Serat Kelapa Coco Fiber

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, maka kelapa bisa digolongkan sebagai : Divisio : Spermatophyta, Klas : Monocotyledoneae, Ordo : Palmales, Familia : Palmae, Genus : Cocos, Spesies : Cocos nucifera Suhardiman, 1994.

b. Serat Kelapa Coco Fiber

Menurut Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan 2003, usaha kelapa memiliki keunggulan komparatif yang dapat dicapai dengan cara berproduksi yang efisien melalui penerapan teknologi anjuran di bidang budidaya dan penerapan diversifikasi usahatani, baik horizontal maupun vertikal. Diversifikasi usahatani secara horizontal berarti perubahan pola usahatani kelapa yang tadinya monokultur menjadi pola usahatani campuran dengan menanam tanaman sela, seperti kakao, lada, kopi robusta, panili, kapulaga, nenas dan pisang. Sementara itu diversifikasi vertikal dalam usahatani berarti menganekaragamkan produk secara efisien, antara lain : 1. Daging buah dapat dibuat kopra, minyak klentik, minyak mentah, minyak dimurnikan, produk lemak dan turunannya, santan awet, santan serbuk, protein kelapa, desiccated coconut, yoghurt berbasis kelapa, minuman dan skim kelapa, 2. Air kelapa dapat dibuat nata de coco, cuka air kelapa, kecap air kelapa dan minuman penyegar, Universitas Sumatera Utara 3. Nira kelapa dapat dibuat gula merah cetak, gula semut, cuka nira, sirup nira dan minuman ringan, 4. Tempurung atau batok kelapa dapat dibuat arang, arang aktif dan tepung 5. lempung, 6. Sabut kelapa dapat dibuat coir fiber dan coir dust, 7. Batang kelapa dapat dibuat furniture dan kerajinan. Serat kelapa coco fiber merupakan produk yang berasal dari proses pemisahan serat dari bagian kulit buah. Bagian kulit buah merupakan bagian terbesar dari buah kelapa, yaitu sekitar 35 persen dari total bobot. Ekstrak sabut kelapa ini merupakan hasil samping dari suatu industri pengolahan kelapa. Serat kelapa ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu serat kelapa putih white coir fiber dan serat kelapa coklat brown coir fiber Pusat Penelitian Perkebunan Marihat – Bandar Kuala, 1995. a. Serat Kelapa Putih white coir fiber Serat kelapa putih yang sering disebut juga yarn fiber, mat fiber atau retted fiber merupakan jenis serat berwarna kuning cerah dan diperoleh dengan cara merendam sabut segar, biasanya dalam air garam selama 6 – 12 bulan. Serat kelapa putih white coir fiber hampir seluruhnya dipintal menjadi yarn fiber yang selanjutnya digunakan untuk bahan karpet, pelapis dinding, tali dan lain-lain. b. Serat Kelapa Coklat brown coir fiber Jenis serat ini diperoleh dari ekstraksi sabut kering brown husk secara mekanik, baik secara basah maupun kering. Serat kelapa coklat mempunyai kegunaan yang Universitas Sumatera Utara lebih luas bila dibandingkan serat kelapa putih white coir fiber. Serat kelapa ini dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bristle fiber dan mattres fiber. Bristle fiber secara tradisional banyak digunakan untuk bahan perlengkapan rumah tangga, seperti sikat, sapu dan lain-lain. Sementara itu matres fiber secara tradisional sering digunakan untuk keset, matras olahraga, bahan penyekat dan lain-lain. Bristle fiber dan matres fiber dapat dicampur dengan lateks dan bahan kimiawi yang lain untuk membuat serat kelapa berkaret rubberized coir yang banyak digunakan untuk perlengkapan rumah tangga, penyaring, penyekat dan lain-lain. Landasan Teori

a. Analisis Finansial