Saran. Profil Tumor Infiltrating Lymphocytes Dan Mitotic Index Pada Melanoma Maligna Di RSUP H Adam Malik Medan Tahun 2011-2015

membakar kulit dalam waktu singkat tapi berulang-ulang diketahui sebagai faktor risiko utama MacKie, Hauschild, dan Eggermont, 2009.

2.1.3. Faktor Risiko.

a. Faktor Genetik Berdasarkan hasil penelitian 25-40 dari anggota keluarga yang menderita melanoma maligna diidentifikasi terdapat germline mutation pada cyclin-dependent kinase inhibitor 2A CDKN2A dan juga sedikit didapatkan mutasi pada cyclin-dependent kinase 4 CDK4. Terdapat dasar rasional untuk hubungan antara kejadian melanoma dan mutasi pada CDKN2A dan CDK4 karena kedua tersebut adalah tumor- suppresor genes Miller dan Mihm, 2006. Lima sampai sepuluh persen dari semua melanoma maligna adalah dari pasien dengan familial atypical multiple mole melanoma syndrome FAMMM. Pasien dengan FAMMM mempunyai risiko 70 selama hidup untuk berkembangnya sebuah melanoma maligna Holterhues, 2011. Mutasi pada tumor-suppressor genes seperti c-kit, p53, dan BRAF dilaporkan meningkatkan risiko melanoma maligna. Namun, masih belum jelas seberapa pentingya mutasi dari gen-gen ini dianggap sebagai faktor risiko melanoma maligna Holterhues, 2011. b. Faktor Lingkungan Paparan radiasi ultraviolet UV dari matahari menjadi faktor penting dikaitkan dengan peningkatan kejadian melanoma maligna, terutama pada sinar matahari yang membakar kulit dalam waktu singkat tapi berulang-ulang Putra, 2008. Dari hasil penelitian yang lain juga memperlihatkan bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan, berulang-ulang tetapi dalam waktu singkat intermittent, dan lama dapat menyebabkan terjadinya melanoma maligna. Terutama pada waktu intens terpapar oleh sinar matahari seperti membakar kulit pada waktu anak-anak ataupun remaja menjadi faktor risiko melanoma maligna Holterhues, 2011. Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menyukai berjemur ataupun karena pekerjaan yang memang harus terpapar matahari juga menjadi risiko terjadinya melanoma. Sama halnya dengan pemakaian sunbed MacKie, Hauschild, dan Eggermont, 2009. c. Fenotipe Orang Caucasian, rambut pirang atau merah, banyak freckles ephelides, terdapat lebih dari 50 banal melanocytic nevi, nevi besar, atypical nevi , dan dysplastic nevi merupakan faktor risiko melanoma maligna MacKie, Hauschild, dan Eggermont, 2009. d. Status Sosio-ekonomi Melanoma maligna lebih sering pada orang yang memiliki status sosio-ekonomi tinggi memungkinkan mereka terkena terpapar sinar UV berulang-ulang tapi dalam waktu singkat yang tinggi dan berlebihan olahraga outdoor, olahraga musim dingin, dan sunbathing . Peningkatan kekayaan pada Caucasian dalam waktu 6 dekade ini berkontribusi dalam peningkatan insiden melanoma maligna de Vries et al., 2006. e. Penyakit Dahulu dan Penyerta Orang yang berisiko selanjutnya, yaitu orang yang pernah menderita melanoma maligna sebelumnya, yang menderita xeroderma pigmentosum, giant congenital pigmented naevus . Selain itu, orang yang dengan kondisi immune compromised seperti terinfeksi Human Immunodeficiency Virus HIV, Hodkin’s disease, dan orang yang mendapat terapi cyclosporine A berisiko menderita melanoma maligna Chan dan Greenbaum, 2013.

2.1.4. Patofisiologi.

a. Proliferasi dari Melanosit benign lesions Hal yang pertama terjadi yaitu sebuah proliferasi dari melanosit menjadi benign nevus. Secara klinis, nevi ini berbentuk datar dan sedikit menonjol dengan warna yang seragam atau gambaran teratur