56
tanah tersebut dikeluarkan satu persatu dari dalam tungku
6
Sebelum cairan logam dimasukkan ke dalam cetakan talempong tanah, terlebih dahulu mulut cetakan talempong tanah dibersihkan agar cairan logam
yang akan dimasukkan dapat dengan mudah masuk kedalam rongga yang terdapat dalam cetakan talempong tanah. Setelah mulut cetakan talempong tanah
pembakaran. Setelah kesemua cetakan talempong tanah dikeluarkan dari dalam tungku pembakaran,
cetakan talempong tanah tersebut dibalikkan dengan posisi telungkup mulut cetakan talempong tanah tersebut menghadap kebawah yang kemudian diarahkan
kedalam batang aur batang bambu guna untuk menampung cairan lilin yang keluar dari dalam cetakan talempong tanah. Alat yang digunakan untuk
membalikkan dan menuangkan cairan lilin ke dalam batang bambu adalah dengan alat sapik talempong. Setelah cairan lilin dikeluarkan dari dalam cetakan
talempong tanah tersebut terdapat sebuah rongga ruang kosong, akibat dikeluarkannya lilin dari dalamnya yang sudah mencair yang mirip dengan
bentuk talempong. Rongga yang ada di dalam cetakan talempong tanah inilah yang nantinya akan diisi dengan cairan logam yang dimasukkan melalui mulut
cetakan talempong tanah. Cairan lilin yang ditampung di dalam batang bambu akan cepat membeku
karena udara, sehingga dengan demikian cairan lilin ini kembali menjadi lilin lagi. Dan lilin ini akan dipergunakan lagi untuk membuat talempong lilin yang baru.
3.6.7 Penuangan Cairan Logam ke dalam Cetakan Talempong Tanah
6
Ketahanan korosi adalah ketahanan yang memberikan pengaruh patahnya dan mengurangi kekuatan putusnya dalam proses waktu yang lama, sehingga terjadinya perkaratan yang
berpengaruh pada kekuatan kelelahan melar, seperti perkaratan pada logam umumnya.
Universitas Sumatera Utara
57
dibersihkan, maka seluruh cetakan talempong tanah yang akan diisi cairan logam diletakkan di lantai tanah yang sebelumnya telah disiapkan, berbentuk seperti
parit kecil, dilakukan dengan jalan mengorek lantai tanah tersebut untuk mempermudah pekerjaan pada waktu penuangan cairan logam supaya tidak
tumpah cairan logam tersebut. Posisi cetakan talempong adalah bagian mulutnya menghadap keatas. Pekerjaan selanjutnya adalah mengeluarkan pariuek tanur dari
dalam tungku pembakaran dengan menggunakan alat sapik pariuek pertama yang dilakukan dengan dua orang pekerja yang masing-masing memegang bagian
ujung alat tersebut. Setelah pariuek tanur dikeluarkan maka cairan logam yang didalamnya dituangkan ke dalam cetakan talempong tanah melalui mulut dari
cetakan talempong tanah tersebut. Penuangan cairan logam ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat teliti. Penuangan cairan logam ini dilakukan dengan
dua orang pekerja dimana masing-masing memegang bagian ujung dari sapik pariuek kedua, lalu pariuek tanur yang berisi cairan logam dituangkan ke dalam
cetakan talempong tanah yang berada di lantai. Cairan logam tersebut dituangkan
melalui mulut cetakan talempong tanah.
Pekerjaan ini dilakukan juga untuk cetakan talempong tanah lainnya hingga berakhirnya pekerjaan penuangan cairan logam ke dalam cetakan
talempong tanah. Menurut keterangan Bapak Ridwan, pekerjaan ini disebut dengan pengecoran, merupakan pekerjaan yang menentukan jadi atau tidaknya
talempong yang sedang dibuat. Untuk itu pekerjaan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan teliti.
Universitas Sumatera Utara
58
3.6.8 Pemecahan Cetakan Talempong Tanah
Setelah kesemua cetakan talempong tanah tersebut telah diisi cairan logam maka seluruh cetakan talempong tanah tersebut dimasukkan ke dalam kola bak
pendinginan yang berisi air dengan menggunakan alat sapik talempong. Cetakan talempong tanah yang dimasukkan ke dalam kola, ini dilakukan lebih kurang
antara 9 sampai 13 menit, karena hanya untuk mempercepat proses pembekua. Setelah itu keseluruhan cetakan talempong tanah dikeluarkan dari dalam kola.
Adapun maksud dimasukkannya cetakan talempong tanah ke dalam kola menurut keterangan Bapak Ridwan adalah untuk mempercepat membekunya cairan logam
yang ada di dalam cetakan talempong tanah dan memudahkan pekerjaan pada waktu pemecahan cetakan talempong tanah.Singkatnya waktu perendaman di
dalam kola adalah untuk menghindari talempong jangan melekat dengan pembalutnya. Setelah dikeluarkan dari kola, maka keseluruh cetakan talempong
tanah tersebut dipecah dengan menggunakan sebuah martil yang terbuat dari kayu. Pemecahan cetakan talempong tanah dilakukan dengan cara memukulkan
martil ke badan cetakan talempong tanah ini hingga sampai cetakan talempong tanah tersebut hancur atau terpisah dari talempong yang terbuat dari logam
kuningan.
3.7 Pembersihan Talempong