian remaja mesjid. Demikian juga dengan program “Tanamkan 8 Fungsi Keluarga” terutama fungsi ke-5 yaitu fungsi reproduksi yang diharapkan dapat menurunkan angka pernikahan dini. Universitas Sumatera Utara 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pernikahan Dini