Titik Impas Break Even Point RC Revenue-Cost Ratio PBP Pay-Back Period

Penyuluh Pertanian Kabupaten Deli Serdang serta literatur-literatur lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Metode Analisis Data • Untuk identifikasi masalah 1 dijelaskan dengan menggunakan analisis deskriptif yang menjelaskan proses produksi dari bahan baku menjadi serat kelapa coco fiber • Untuk identifikasi masalah 2 dianalisis dengan menggunakan analisis finansial, yaitu break even point BEP, imbangan penerimaan dan biaya revenue-cost ratio, pay-back period PBP, dan return on investment ROI.

a. Titik Impas Break Even Point

Titik impas break even point digunakan untuk melihat batas minimal produksi yang harus diproduksi agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Titik impas break even point adalah suatu keadaan dimana total penghasilan yang didapatkan sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Rumus yang digunakan dalam menghitung BEP adalah sebagai berikut : ��� ������ = Total biaya produksi Harga Jual Dengan kriteria: BEP volume Volume penjualan, maka usaha tidak layak dan tidak menguntungkan, BEP volume Volume penjualan, maka usaha layak untuk dikerjakan. ��� ℎ���� = Total biaya produksi Total produksi Universitas Sumatera Utara Dengan kriteria: BEP harga Harga pasar, maka usaha tidak layak dan tidak menguntungkan, BEP harga Harga pasar, maka usaha layak untuk dikerjakan. Adapun kurva break even point adalah sebagai berikut: Harga Rp Total Revenue TR BEP Profit Total Cost TC Variable Cost VC lost Fixed Cost FC Q kg Gambar 4. Kurva Break Even Point BEP

b. RC Revenue-Cost Ratio

Analisis revenue-cost ratio dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh nilai rupiah biaya yang digunakan dalam usaha dapat memberikan sejumlah nilai penerimaan sebagai manfaatnya. Rumusnya adalah: �� = Total Penerimaan Total Biaya Dengan kriteria: RC 1, maka usaha layak untuk diusahakan RC 1, maka usaha tidak layak untuk diusahakan Universitas Sumatera Utara

c. PBP Pay-Back Period

Pay-back period atau periode pengembalian adalah jangka waktu yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran suatu investasi capital outlays dengan menggunakan aliran kas masuk neto proceeds yang diperoleh. Aliran kas bersih adalah selisih penerimaan revenue terhadap pengeluaran per tahun. Periode pengembalian biasanya dinyatakan dalam jangka waktu per tahun. Dengan rumus: ��� = Capital Outlays Proceeds x 1 tahun Layak tidaknya suatu usaha tergantung berapa lama periode pengembalian modal, semakin cepat kembali berarti usaha tersebut semakin menguntungkan Soeharto, 1999.

d. ROI Return On Investment