54
5.2.2 Informan UtamaII: Pekerja Seks Komersial
Nama : DN
Tempat Tanggal lahir : Medan, 01 Januari 1998
Usia :18Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Informan kedua adalah seorang perempuan yang berusia 18 tahun berinisial DN. DN merupakan anak pertama dari dua bersaudara. DN mempunyai adik perempuan.
DN masih duduk dikelas XII SMA di salah satu SMA Swasta di Medan. DN adalah murid yang biasa- biasa saja, yang tidak pernah mencapai prestasi apapun. Awal
mula DN mengenal dan terjun ke dunia prostitusi ketika ia berumur 15 tahun dan pertama kali di kenalkan melalui temannya. Teman DN tersebut sudah lama
berprofesi sebagai PSK. DN sering melihat temannya tersebut mempunyai uang yang banyak, semua barang mewah bisa dibelinya dengan pekerjaannya sebagai
PSK. DN pun tergiur dengan gaya hidup seperti temannya yang serba terpenuhi. Akhirnya DN pun mau mengikuti jejak temannya untuk terjun ke dunia prostitusi.
Awalnya DN diperkenalkan oleh temannya kepada om-om yang sudah lama kenal sama temannya. Pertama kali DN hanya disuruh temani om- om untuk karaoke dan
bercumbu. “awalnya saya cuma disuruh temani om- om untuk karaoke sama diajak cium-
cium aja kak. Pertama kali saya di bayar 200 ribu. Disitu saya udah merasa senang kak. Karna bentar aja udah dapat uang”.
Universitas Sumatera Utara
55
Kesempatan lainnya, DN mulai diajak berhubungan badan dengan om-om yang sama dengan bayaran yang tinggi. DN pun sangat tergiur dengan jumlah uang yang
ditawarkan. Akhirnya dia menerima tawaran om- om tersebut untuk diajak berhubungan badan. Biasanya DN menggunakan uang hasil kerjanya untuk
memenuhi kebutuhannya dan gaya hidup yang mewah. “awalnya saya gelik kak, kalau diajak berhubungan badan. Tapi saya mikirnya
dengan cara itu saya bisa dapatkan uang yang banyak untuk bisa beli apa yang saya mau”.
DN menuturkan bahwa kedua orang tuanya sudah lama bercerai semenjak ia berusia 12 Tahun. Hubungan DN dengan ibunya tidak terlalu dekat karena ibu DN
sibuk bekerja. Sehingga ibu DN tidak perduli keadaan anak- anaknya. DN tinggal bersama ibu dan adik perempuannya di rumah kontrakan. Ibu DN yang bekerja
sebagai buruh cuci, hanya mampu memenuhi kebutuhan pendidikan dan makan sehari- hari. Awalnya ibu DN tidak mengetahui pekerjaan anaknya yang menjadi
PSK. Ibu DN baru mengetahui ketika melihat adanya perubahan gaya serta barang- barang mewah yang dimiliki anaknya, ibunya pun mulai curiga, dan menanyai
langsung dengan DN, akhirnya DN berkata jujur kalau ia bekerja sebagai PSK. “orang tua saya udah lama bercerai kak. Saya tinggal sama ibu dan adik saya.
Awalnya ibu saya gak tau kalau saya bekerja sebagai PSK, karna dilihatnya saya pulang bawa barang- barang mewah, disitu ibu saya heran, dan baru tahu
kalau aku bekerja sebagai PSK”. DN menjalin hubungan biasa- biasa saja dengan masyarakat ditempat tinggalnya.
Ia sering bertegur sapa dengan orang disekitarnya. Oleh karena itu DN tidak mempunyai masalah dengan orang lain.
Universitas Sumatera Utara
56
DN mengatakan, pekerjaan yang dilakukannya adalah atas keinginan sendiri untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan sisanya untuk membantu keluarga. Seperti
yang dijelaskan sebelumnya pihak keluarga tidak tahu akan pekerjaan yang dia kerjakan tetapi dengan uang yang dihasilkan kebutuhan merekapun dapat terpenuhi
dan keluarga pun tidak bisa marah dengan pekerjaannya. “uang hasil dari pekerjaan saya setengahnya untuk kebutuhan saya, dan
setengahnya lagi saya kasih ke mamak saya kak. Untuk bantu- bantu bayar uang kontrakan lah kak”.
Untuk mendapatkan pelanggan biasanya DN memperoleh informasi dari teman- teman yang seprofesi dengan dirinya. Pada prinsipnya mereka saling membantu
untuk mendapatkan pelanggan. Jenis pelanggan yang dipilih oleh DN sendiri adalah om-om kaya yang mencari kesenangan dengan gadis muda seperti dirinya. Dari segi
kepuasan serta uang yang dihasilkan pun lebih banyak daripada pelanggan yang lainnya. Dalam seminggu DN bisa melayani pelanggan sebanyak 3-4 orang dengan
jumlah uang yang dihasilkan pun sangat besar yaitu 2-3 juta rupiah bahkan tidak jarang dikasih lebih dari jumlah uang tersebut sebagai bonus.
“PSK pekerjaan yang menyenangkan menurut saya kak sesama teman seprofesi saling bantu buat dapat pelanggan. Cuman modal informasi seperti itu aku bisa
dapat duit banyak dan kerjaannya pun tidak berat kak malahan menyenangkan bisa melayani para om-om kaya”.
DN sendiri belum merasakan dampak dari pekerjaan yang ia lakukan bagi masa depannya. Karena menurut DN, dengan bekerja sebagai PSK dia bisa mendapatkan
uang banyak dalam waktu yang singkat. Maka dari itu DN tidak takut kalau masa depannya akan hancur karena pekerjaannya, dan untuk saat ini ia belum ada
gangguan terhadap perkembengan psikologisnya. DN sendiri tidak pernah terjaring
Universitas Sumatera Utara
57
razia yang dilakukan oleh pihak keamanan. Sehingga membuat dia semakin terikat dengan pekerjaannya sekarang dan tidak berniat mencari pekerjaan selain PSK.
“Saya biasanya berkencan kadang ditempat karaoke, kadang juga di hotel. Selama saya bekerja sebagai PSK, saya belum pernah terjaring razia kak, karna
kalau dihotel pas ada razia, pasti sebelumnya di bilang kak. Saya gak pernah memikirkan dampaknya kak, yang penting saya bisa dapat uang yang banyak
dan bisa memenuhi kebutuhan saya kak”.
5.2.3 Informan Utama III: Perjudian