Kompor Wajan Embe Ember Cetakan Talempong

32 disebut dengan alue antan. Alat ini berbentuk penumbuk padi tetapi bentuknya lebih kecil. Memiliki panjang lebih kurang 2 meter, dengan diameter 5 cm. Alue terdiri dari 2 bagian yaitu bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas terbuat dari kayu yang memiliki panjang 1,5 meter, sedang bagian bawah terbuat dari besi baja yang tahan panas sepanjang ½ meter.

3.5.1.7 Batang Aur Bambu

Setelah selesai pembakaran cetakkan talempong tanah, maka dikeluarkanlah cetakan talempong tanah tersebut dari dalam tungku pembakaran dengan menggunakan sapik talempong, untuk selanjutnya mengeluarkan cairan lilin dari dalam cetakan talempong tanah. Cairan lilin ini ditampung pada sebuah alat yang terbuat dari batang aur batang bambu. Batang aur ini memiliki panjang lebih kurang 3 meter, yang bagian atas dari bambu ini dikupas dibuka. Dengan demikian bagian dalam cetakkan talempong tanah menjadi kosong mempunyai rongga dengan bentuk talempong. Sedang cairan lilin yang ditempatkan pada batang bambu akan mengalami pembekuan dan untuk selanjutnya dapat digunakan lagi.

3.5.2 Peralatan Dapue Dapur

Peralatan dapue adalah peralatan yang digunakan dalam pembuatan talempong lilin patron. Peralatan tersebut antara lain: 1 kompor; 2 wajan; 3 Ember; 4 Cetakan talempong; 5 Pisau. Keseluruhan peralatan dapue ini akan dipaparkan dibawah ini.

3.5.2.1 Kompor

Sebelum membuat talempong lilin, terlebih dahulu lilin yang ada di dalam wajan dicairkan dengan memakai alat pemanas. Alat tersebut dinamakan dengan Universitas Sumatera Utara 33 kompor. Komnpor disini adalah alat untuk memasak yang sebagaimana digunakan ibu rumah tangga. Pemanasan lilin juga bisa dengan menggunakan tungku pembakaran dari kayu api. Untuk bisa menghidupkan api kompor biasanya selalu menggunakan minyak tanah, tetapi di dapue pembuatan talempong yang diteliti, kompor yang digunakan tidak memakai minyak tanah lagi, tetapi sudah menggunakan kompor gas. Kompor gas ini berguna untuk mempercepat cairnya lilin, dan mempermudah cepatnya selesai pekerjaan. Gambar 5 : Kompor Dokumentasi Rendy Pradana Amri. Universitas Sumatera Utara 34

3.5.2.2 Wajan

Untuk memasak lilin digunakan wajan, wajan terbuat dari besi yang tahan panas, agar bisa menampung lilin yang dicairkan didalamnya. Wajan yang digunakan pada dapue pembuatan talempong ini adalah wajan yang sering digunakan ibu rumah tangga pada waktu memasak. Gambar 6 : Wajan Dokumentasi Rendy Pradana Amri. Universitas Sumatera Utara 35

3.5.2.3 Embe Ember

Embe ember adalah alat tempat menampung air. Ember yang digunakan adalah yang biasa dipergunakan ibu-ibu rumah tangga. Embe sangat diperlukan pada waktu pembuatan talempong lilin yang didalamnya berisi air. Dalam pembuatan talempong lilin diperlukan air yang telah dicampur dengan asam jawa, guna membasahi cetakan talempong dari logam, sebelum dicelupkan ke dalam cairan lilin yang sudah mencair. Embe diperlukan juga pada waktu membuka atau memisahkan lilin yang telah melekat dengan cetakan talempong dari logam, sehingga akan mempermudah lepasnya lilin dari cetakan talempong dari logam tersebut. Pada waktu mariak mengaduk tanah di sumue ember ini diperlukan juga sebagai tempat air.

3.5.2.4 Cetakan Talempong

Untuk membuat talempong lilin patron diperlukan suatu alat cetakan yang mirip dengan bentuk talempong. Alat tersebut dinamakan cetakan talempong. Cetakan talempong ini terbuat dari logam kuningan yang telah dibentuk sedemikian rupa agar mudah mengerjakan pembuatan talempong lilin. Cetakan talempong terdiri dari dua bagian, yaitu: 1 cetakan bagian atas talempong cetakan yang memiliki tombolpencu, 2 cetakan bagian bawah dinding talempong. Masing-masing cetakan mempunyai pegangan yang menyatu dengan masing-masing cetakan . Pegangan ini terbuat dari kayu yang bulat dengan panjang lebih kurang 30 cm. Gunanya untuk mempermudah pencelupan ke dalam cairan lilin yang sudah mencair dikompor pemanasan. Dengan demikian tidak menimbulkan panas pada tangan pengrajin. Universitas Sumatera Utara 36 Cetakan talempong ini terdiri dari tiga ukuran yaitu: 1 ukuran gadang besar; 2 ukuran manangah sedang; 3 ukuran ketek kecil. Ketiga ukuran cetakan inilah yang nantinya akan menjadi ukuran talempong yang diingini. Talempong gadang memiliki tinggi 8,5 cm, diameter bagian atas 19 cm, diameter bagian bawah 17 cm, diameter pencu 5,8 cm, tinggi pencu 2,5 cm, dan tebal dinding 2,5 mm. Talempong manangah memiliki tinggi 8 cm, diameter bagian atas 17,5 cm, diameter bagian bawah 14 cm, diameter pencu 5,6 cm, tinggi pencu 2,3 cm, dan tebal dinding 2,14 mm. Talempong ketek memiliki tinggi 7,4 cm, diameter bagian atas 15,3 cm, diameter bagian bawah 12 cm, diameter pencu 5 cm, tinggi pencu 2 cm, dan tebal dinding 2,4 mm. Gambar 7 : Cetakan talempong Dokumentasi Rendy Pradana Amri. Universitas Sumatera Utara 37

3.5.3 Peralatan Ruang Gerinda