29
e. Pelanggaran tata susila, menjual gambar-gambar porno dan film porno,
serta pemerkosaan. f.
Tindakan-tindakan anti sosial, perbuatan yang merugikan milik orang lain. g.
Percobaan pembunuhan. h.
Pengguguran kandungan Gunarsa, 2003: 20.
Dalam penelitian ini, kenakalan remaja yang terjadi di Kampung Kubur termasuk kenakalan yang bersifat amoral dan asosiasi, diantaranya bergaul dengan teman yang
berpengaruh buruk sehingga mudah terjerat dalam perkara yang benar- benar kriminal. Serta turut dalam pelacuran atau melacurkan diri baik dengan tujuan
kesulitan ekonomi maupun tujuan lainnya. Tidak hanya itu, kenakalan yang bersifat melanggar hukum dengan penyelesaian sesuai dengan undang- undang dan hukum
yang berlaku juga terjadi di Kampung Kubur, diantaranya perjudian dan segala macam bentuk perjudian yang mempergunakan uang.
2.4.7 Dampak Perilaku Menyimpang Remaja
Perilaku menyimpang pada remaja memiliki dampak yang besar bagi dirinya sendiri maupun lingkungannya.
1. Dampak bagi diri sendiri
a. Memberikan pengaruh psikologis atau penderita kejiwaan serta tekanan
mental terhadap diri sendiri karena akan dikucilkan dari kehidupan masyarakat atau di jauhi dari pergaulan
b. Dapat menghancurkan masa depan pelaku penyimpangan.
c. Dapat menjauhkan pelaku dari Tuhan dan dekat dengan perbuatan dosa
d. Perbuatan yang dilakukan dapat mencelakakan diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
30
2. Dampak bagi orang lain
a. Mengganggu keamanan, ketertiban lalu ketidakharmonisan dalam
masyarakat. b.
Merusak tatanan nilai, norma, kemudian berbagai pranata sosial yang berlaku di masyarakat.
c. Mengundang beban sosial, psikologis, serta ekonomi bagi keluarga.
d. Merusak unsur- unsur budaya serta unsur- unsur lain yang mengelola
perilaku individu dalam kehidupan masyarakat.
2.5 Kerangka Pemikiran
Masyarakat modern yang serba kompleks sebagai produk kemajuan teknologi, mekanisasi, industrialisasi dan urbanisasi memunculkan banyak masalah sosial.
Yang berdampak pada perkembangan remaja saat ini. Perkembangan pada masa remaja tidak hanya terjadi pada faktor usia, intelijensia dan pandangan atau
keyakinan yang keliru tetapi juga dipengaruhi oleh faktor dari luar, seperti keluarga, kondisi sosial ekonomi, teman sebaya, lingkungan. Hal inilah yang mendasari
terjadinya pengaruh pada perkembangan moralitas remaja akan berperilaku negatif. Tingkah laku yang bermoral artinya tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai, tata
cara atau adat yang berlaku dalam nilai tercapai pada tahap berpikir abstrak, maka pemikiran terhadap suatu masalah tidak lagi terikat pada waktu, tempat, dan situasi,
melainkan menjalar ke tata cara dan hidup mereka. Pemikiran yang diarahkan terhadap moralitas menyebabkan moralitas dijadikan
objek. Dengan demikian moralitas yang semula merupakan bagian dari diri mereka, dilepaskan dan dijadikan objek pemikiran mereka. Dilepaskannya moralitas tersebut
Universitas Sumatera Utara