Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual Bentuk Perilaku Seksual sebagai faktor resiko terjadinya kanker serviks

untuk mendapatkan kepuasan seksual, dan sebagainya. Perilaku seksual merupakan hasil interaksi kepribadian dengan lingkungan sekitarnya Bachtiar, 2004. Dorongan seksual bisa diekspresikan dalam berbagai bentuk perilaku, namun tidak semua perilaku merupakan ekspresi dorongan seksual. Ekspresi dorongan seksual atau perilaku seksual ada yang aman dan ada yang tidak aman, baik secara fisik, psikis, maupun sosial Tito, 2004.

2.2.1. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perilaku Seksual

Menurut Pengkahahlil 2005 ada beberapa faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menyalurkan dorongan seksual yang berbeda-beda antara lain : a. Pengalaman seksual. Semakin banyak pengalaman mendengar, melihat, dan mengalami stimulus, maka semakin kuat pula stimulus yang dapat mendorong perilaku seksual. Misalnya media massa film, internet, gambar, atau majalah, obrolan dari teman atau pacar tentang pengalaman seksual, melihat orang-orang yang tengah berpacaran atau melakukan hubungan seksual. b. Faktor kepribadian, seperti harga diri, kontrol diri, tanggungjawab, kemampuan membuat keputusan, dan nilai-nilai yang dimiliki. c. Pemahaman dan penghayatan nilai-nilai keagamaan. Bila seseorang memiliki penghayatan yang kuat terhadap nilai-nilai ini, maka integritas yang selaras dengan nilai yang diyakininya serta mencari kepuasan dari perilaku yang produktif. Universitas Sumatera Utara d. Pengetahuan tentang kesehatan reproduksi. Setiap orang yang memiliki pemahaman yang benar dan proposional tentang kesehatan reproduksi cenderung memahami resiko perilaku serta alternatif cara yang dapat

2.2.2. Bentuk Perilaku Seksual sebagai faktor resiko terjadinya kanker serviks

Perilaku seksual yang dapat menyebabkan resiko terjadinya kanker serviks meliputi: a. Berganti-ganti pasangan seksual Multipartner Seksual Perilaku yang sering berganti – ganti pasangan kemungkinan besar bisa terkena kanker serviks. Dengan berganti – ganti pasangan kesempatan untuk terkena penyakit akibat hubungan seksual makin besar, Faktor yang paling mempengaruhi timbulnya kanker serviks adalah penyakit akibat hubungan seksual seperti gardnella vaginosis gejalanya keputihan berwarna abu – abu yang berbau dan sering ditemukan bersama infeksi trikhomonosiasis , klamidia, herpes, dan kondiloma akuminata. Berdasarkan penelitian, resiko kanker serviks meningkat lebih dari 10 kali bila berhubungan dengan enam atau lebih mitra seks Diananda, 2009 . Penelitian Lubis 2012 terdapat hubungan antara multipartner seksual dengan resiko terjadinya kanker serviks. Benson dalam Melva menemukan kasus kanker serviks 4 kali lebih banyak pada wanita yang melakukan prostitusi. b. Aktivitas Seksual Dini Menikah pada usia kurang 20 tahun dianggap terlalu muda untuk melakukan hubungan seksual dan berisiko terkena kanker leher rahim 10-12 kali lebih besar daripada mereka yang menikah pada usia 20 tahun. Hubungan seks idealnya Universitas Sumatera Utara dilakukan setelah seorang wanita benar-benar matang. Ukuran kematangan bukan hanya dilihat dari sudah menstruasi atau belum. Kematangan juga bergantung pada sel-sel mukosa yang terdapat di selaput kulit bagian dalam rongga tubuh. Umumnya sel-sel mukosa baru matang setelah wanita berusia 20 tahun ke atas. Jadi, seorang wanita yang menjalin hubungan seks pada usia remaja, paling rawan bila dilakukan di bawah usia 16 tahun. Pada usia muda, sel-sel mukosa pada serviks belum matang. Artinya, masih rentan terhadap rangsangan sehingga tidak siap menerima rangsangan dari luar termasuk zat-zat kimia yang dibawa sperma. Karena masih rentan, sel-sel mukosa bisa berubah sifat menjadi kanker. Sifat sel kanker selalu berubah setiap saat yaitu mati dan tumbuh lagi. Dengan adanya rangsangan, sel bisa tumbuh lebih banyak dari sel yang mati, sehingga perubahannya tidak seimbang lagi. Kelebihan sel ini akhirnya bisa berubah sifat menjadi sel kanker. Lain halnya bila hubungan seks dilakukan pada usia di atas 20 tahun, dimana sel-sel mukosa tidak lagi terlalu rentan terhadap perubahan. Kemungkinan terserang kanker serviks pada mereka yang berusia 16 tahun kebawah bisa 10 – 12 kali lebih besar daripada mereka yang telah berusia 20 tahun ke atas saat sudah melakukan hubungan seksual. Penelitian menunjukkan bahwa semakin muda perempuan melakukan hubungan seksual semakin besar mendapat kanker serviks Diananda, 2009 . Akibat hubungan seks terlalu dini berisiko tinggi terkena kanker serviks. Sebuah penelitian di Inggris yang diterbitkan jurnal BMC Research Notes Universitas Sumatera Utara menyebutkan bahwa ada hubungan antara hubungan seks yang terlalu dini dengan penyakit kanker serviks. Tes pap smear dan pemeriksaan selanjutnya menemukan bahwa 73 pasien yang memiliki lesi prakanker leher rahim berusia dibawah 25 tahun. Dan diantaranya 62 mereka melakukan hubungan seksual pertama kali dibawah usia 14 tahun Kawakib, 2009 . Penelitian yang dilakukan oleh Melva 2008 , terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas seksual dini dengan terjadinya kanker serviks. Hal ini terbukti bahwa semakin muda melakukan hubungan seksual maka semakin besar terjadinya kanker serviks. c. Riwayat Penyakit Kutil Kelamin dan Herpes 1. Penyakit Kutil Kelamin Kutil kelamin adalah penyakit yang disebabkan karena virus kutil kelamin atau biasa disebut dengan human papilomavirus HPV . Penyakit ini terjadi karena seseorang yang melakukan hubungan seks sembarang atau biasa berganti pasangan seks Mascris, 2013 . Kutil kelamin dapat muncul antara beberapa minggu hingga beberapa bulan setelah seorang terinfeksi Human Papilloma Virus. Kutil pada kelamin biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau kelompok benjolan di daerah kelamin. Bentuknya bermacam-macam, bisa berukuran kecil atau besar, menonjol atau rata, atau berbentuk seperti kembang kol. Kutil dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi, Namun, kutil dapat juga muncul bahkan jika pasangan yang terinfeksi tidak memiliki tanda-tanda kutil Universitas Sumatera Utara pada kelamin. Jika tidak diobati, kutil pada kelamin bisa hilang, tetap tidak berubah atau bisa juga bertambah besar ukurannya Pada wanita kutil kelamin dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, daerah antara alat kelamin eksternal dan anus, dan leher rahim. Pada pria kutil dapat terjadi pada ujung atau batang penis, skrotum atau anus.Tanda dan gejala lain kutil kelamin : a. Area kecil berwarna abu-abu yang bengkak di sekitar genital. b. Beberapa kutil berdekatan yang menyerupai kembang kol. c. Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital. d. Perdarahan saat bersetubuh Saputra, 2012 . Wanita yang terkena penyakit akibat hubungan seksual beresiko terkena virus HPV, karena virus HPV diduga sebagai penyebab utama kanker serviks sehingga wanita yang mempunyai riwayat penyakit kelamin beresiko terkena kanker serviks. Virus HPV bisa menyebabkan kutil kelamin. Jika tidak ditangani maka akan menyebabkan penyakit kanker serviks Diananda, 2007 . 2. Herpes Herpes adalah infeksi atau peradangan pada kulit terutama pada kulit terutama dibagian kelamin vagina, penis, termasuk di pintu dubur serta pantat dan pangkal paha yang disebabkan virus herpes simplex VHS yang ditularkan melalui hubungan seksual Admin, 2013 . Gejala awal herpes kelamin biasanya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Penderita merasa gatal pada bagian tubuh tertentu, kesemutan dan sakit. Lalu muncul bercak kemerahan kecil, diikuti sekumpulan lepuhan kecil terasa nyeri. Universitas Sumatera Utara Lepuhan ini pecah dan bergabung membentuk luka melingkar. Luka yang terbentuk biasanya menimbulkan nyeri dan membentuk keropeng luka yang mengering. Selain itu, penderita mengalami kesulitan berkemih dan ketika berjalan akan timbul nyeri Admin, 2013 .

2.3. Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Asma Bronkial Rawat Inap di RSUD Langsa Tahun 2009-2012

3 45 97

Gambaran Karakteristik Infeksi Menular Seksual (IMS) Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Pada Tahun 2012

4 62 85

Hubungan Perilaku Seksual Wanita Dengan Risiko Terjadinya Kanker Serviks Di RSU Dr. Pirngadi Medan Tahun 2012

1 66 64

Potensi Interaksi Obat Antidiabetes pada Pasien Rawat Inap Diabetes Melitus Tipe 2 Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Juli-Desember 2014

2 74 92

Profil Penderita Kanker Serviks Di Rsud Dr. Pirngadi Kota Medan

0 38 63

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr.Moewardi Tahun 2010.

0 1 13

EVALUASI PENGGUNAAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD ”X” Evaluasi Penggunaan Kemoterapi Pada Pasien Kanker Serviks Di Instalasi Rawat Inap Rsud Dr.Moewardi Tahun 2010.

0 3 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kanker Serviks - Hubungan Perilaku Seksual Dan Riwayat IMS Pada Wanita Dengan Terjadinya Kanker Serviks, Pada Pasien Yang Datang Berobat Dan Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 1 17

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Hubungan Perilaku Seksual Dan Riwayat IMS Pada Wanita Dengan Terjadinya Kanker Serviks, Pada Pasien Yang Datang Berobat Dan Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 0 7

Hubungan Perilaku Seksual Dan Riwayat IMS Pada Wanita Dengan Terjadinya Kanker Serviks, Pada Pasien Yang Datang Berobat Dan Rawat Inap Di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2014

0 0 12