Pengalaman pengusaha Mutu produk sensitif terhadap pasar Analisis Matrik EFE External Factor Evaluation Matrix

produk serat kelapa adalah: Kadar air 10 , Kandungan gabus: 5 , Panjang serat 2- 10 cm 30 , Panjang serat 10 - 25 cm 70 , Ukuran Bale 70 x 70 x 50 cm, BobotBale: 50 KgBale. Dengan adanya mutu tersebut perusahaan tidak bisa menentukan harga sendiri karena disesuaikan dengan pasar. 3 Manajemen dan perencanaan industri masih lemah Ini terlihat dari selama 42 tahun berusaha, skala usaha UD. Pusaka Bakti hanya berada pada usaha industri kecil menengah dan tidak adanya perluasan usaha. Tabel 21. Matriks IFE Faktor Strategi Internal Rating Bobot Skor Kekuatan 1. Ketersediaan bahan baku yang melimpah 2. Proses, sistem dan aliran produksi pengolahan yang sederhana 3. Tenaga kerja lokal tersedia dan relatif murah 4. Keterampilan kerja yang diperlukan sederhana

5. Pengalaman pengusaha

4 4 3 3 4 0,16 0,08 0,08 0,10 0,24 0,64 0,32 0,24 0,30 0,96 Kelemahan 1. Lokasi pabrik jauh dari bahan baku

2. Mutu produk sensitif terhadap pasar

3. Manajemen dan perencanaan industri masih lemah 2 2 1 0,18 0,05 0,11 0,36 0,10 0,11 Total 1,0 3,03 Sumber: Lampiran 10 Berdasarkan Tabel 21, analisis matriks IFE menghasilkan total skor seluruh faktor internal sebesar 3,03. Total total skor ini mengindikasikan kemampuan industri yang kuat secara internal. Seperti yang dijelaskan oleh David 2006, terlepas dari berapa banyak faktor yang dimasukkan ke dalam Matriks Evaluasi Faktor Internal, skor bobot total di bawah 2,5 mencirikan organisasi yang lemah secara Universitas Sumatera Utara internal, sedangkan skor bobot total di atas 2,5 mengindikasikan posisi internal yang kuat. Kekuatan utama dari usaha serat kelapa coco fiber adalah pengalaman pengusaha dengan skor tertinggi sebesar 0,96. Hal ini menunjukkan kekuatan utama dari usaha serat kelapa coco fiber karena pengalaman pengusaha yang sudah lama berkecimpung di usaha ini yaitu selama 42 tahun. Sedangkan kelemahan utama dari usaha serat kelapa coco fiber adalah mutu produk sensitif terhadap pasar dengan skor 1,0.

2. Analisis Matrik EFE External Factor Evaluation Matrix

Faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan usaha serat kelapa coco fiber terdiri dari peluang dan ancaman. a Peluang Yang menjadi peluang pada usaha serat kelapa coco fiber adalah: 1 Tidak adanya pesaing di daerah penelitian Dengan tidak adanya pesaing, maka bahan baku sekitar perusahaan akan dijual pada perusahaan itu saja. Pada tingkat lokal, serat kelapa coco fiber harga jual dapat dikendalikan oleh perusahaan. Salah satu faktor yang mungkin menjadikan tidak adanya pesaing di daerah penelitian adalah dibutuhkannya modal yang relatif besar untuk membangun pabrik dan membeli peralatan. 2 Terdapatnya Kredit Usaha Rakyat KUR untuk UMKMK. Dengan adanya berbagai peraturan pemerintah tentang Kredit Uraha Rakyat KUR untuk UMKMK, seperti Inpres 6 tahun 2007 tanggal 8 Maret 2007 tentang Kebijakan Percepatan Sektor Riil dan Pemberdayaan UMKMK guna Universitas Sumatera Utara meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian nomor 5 tahun 2008 tentang Komite Kebijakan Penjaminan KreditPembiayaan bagi UMKMK, Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : KEP-07M.EKON012010 Tentang Penambahan Bank Pelaksana Kredit Usaha Rakyat, dan Keputusan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Nomor : KEP-01D.I.M.EKON012010 tentang Standar Operasional dan Prosedur Pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat, pengusaha tidak perlu pusing untuk mendapat pinjaman modal untuk perencanaan perluasan usaha. 3 Isu penggunaan produk yang ramah lingkungan Serat kelapa yang berasal dari bahan alami tentunya meningkatkan permintaan akan produk olahan berbahan alami seperti serat kelapa coco fiber. b Ancaman 1 Pasar masih dikuasai oleh produk berbahan baku sintetis Walaupun adanya isu akan produk ramah lingkungan, nyatanya pasar masih dikuasai dengan produk berbahan baku sintetis. Keset kaki dari serat kelapa masih dianggap mutunya kalah jauh dari keset berbahan baku sintetis karet, 2 Kecenderungan meningkatnya persaingan internasional, dengan masuknya pendatang baru yang kuat. Dalam urusan perdagangan internasional dan mutu produk, baik pada UD. Pusaka Bakti maupun nasional masih kalah dengan negara Filipina. Serat kelapa yang seharusnya berorientasi ekspor memiliki tantangan dari Filipina yang memliki manajemen industri yang sangat baik, dimulai dari manajemen prosesnya yang Universitas Sumatera Utara menerapkan sistem proses produksi kualitas tinggi seperti penerapan GMP Good Manufacturing Process dan penerapan HACCP Hazard Analysis Critical Control Point yang menunjang kualitas dan nilai kesehatan dari produk yang diciptakannya. Dengan kata lain, walaupun di daerah penelitian tidak terdapat pesaing namun dalam urusan perdagangan internasional atau ekspor, UD. Pusaka Bakti masih kalah bersaing dengan negara Filipina. Tabel 22. Matriks EFE Faktor Strategi Eksternal Rating Bobot Skor Peluang 1. Tidak adanya pesaing di daerah penelitian 2. Terdapatnya Kredit Usaha Rakyat KUR untuk UMKMK. 3. Isu penggunaan produk yang ramah lingkungan 4 4 3 0,33 0,25 0,11 1,32 1,00 0,33 Ancaman 1. Pasar masih dikuasai oleh produk berbahan baku sintetis 2. Kecenderungan meningkatnya persaingan internasional, dengan masuknya pendatang baru yang kuat. 1 2 0,20 0,11 0,20 0,22 Total 1,0 3,07 Sumber: Diolah dari lampiran 12 Berdasarkan Tabel 22, analisis matriks EFE yang dilakukan menghasilkan total skor sebesar 3,07. Total skor EFE ini mengindikasikan bahwa kemampuan usaha serat kelapa coco fiber pada umumnya dalam merespon lingkungan eksternalnya di atas rata-rata. Peluang utama dalam lingkungan eskternal usaha serat kelapa coco fiber ditunjukkan oleh faktor peluang tidak adanya pesaing di daerah penelitian dengan skor terbesar yaitu 1,32. Sedangkan ancaman utama bagi usaha Universitas Sumatera Utara serat kelapa coco fiber adalah pasar masih dikuasai oleh produk berbahan baku sintetis dengan skor terkecil yaitu sebesar 0,20. Hal ini menjadi ancaman utama dikarenakan konsumen lebih memilih produk berbahan baku sintetis yang dinilai lebih tahan lama dan lebih banyak variasi produk.

b. Analisis Matriks Internal-External Matriks I-E