5. Prioritas ke-5 adalah Jalan Pdt. J. Wismarka Saragih dengan nilai 0,073
atau 7,3 6.
Prioritas ke-6 adalah Jalan Lingga dengan nilai 0,060 atau 6,0 7.
Prioritas ke-7 adalah Jalan Suprapto dengan nilai 0,056 atau 5,6 8.
Prioritas ke-8 adalah Jalan Kayu Raja dengan nilai 0,042 atau 4,2 9.
Prioritas ke-9 adalah Jalan Sumber Jaya II – Simpang Silalahi dengan nilai 0,036 atau 3,6
10. Prioritas ke-10 adalah Jalan Achmad Yani dengan nilai 0,014 atau 1,4
3.4 Perhitungan untuk Kriteria Lama Pengerjaan Proyek
Dalam pelaksanaan suatu proyek, lamanya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek merupakan salah satu kriteria yang sangat penting karena
pengerjaan proyek yang terlalu lama akan berpengaruh pada dana pengerjaan proyek. Jika lamanya pengerjaan proyek melewati masa yang telah ditentukan,
maka dana yang diperlukan akan melebihi anggaran yang telah ditetapkan. Selain itu, aktivitas masyarakat di sekitar daerah pelaksanaan proyek akan terganggu.
Agar terjadi kesinambungan antarkriteria, sebaiknya penyelesaian suatu proyek tidak melewati waktu yang telah ditentukan.
Terkadang dalam perencanaan perkiraan berapa lama waktu yang telah ditetapkan untuk pengerjaan proyek tidak sesuai pada saat pelaksanaannya, seperti
adanya kendala dalam iklim atau sumber daya yang tidak memenuhi target. Penilaian perbandingan berpasangan terhadap lamanya pengerjaan proyek dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4.1. Matriks Perbandingan Berpasangan untuk Kriteria Lama Pengerjaan Proyek A
B C
D E
F G
H I
J K
A 1
6 3
3 2
2 3
3 2
2 9
B
16 1
13 13
14 14
13 13
14 14
5
C 13
3 1
1 13
13 1
1 13
13 7
D 13
3 1
1 13
13 1
1 13
13 7
E
12 4
3 3
1 1
3 3
1 1
8
F 12
4 3
3 1
1 3
3 1
1 8
G 13
3 1
1 13
13 1
1 13
13 7
H 13
3 1
1 13
13 1
1 13
13 7
I
12 4
3 3
1 1
3 3
1 1
8
J 12
4 3
3 1
1 3
3 1
1 8
K 19
15 17
17 18
18 17
17 18
18 1
kolom 4,611
35,200 19,476
19,476 7,708
7,708 19,476
19,476 7,708
7,708 75,000
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4.2. Data yang Dinormalkan untuk Kriteria Lama Pengerjaan Proyek A
B C
D E
F G
H I
J K
A 0,217
0,170 0,154
0,154 0,259
0,259 0,154
0,154 0,259
0,259 0,120
B 0,036
0,028 0,017
0,017 0,032
0,032 0,017
0,017 0,032
0,032 0,067
C 0,072
0,085 0,051
0,051 0,043
0,043 0,051
0,051 0,043
0,043 0,093
D 0,072
0,085 0,051
0,051 0,043
0,043 0,051
0,051 0,043
0,043 0,093
E 0,108
0,114 0,154
0,154 0,130
0,130 0,154
0,154 0,130
0,130 0,107
F 0,108
0,114 0,154
0,154 0,130
0,130 0,154
0,154 0,130
0,130 0,107
G 0,072
0,085 0,051
0,051 0,043
0,043 0,051
0,051 0,043
0,043 0,093
H 0,072
0,085 0,051
0,051 0,043
0,043 0,051
0,051 0,043
0,043 0,093
I 0,108
0,114 0,154
0,154 0,130
0,130 0,154
0,154 0,130
0,130 0,107
J 0,108
0,114 0,154
0,154 0,130
0,130 0,154
0,154 0,130
0,130 0,107
K 0,024
0,006 0,007
0,007 0,016
0,016 0,007
0,007 0,016
0,016 0,013
Universitas Sumatera Utara
Tahap-tahap perhitungan: 1.
Melakukan penilaian terhadap dua proyek dengan menggunakan skala banding berpasangan dan hasil penilaian ini disajikan dalam bentuk
matriks perbandingan berpasangan yang memuat nilai 1 – 9. Selanjutnya
ditentukan jumlah total dari setiap kolom seperti pada tabel 3.4.1. 2.
Data dinormalkan dengan cara membagi nilai dari setiap elemen di dalam matriks yang berpasangan dengan nilai total dari setiap kolom. Cara
perhitungan yang dilakukan sama seperti perhitungan pada kriteria dana dan hasil perhitungan secara keseluruhan disajikan pada tabel 3.4.2.
3. Menghitung nilai vektor eigen eigen vector dan menguji konsistensinya.
i Nilai-nilai pada masing-masing baris dijumlahkan dan dibagi dengan
banyaknya nilai pada tiap-tiap baris. Cara perhitungannya sama dengan perhitungan pada kriteria dana.
ii Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh nilai untuk tiap-tiap baris,
dan nilai tiap-tiap baris tersebut dikalikan dengan jumlah total tiap- tiap kolom yang terdapat pada tabel 3.4.1. sehingga diperoleh eigen
value maksimum .
maks
λ
maks
λ 0,196
4,611 + 0,030
35,200 + 0,057
19,476 + 0,057
19,476 + 0,133
7,708 + 0,133
7,708 + 0,057
19,476 + 0,057
19,476 + 0,133
7,708 + 0,133
7,708 + 0,012
75,000 = 11,412
iii Perhitungan Konsistensi Indeks CI:
1
n n
λ CI
maks
041 ,
10 11
412 ,
11
iv Perhitungan Konsistensi Rasio CR:
027 ,
51 ,
1 041
,
RI CI
CR
Penilaian yang dilakukan sudah konsisten karena nilai CR
0,100.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4.3. Bobot Setiap Proyek untuk Kriteria Lama Pengerjaaan Proyek No.
Nama Jalan Vektor Eigen
1 Jalan Pdt. J. Wismarka Saragih
0,196 2
Jalan Sumber Jaya II – Simpang Silalahi
0,030 3
Jalan Kayu Raja 0,057
4 Jalan Kartini Stasiun Kereta Api
0,057 5
Jalan Achmad Yani 0,133
6 Jalan Suprapto
0,133 7
Jalan Sutomo 0,057
8 Jalan menuju Tozai Baru depan HKBP Jetun
0,057 9
Jalan Lingga 0,133
10 Jalan Pdt. Justin Sihombing
0,133 11
Jalan Ade Irma Suryani 0,012
CR = 0,027
Hasil perhitungan yang disajikan pada tabel di atas memperlihatkan penilaian bobot untuk setiap proyek dengan kriteria lama pengerjaan proyek. Urutan-urutan
prioritasnya adalah sebagai berikut: 1.
Prioritas ke-1 adalah Jalan Pdt. J. Wismarka Saragih dengan nilai 0,196 atau 19,6
2. Prioritas ke-2 adalah Jalan Achmad Yani, Jalan Suprapto, Jalan Lingga
dan Jalan Pdt. Justin Sihombing dengan nilai 0,133 atau 13,3 3.
Prioritas ke-3 adalah Jalan Kayu Raja, Jalan Kartini Stasiun Kereta Api, Jalan Sutomo dan Jalan menuju Tozai Baru depan HKBP Jetun dengan
nilai 0,057 atau 5,7 4.
Prioritas ke-4 adalah Jalan Sumber Jaya II – Simpang Silalahi dengan nilai 0,030 atau 3,0
5. Prioritas ke-5 adalah Jalan Ade Irma Suryani dengan nilai 0,012 atau 1,2
Universitas Sumatera Utara
3.5 Perhitungan untuk Kriteria Manfaat