usaha layak untuk dilaksanakan. Adapun yang menjadi acuan suku bunga pinjaman bank yang digunakan adalah Suku Bunga Dasar Kredit SBDK Bank
Sumut untuk Kredit Mikro yaitu sebesar 14,60.
Perumusan Strategi Pengembangan Usaha Serat Kelapa Coco Fiber
a. Analisis Faktor Internal dan Eksternal Usaha Serat Kelapa Coco Fiber
1. Analisis Matrik IFE Internal Factor Evaluation Matrix
Faktor internal yang mempengaruhi pengembangan usaha serat kelapa coco fiber terdiri dari kekuatan dan kelemahan.
a Kekuatan
Yang menjadi kekuatan pada usaha serat kelapa coco fiber adalah: 1
Ketersediaan bahan baku yang melimpah Sumatera Utara sebagai salah satu lokasi penyebaran utama perkebunan kelapa di
Indonesia, tentunya bahan baku yang tersedia melimpah. Adapun pada daerah penelitian, perusahaan tidak mencari lagi sumber bahan baku melainkan ada
langganan yang selalu memasok bahan baku. Bahan baku usaha serat kelapa ini sendiri adalah sabut kelapa yang notabene bagi banyak orang adalah limbah.
2 Proses, sistem dan aliran produksi pengolahan yang sederhana
Dikatakan sederhana karena prosesnya yang hanya mengolah sabut kelapa menjadi serat kelapa. Serat kelapa diperoleh dengan sistem mengurangi kadar air
dan serbuk kelapa yang terdapat pada sabut kelapa. Aliran produksi mulai dari penggilingan, penjemuran, pengayakan, hingga pengepressan dikerjakan dengan
alat yang pengoperasiannya juga sederhana.
Universitas Sumatera Utara
3 Tenaga kerja lokal tersedia dan relatif murah
Adapun pekerja di daerah penelitian adalah penduduk sekitar, dimana sistem pengupahannya adalah harian 8 jam kerja dengan upah Rp 50.000,-hari.
4 Keterampilan kerja yang diperlukan sederhana
Sistem produksi yang sederhana mengakibatkan keterampilan kerja yang diperlukan sederhana. Sehingga pengusaha dapat dengan mudah mengganti
pekerja yang dianggap tidak produktif atau yang memberhentikan diri dengan penduduk sekitar.
5 Pengalaman pengusaha
Pengalaman selama 42 tahun menunjukkan kemampuan pengusaha dalam mengembangkan dan mempertahankan usahanya.
b Kelemahan
Yang menjadi kelemahan pada usaha serat kelapa coco fiber adalah: 1
Lokasi pabrik jauh dari bahan baku Walaupun bahan baku selalu tersedia, akan tetapi lokasi bahan baku yang tersebar
dan jauh dari lokasi pabrik membuat harga bahan baku relatif mahal. Adapun sumber bahan baku diperoleh dari beberapa wilayah yaitu: Pantai Labu, Langkat,
Deli Serdang, Medan dan Perbaungan. Bisa dikatakan di daerah penelitian tidak tersedia bahan baku.
2 Mutu produk sensitif terhadap pasar
Dikarenakan serat kelapa menjadi bahan baku bagi industri lain, maka serat kelapa pun terikat akan mutu produk yang ditetapkan pasar. Adapun kriteria mutu
Universitas Sumatera Utara
produk serat kelapa adalah: Kadar air 10 , Kandungan gabus: 5 , Panjang serat 2- 10 cm 30 , Panjang serat 10 - 25 cm 70 , Ukuran Bale 70 x 70 x
50 cm, BobotBale: 50 KgBale. Dengan adanya mutu tersebut perusahaan tidak bisa menentukan harga sendiri karena disesuaikan dengan pasar.
3 Manajemen dan perencanaan industri masih lemah
Ini terlihat dari selama 42 tahun berusaha, skala usaha UD. Pusaka Bakti hanya berada pada usaha industri kecil menengah dan tidak adanya perluasan usaha.
Tabel 21. Matriks IFE Faktor Strategi
Internal Rating
Bobot Skor
Kekuatan 1.
Ketersediaan bahan baku yang melimpah
2. Proses, sistem dan aliran produksi
pengolahan yang sederhana 3.
Tenaga kerja lokal tersedia dan relatif murah
4. Keterampilan kerja yang diperlukan
sederhana
5. Pengalaman pengusaha