Perkembangan Moralitas Remaja TINJAUAN PUSTAKA

14 6. Menginginkan sistem kaidah dan nilai yang serasi dengan kebutuhan atau keinginannya yang tidak selalu sama dan sistem kaidah dan nilai yang dianut oleh orang dewasa.

2.2 Perkembangan Moralitas Remaja

Moralitas adalah keadaan nilai-nilai moral dalam hubungan dengan kelompok sosial. Moral berasal dari bahasa Latin yang artinya tata cara dalam kehidupan adat- istiadat atau kebiasaan. Tingkah laku yang bermoral artinya tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai, tata cara atau adat yang berlaku dalam nilai tercapai pada tahap berpikir abstrak, maka pemikiran terhadap suatu masalah tidak lagi terikat pada waktu, tempat, dan situasi, melainkan menjalar ke tata cara dan hidup mereka. Pemikiran yang diarahkan terhadap moralitas menyebabkan moralitas dijadikan objek. Dengan demikian moralitas yang semula merupakan bagian dari diri mereka, dilepaskan dan dijadikan objek pemikiran mereka. Dilepaskannya moralitas tersebut menjadi pangkal kekosongan, kehampaan, dan hilangnya arah dalam bertingkah laku pada remaja. Perkembangan moral merupakan salah satu segi yang penting dalam membentuk identitas diri, membentuk dan menyusun sifat-sifat yang tetap dalam segala perkembangan dan perubahan. Apabila kita lihat tingkah laku pada umur tertentu, maka akan terlihat: 1. Pada anak sekolah tingkah lakunya sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perbuatannya dikaitkan dengan ancaman hukuman atau hadiah yang diperoleh. 2. Pada anak yang meningkat remaja ada keinginan untuk menjalankan peraturan yang berlaku dalam kelompok kepadanya. Universitas Sumatera Utara 15 3. Pada remaja kecendrungan mereka membentuk prinsip yang otonom. Prinsip yang berlaku pada mereka sendiri walaupun tidak sesuai dengan kelompoknya Gunarsa, 2003: 95. Banyak hal yang mendukung perkembangan moral bagi remaja antara lain adalah proses kemampuan untuk menentukan suatu peran dalam masyarakat. Kemampuan berperan sosial memungkinkan remaja untuk menilai berbagai situasi sosial dari berbagai sudut pandang. Kelompok remaja yang harus menjalankan peran sosialnya di masyarakat yaitu: 1. Kelompok keluarga. 2. Kelompok teman sebaya. 3. Kelompok yang bertalian status ekonomi Gunarsa, 2003: 96. Tahap perkembangan moral yang harus dilalui demi moralitas dewasa adalah tahap sikap kritis terhadap tata cara yang pernah diterimanya. Dasar-dasar sistem penilaian yang diterimanya dan berlaku secara umum yang telah diolah dalam pembentukan sistem nilai mereka tidak seluruhnya diambil dari orang tua tetapi diolah dengan penilaian orang dewasa lainnya. Terlihat bagaimana peran orang tua dengan orang dewasa lainnya dalam menyokong serta mendampingi remaja dalam perkembangan moral sebagai dasar hidup di masa yang akan datang. Karena tingkah laku bermoral adalah sesuatu yang diperoleh atau dipelajari dari luar, maka faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk nilai-nilai moral bisa berupa lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya, dan lingkungan keagamaan. Universitas Sumatera Utara 16

2.3 Tanggung Jawab Sebagai Remaja