28
Setelah karya Ukigumo, banyak karya-karya beraliran naturalis yang mendapat pengaruh dari sastra asing bermunculan. Yang perlu diperhatikan
adalah karya Shimazaki Toson yang berjudul Haikai. Haikai merupakan puncak dari karya sastra Jepang yang menggambarkan pergolakan batin seorang manusia,
khususnya dunia remaja dan penderitaan yang dialaminya. Toson terus aktif menulis hingga zaman Showa ketika dia menulis kisah tentang kehidupan orang
tuanya semasa sulit di zaman restorasi Meiji dalam novel berjudul Yoakemae. Sastra naturalisme merupakan gerakan modernisasi di bidang kesusastraan. Karya
sastra Tayama Katai yang berjudul Futon memiliki pengaruh besar terhadap gerakan tersebut.
Dalam perkembangan kesusastraan naturalisme tersebut, khususnya sejak pertengahan zaman Meiji hingga awal zaman Taisho, orang-orang yang berperan
adalah Mori Ogai, Natsume Soseki, Ishikawa Takubaku.
2.2.4 Bidang Ekonomi Dan Industri
Setelah tahun 1890, Jepang berusaha memajukan mekanisme di bidang industri pemintalan sutra, dan industri lainnya, ditandai dengan diimpornya
benang katun dan benang sutera ke Amerika, Korea, dan Cina. Perang Cina- Jepang dan Rusia-Jepang mengakibatkan Jepang memperoleh sumber-sumber
kekayaan alam yang berlimpah. Pada tahun 1901, Jepang selesai membangun pabrik besi baja pertama yang dikelola pemerintah. Dengan demikian,
terbentuklah dasar dari perkembangan industri berat, seperti industri baja dan industri pembuatan kapal, serta mesin-mesin industri.
Universitas Sumatera Utara
29
Revolusi tersebut mengakibatkan meningkatnya kapitalisme dan timbulnya persoalan dalam masyarakat feodal. Di perdesaan, karena dipaksa membayar
pajak yang tinggi, semakin banyak para petani yang menjual tanah pribadinya sehingga jumlah petani miskin pun terus meningkat. Para petani kecil yang tidak
bisa hidup di perdesaan lagi lebih memilih pergi ke perkotaan dan menjadi buruh pabrik.
Namun, kondisi pabrik tempat para petani itu bekerja sangat buruk. Di lain pihak, para tuan tanah lintah darat yang menimbun dan mengumpulkan tanah
yang luas tidak bisa menanam sendiri, sehingga mereka yang mebiayai hidup dengan cukai semakin bertambah. Selain itu, para tuan tanah yang menjadi
anggota perlemen yang membayar dengan jumlah banyak pun meningkat. Saat itu, tuan tanah besar dan keluarga kapitalis yang mengelola perusahaan, memiliki
pengaruh yang cukup besar terhadap politik Jepang. Bersamaan dengan perkembangan industri modern, maka modal
diakumulasikan pada industri-industri besar dan keluarga kapitalis yang berpengaruh zaibatsu. Di bidang keuangan, perdagangan luar negeri,
transportasi, pertambangan, dan bidang lain, diadakan pengelolaan multidimensi sehingga bank akhirnya menguasai modal industri.
Dalam keadaan seperti itu, paham pemikiran masyarakat juga meluas di Jepang. Pergerakan para petani kecil dan para buruh dalam upaya memperbaiki
kehidupannya sering terjadi. Namun pemerintah membuat undang-undang yang pengawasannya dilakukan secara ketat.
Universitas Sumatera Utara
30
2.2.5 Bidang Telekomunikasi