Penetapan Prioritas AHP pada Program Pembangunan Jalan Wawancara

Nilai Random Index RI diperoleh dari suatu eksperimen yang dilakukan oleh Oak Ridge National Laboratory, kemudian dikembangkan oleh Wharton School. Nilai RI untuk beberapa orde matriks dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 2.3 Nilai Random Index RI Orde Matriks n RI 1 2 3 0.58 4 0.90 5 1.12 6 1.24 7 1.32 8 1.41 9 1.45 10 1.49 11 1.51

2.2 Penetapan Prioritas AHP pada Program Pembangunan Jalan

Sebuah program pembangunan diadakan dengan tujuan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Namun, seringkali ditemukan kendala dalam pelaksanaannya karena terdapat beberapa proyek yang tidak mungkin untuk dilaksanakan secara bersamaan. Untuk itu, diperlukan suatu penetapan prioritas yang akan menjadi rujukan terhadap proyek yang akan dilaksanakan terlebih dahulu. Penetapan prioritas sering diartikan dengan penetapan alternatif. Jika sebuah proyek X mendapat prioritas dari proyek lain Y, maka proyek X diputuskan untuk dilaksanakan terlebih dahulu daripada proyek Y. Proyek yang terakhir akan tetap dilaksanakan pada waktu yang berbeda, sedangkan penetapan alternatif digunakan apabila penetapan untuk melaksanakan proyek X berakibat ditiadakannya proyek Y. Universitas Sumatera Utara Penerapan model AHP dalam penyusunan prioritas program prasarana wilayah dikaitkan dengan penanganan jalan primer antarkota ataupun antarkabupaten dan dilakukan melalui langkah-langkah berikut ini. 1. Penetapan sasaran studi 2. Penyusunan kriteria berdasarkan berbagai referensi aspek pengembangan tata ruang wilayah dan aspek mikro penanganan fisik jalan 3. Penetapan bobot kriteria dengan menggunakan survei dan kuesioner ke instansi terkait. 4. Penyusunan nilai masing-masing kriteria, seperti dana, tenaga kerja, masa pengerjaan proyek, dan manfaat proyek menurut variable operasional yang diturunkan dari kriteria. 5. Perhitungan nilai hirarki prioritas program jalan berdasarkan perkalian bobot kriteria dan masing-masing dari penilaian dana, tenaga kerja, masa pengerjaan proyek, dan manfaat proyek.

2.3 Wawancara

Sebagai studi kasus, wawancara merupakan hal yang penting dilakukan untuk mendapatkan penilaian kriteria. Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan penilaian atau pendapat tentang nilai kepentingan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kriteria-kriteria. Berkas wawancara disusun dengan cara memasukkan elemen-elemen ke dalam perbandingan secara berpasangan untuk memberikan penilaian tingkat kepentingan dari masing-masing elemen. Dalam menentukan tingkat kepentingan dari masing-masing elemen keputusan pada setiap tingkat hirarki keputusan, penilaian pendapat dilakukan dengan menggunakan fungsi berfikir yang dikombinasikan dengan intuisi, penginderaan dan perasaan. Penilaian pendapat ini dilakukan dengan perbandingan berpasangan yaitu dengan cara membandingkan antara elemen yang satu dengan elemen yang lain pada setiap kriteria sehingga diperoleh nilai kepentingan elemen dalam bentuk Universitas Sumatera Utara pendapat yang bersifat kualitatif. Untuk mengkuantifikasi pendapat yang bersifat kualitatif tersebut digunakan skala penilaian sehingga akan diperoleh nilai pendapat yang bersifat kuantitatif berbentuk angka.

2.4 Konsep Pembangunan Jalan