Pembakaran Logam dan Cetakan Talempong Tanah

53 Gambar 21 : Memasukkan arang kokas ke dalam tungku pembakaran Dokumentasi Rendy Pradana Amri.

3.6.5 Pembakaran Logam dan Cetakan Talempong Tanah

Setelah dilakukan pemanasan pariuek tanur, maka dipersipkanlah logam kuningan yang akan dimasukkan kedalam pariuek tanur guna untuk dibakar hingga nantinya logam tersebut akan mencair. Sebelum logam dimasukkan ke dalam pariuek tanur, terlebih dahulu arang kokas yang ada pada bagian atas mulut yang menutupi pariuek tanur pada waktu memanaskan pariuek tanur tersebut disingkirkan dengan cara mengkaisnya dengan menggunakan alat kakah baro agar Universitas Sumatera Utara 54 mulut pariuek tanur dapat dilihat dan memudahkan pekerjaan untuk memasukkan logam yang akan dipanas kan. Logam-logam yang akan dimasukkan ke dalam pariuek tanur tidak dimasukkan dengan sekaligus kedalam pariuek tanur hingga pariuek tanur penuh, tetapi pemasukkan logam dilakukan dengan dua tahap. Yang pertama sekali dimasukkan ke dalam pariuek tanur adalah logam, dimana logam ini dimasukkan tidak sampai penuh, melainkan hanya setengah dari pariuek tanur. Setelah logam dimasukkan maka mulut pariuek tanur ditutupi dengan arang kokas guna mempercepat mencairnya logam yang ada di dalam pariuek tanur. Lebih kurang dari 1 jam, dari pemasukan logam pertama tadi lalu dimasukan lagi logam berikutnya yang terlebih dahulu menyingkirkan arang kokas dengan alat kakah baro hingga kelihatan pariuek tanur tersebut penuh dengan logam, dan kemudian mulut pariuek tanur tersebut ditutup lagi dengan arang kokas yang gunanya untuk mempercepat mancairnya logam. Alat yang digunakan pada waktu memasukkan logam ke dalam pariuek tanur adalah sapik talempong, sebab pada waktu memasukkan logam api di tungku dalam keadaan marak karena lingga terus memompakan angin, sehingga kalau tidak menggunakan sapik talempong akan bisa menimbulkan kecelakaan bagi pekerja. Setelah memasukkan logam ke dalam pariuek tanur yang kedua, seiring dengan itu dimasukkan juga cetakan talmpong tanah ke tungku pembakaran dengan menggunakan sapik talempong. Setelah itu tungku pembakaran ditutup dengan seng agar api tidak menyambar, sebab pada saat itu api di tungku pembakaran sangat marak. Pembakaran logam dilakukan bersamaan dengan pembakaran cetakan talempong tanah. Pembakaran cetakan talempong tanah dilakukan agar cetakan talempong tanah tersebut dapat menjadi keras dan tidak mudah pecah pada waktu Universitas Sumatera Utara 55 dimasukkannyacairan logam kedalam cetakan talempong tanah tersebut. Menurut keterangan Bapak Ridwan bahwa pembakaran cetakan talempong tanah ini dilakukan bersamaan dengan pembakaran logam adalah guna mempermudah pekerjaan, terutama dalam segi waktunya. Lama pembakaran ini, baik itu logam hingga sampai mencair dan cetakan talempong tanah hingga berwarna kemerah- merahan lebih kurang 2 jam. Hal ini akan dapat dilihat bahwa warna dari logam yang sudah mencair tersebut dengan warna merah kekuning-kuningan, yang terlebih dahulu arang kokas yang menutupi mulut pariuek tanur disingkirkan.

3.6.6 Mengeluarkan Cairan Lilin Dari Dalam Cetakan Talempong Tanah