Faktor resiko ini merupakan faktor utama, dikarenakan semakin muda seorang perempuan melakukan hubungan seks, semakin besar resikonya untuk terkena kanker
serviks. Berdasarkan penelitian para ahli, perempuan yang melakukan hubungan seks pada usia kurang dari 17 tahun mempunyai resiko lebih besar daripada yang menikah
pada usia lebih dari 20 tahun. Hal ini karena pada saat usia muda, sel-sel rahim masih matang. Sel-sel tersebut tidak rentan terhadap zat-zat kimia yang dibawa oleh sperma
dan segala macam perubahannya. Jika belum matang, bisa saja ketika ada rangsangan sel yang tumbuh tidak seimbang dengan sel yang mati, dengan begitu maka kelebihan
sel ini bisa berubah sifat menjadi sel kanker. Hal ini sejalan dengan penelitian Ridhaningsih 2011 bahwa tidak ada
hubungan yang bermakna antara aktivitas seksual dini dengan faktor resiko terjadinya kanker serviks dengan P=0,382. Juga tidak sejalan dengan penelitian Melva 2008
bahwa ada hubungan yang bermakna antara aktivitas seksual dengan terjadinya kanker serviks dengan P=0,000.
5.2. Hubungan Mitra Seksual dengan Faktor Resiko Terjadinya Kanker
Serviks
Wanita yang sering melakukan hubungan seksual dan sering berganti pasangan merupakan faktor resiko terjadinya kanker serviks. Hasil uji statistik
didapat nilai p0,05 p=0,004 yang berarti ada hubungan bermakna antara mitra seksual dengan resiko terjadinya kanker serviks. Nilai Odds Ratio sebesar 6,882 CI:
95: 1,707-27,752 artinya responden yang pernah melakukan mitraseksual
Universitas Sumatera Utara
merupakan faktor resiko 6 kali dibanding responden yang tidak pernah melakukan mitra seksual.
Menurut Rasjidi I dikutip dari Morrow at All jumlah pasangan 4 pasangan resiko relatif 3,6 terjadinya kanker serviks. Menurut Ruktin ID, pergantian pasangan
lebih dari 2 kali akan meningkat resiko terjadinya kanker serviks. Resiko meningkat 10 kali lipat pada wanita yang memiliki mitra seksual lebih dari 6 atau lebih bila
aktivitas seksual dimulai sebelum usia 15 tahun. Penelitian Indriyani D, resiko seseorang untuk terkena kanker serviks dengan perkawinan lebih dari 1 kali adalah
1,48 lebih tinggi dari wanita dengan frekuensi pernikahan 1 kali RR = 1,48 , dan faktor resiko pernikahan lebih dari 1 kali meningkat 2,55 kali lebih tinggi dibanding
dengan wanita tidak kanker serviks. Hasil sebuah penelitian yang dilakuakn oleh Intrnational Agency For
Research in Cancer IARC ditemukan bahwa wanita yang melakukan hubungan seksual lebih dini yaitu pada usia belasan berisiko lebih tinggi terkena kanker leher
rahim. Dari hasil penelitian yang dilaksanakan di RSUD Dr. Pirngadi proporsi
terbesar terjadi pada kelompok responden yang mempunyai riwayat tidak pernah berganti pasangan. Tidak seperti yang disebutkan beberapa teori dan hasil penelitian.
Hal ini disebabkan karena masyarakat Indonesia khususnya perempuan yang sudah berumah tangga, masih meemgang norma dan budaya yang tinggi diamana akan
merasa tabu bila mempunyai pasangan lebih dari 1, juga resiko kanker serviks
Universitas Sumatera Utara
meningkat bila berhubungan dengan pria beresiko tinggi atau yang mengidap Kondiloma Akuminatum.
Tetapi hal ini merupakan kelemahan peneliti karena merupakan hal yang tabu bagi responden untuk menyatakan perilaku suami atau mungkin faktor ketidak tahuan
responden tentang suami yang suka berganti-ganti pasangan yang beresiko tinggi menularkan virus papiloma dari pasangan yang menderita kanker serviks.
5.3. Hubungan Penyakit Kutil Kelamin dengan Faktor Resiko Terjadinya Kanker Serviks