Tingkat Ekonomi terhadap Pernikahan Dini

63

4.3.3 Tingkat Ekonomi terhadap Pernikahan Dini

Dari hasil wawancara mengenai faktor ekonomi yang memengaruhi keputusan informan untuk melakukan pernikahan dini, dapat dilihat pada matrix berikut ini : Matrix 4.4 Distribusi Pengaruh Tingkat Ekonomi Informan Terhadap Pernikahan Dini Informan Pernyataan 1 Masalah ekonomi ? Bisa dibilang iya kak, setauku pun orangtuaku ada juga ngutang-ngutang gitu, mana lagi adek- adekku pada masih SD gitu, jadi memang harus banyak duit lah. Iya kak, apalagi anak paling besar, jadi kerja lah sambil bantu- bantu dikit. Iya kak, karna lepas satu tanggungan gitu jadi tinggal adek ajalah yang di biayai. Kalau dibilang lebih baik lumayan lah kak. Nggak sampai ngutang juga sana sini. 2 Nggak juga sih kak. Bagus-bagus aja kok nggak seret-seret kali. Nggak kak. Karna minta juganya dari orangtua tiap bulan walaupun dikit kan lumayan ngebantu. Biasa aja kak kayak biasa. Nggak tau lah yaa kalau jadi makin terbeban pas aku uda nikah tapi masi minta duit hahaha. Nggak lah kak. Kalau lebih baik nggak mungkin minta sama orangtua. Ngga ada kerjaan pula, suami pun nggak pernah ngasih cukup. 3 Nggak. Alhamdulillah masih cukup lah. Bisa di bilang gitu lah, kan uda punya penghasilan sendiri juga. Kalau dibilang lebih baik lumayan lah, karna aku uda nikah kan nggak mungkin ku minta lagi sama orangtuaku. Malu lah Universitas Sumatera Utara 64 hahaha. Cukup lah untuk makan sama kebutuhan yang penting. Kalau lebih baik sih bisa juga di bilang baik. 4 Iya kak, kerja orangtuaku pun cuman ngebotot jadi agak pas- pasan kali memang. Nggak juga sih kak. Sebelum nikah pun uda kerja aku, uda biaya sendiri lah bisa dibilang. Nggak kak, masihnya payah walaupun aku uda kerja sama uda nikah gini. Biasa aja kak, mana lagi uda cerai kan nggaknya dapat nafkah dari suami. 5 Iya, nggak lumayan kerjaan orangtuaku soalnya. Iyalah, nggak orangtua lagi yang ngasih makan kan, ada suami. Kayaknya iya lah, soalnya lepas beban satu orang hahaha. Lebih baik kali nggak lah. Pas-pasan juga. Kerja suami pun nggaknya bagus-bagus kali. Apalagi udah ada anak kan makin butuh duit. 6 Nggak kak. Tapi kalau dibilang bagus nggak juga. Sedang lah. Nggak juga kak. Akupun masih tinggal di rumah orangtua, makanku pun masih di tanggung orangtua. Gimana yaa kak, makin payah pun kayaknya ini. Nggak lah kak, kerjaan aja nggak ada, makanpun ditanggung. 7 Memang agak susah kami ini. Makanya kerja semua kami, kalau mengharapkan uang dari bapak aja nggak lah bisa terbeli baju lagi. Iya. Supaya nggak dibiayai sama bapak lagi. Kayaknya iya, kan makan pun uda dari duit sendiri. Biasa aja sih, tapi memang kadang-kadang susah juga, untuk biaya anak, beli susu kan mahal. Dari suami pun kadang pas- pasan juga. Universitas Sumatera Utara 65 Dari matrix 4.4 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan informan, ada 4 informan yang mempunyai masalah ekonomi dalam keluarga mereka sebelum menikah dan 3 informan tidak mengalami masalah ekonomi dalam keluarga mereka sebelum menikah. Mengenai pertanyaan apakah dengan menikah di usia dini mengurangi beban keluarga, 4 informan menjawab iya dan 3 informan menjawab tidak. Setelah menikah dini 4 informan menyatakan bahwa ekonomi keluarga mereka menjadi lebih baik dan 3 informan menyatakan ekonomi keluarga mereka menjadi lebih berat lagi karena informan masih menjadi tanggungan walaupun sudah menikah. Sebagian besar informan menyatakan bahwa setelah menikah kebutuhan ekonomi informan sendiri tidak lebih baik dibandingkan sebelum menikah.

4.3.5 Sosial Budaya terhadap Pernikahan Dini