Informan Utama III: Perjudian

57 razia yang dilakukan oleh pihak keamanan. Sehingga membuat dia semakin terikat dengan pekerjaannya sekarang dan tidak berniat mencari pekerjaan selain PSK. “Saya biasanya berkencan kadang ditempat karaoke, kadang juga di hotel. Selama saya bekerja sebagai PSK, saya belum pernah terjaring razia kak, karna kalau dihotel pas ada razia, pasti sebelumnya di bilang kak. Saya gak pernah memikirkan dampaknya kak, yang penting saya bisa dapat uang yang banyak dan bisa memenuhi kebutuhan saya kak”.

5.2.3 Informan Utama III: Perjudian

Nama : FM Tempat Tanggal lahir : Medan, 04 April 1996 Usia : 20 Tahun Jenis Kelamin : Laki- laki Agama : Islam Pendidikan : SMA Informan ketiga adalah seorang laki- laki yang berusia 20 tahun yang berinisial FM. FM merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. FM memiliki abang dan kakak. FM bermain judi sejak ia berumur 16 tahun, yang pertamakali memperkenalkan FM dengan perjudian adalah temannya sendiri dan atas keinginan ia sendiri. Didalam keluarga FM tidak ada satu orang pun yang gemar bermain judi seperti dirinya. FM mengatakan judi adalah hal yang menyenangkan. Ketika para pemain merasakan kemenangan disitu mulai timbul rasa kecanduan, hal itu juga dirasakan oleh FM. “saya bermain judi karna itu memang hobby saya kak, dan main judi itu menyenangkan bagi saya. Karna saya pernah berfikir kalau judi itu bisa buat Universitas Sumatera Utara 58 kaya. Pas disaat saya menang disitu saya merasa senang dan saya pun ketagihan untuk bermain judi”. Kondisi lingkungan serta perekonomian keluarga yang membuat FM masih bertahan dalam bermain judi. Biasanya FM bermain judi dengan teman seumuran ataupun orang yang lebih tua diatas FM. FM sendiri mengaku sudah 4 tahun bermain judi, judi yang dimainkan pun antara lain kartu domino dan jackpot. FM sering bermain judi dirumah kawannya ataupun ditempat yang menyediakan ruang untuk bermain judi. “kalau disini yang terkenal judi jackpotnya kak. Banyak disini menyediakan mesin jackpot dirumah- rumah, jadi gampang aja kalau mau main tinggal datang kerumahnya”. FM menghabiskan uang sebesar 300 ribu dari pagi sampai malam hanya untuk bermain judi saja. Modal bermain judi dari hasil parkir dan uang hasil menang judi. Kesehariannya apabila tidak menang bermain judi, dia beralih sebagai juru parkir. Tarif parkir disini pun sangat besar seharga 5 ribu rupiah untuk sekali parkir. Banyak masyarakat luar datang ke Kampung Kubur hanya untuk membeli narkoba, disitulah kesempatan buat para remaja di Kampung Kubur termasuk FM buat tarif parkir untuk uang masuk mereka. Hasil parkir tersebut tidak hanya digunakan FM untuk bermain judi saja tetapi untuk membeli narkoba untuk dikonsumsi bersama teman- temannya. Apabila kehabisan uang, FM sering meminjam uang kepada temannya untuk tetap bisa bermain judi bahkan juga untuk membeli narkoba. “biasanya saya main judi dari pagi sampai malam kak. Saya jaga parkir disini, dari situlah modal saya untuk bermain judi. Enggak semua uang hasil jaga parkir untuk main judi, kadang saya belikan narkoba kak”. Universitas Sumatera Utara 59 Bahkan FM masih mengakui ketika dia bermain judi kondisi ekonomi keluarganya masih stabil. Orang tua FM sudah lamamengetahui kalau anaknya gemar bermain judi dan tanggapan dari orang tuanya hanya sekedar memarahi dan cenderung tidak peduli. Orang tua FM tidak perduli dengan anak- anaknya termasuk FM. Untuk berkumpul saja orang tuanya tidak mempunyai waktu. Orang tua FM hanya sibuk memikirkan pekerjaannya saja, tanpa memperdulikan anak-anaknya. Orang tua FM bekerja sebagai pedagang nasi di pagaruyung, dan mampu memenuhi kebutuhan anak- anaknya. “orang tua saya tau kalau saya bermain judi kak. Saya pun cuma di marahi gitu aja, karna saya main judi pun pakai duit sendiri kak. Kadang saya jaga parkir disini, uang jaga parkir itulah saya gunakan untuk modal main judi kak.Jarang saya minta- minta sama orang tua”. FM mengatakan bahwa hubungannya dengan keluarganya biasa- biasa saja. Dimana semua sibuk dengan urusannya masing- masing, terkesan tidak perduli satu sama lain. FM menjalin hubungan dengan masyarakat sekitarbiasa- biasa saja. FM tidak pernah membuat keributan di lingkungannya, karena sifat FM yang tidak mau peduli sama orang lain. Bahkan untuk berteman FM mengakui mempunyai teman dan tidak ada pilih-pilih dalam menjalin perkawanan. Karena menurut FM semua orang sama, tidak ada perbedaannya. “saya hanya sekedar tegur sapa aja sama orang disini kak, karna saya orangnya gak terlalu memikirkan orang. Tapi saya gak pernah ada masalah disini kak, karna selagi saya gak diganggu saya gak mau cari ribut”. Selama bermain judi FM tidak pernah tejaring razia, itu yang membuat FM tidak takut untuk bermain judi. Dampak yang dirasakan FM saat ini, ia mulai kecanduan dalam bermain judi sehingga sulit untuk berhenti. Dan dampak lainnya ia banyak Universitas Sumatera Utara 60 menghabiskan uang, namun itu tidak jadi masalah bagi dirinya. Dampak bagi masyarakat sekitar sangat mengganggu kenyamanan. Karena disaat mereka bermain judi itu sangatlah ribut. Sampai saat ini FM belum ada niat untuk berhenti bermain judi. “saya udah kecanduan bermain judi kak, apalagi saya gak pernah terjaring razia, jadi sulit untuk berhenti. Walaupun duit saya habis, saya bisa pinjam uang keteman saya agar tetap bermain judi”.

5.2.4 Informan Kunci: Orang tua dari remaja pemakai narkoba