2.5. Kerangka Teori.
Gambar 2.3 Kerangka Teori.
Melanoma Maligna
Regresi Melanoma
Maligna
Tumor Infiltrating
Lymphocytes Target Sel
Sel T Sel Lisis
Tumor- associated
Antigen CD4+
MHC kelas I
Sel B MHC kelas II
CD8+
Antibodi Proliferasi
menurun Mitotic
Index
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.
Melanoma maligna adalah bentuk kanker kulit yang paling berbahaya Herbst, 2014. Insiden dan mortalitas melanoma maligna meningkat di seluruh
dunia Azimi et al., 2012. Insiden melanoma maligna tercatat di Amerika Serikat 76.100 kasus dan data yang meninggal diperkirakan 9.710 kasus untuk kedua
jenis kelamin Siegel et al., 2014. Menurut laporan Cancer Incidence in Five Continents Volume X
yang dipublikasikan Internatinal Agency for Research on Cancer
IARC, insiden melanoma maligna di Amerika Serikat yaitu 17,3100.000 pada laki-laki dan 13,2100.000 pada perempuan sedangkan insiden
tertinggi di Queensland, Australia yaitu 52,9100.000 pada laki-laki dan 38,6100.000 pada perempuan Forman et al., 2014. Di Indonesia, insiden
melanoma maligna 1.069 kasus ataupun 0,5100.000 dan data yang meninggal 543 kasus pada kedua jenis kelamin sedangkan insinden melanoma maligna di
Indonesia 658 kasus ataupun 0,7100.000 pada laki-laki dan 411 kasus ataupun 0,3100.000 pada perempuan Globocan, 2012.
Ketika sebuah lesi diduga sebagai melanoma maligna, dilakukan biopsi secara eksisi maupun insisi pada lesi. Dari hasil biopsi lesi tersebut akan
didapatkan gambaran histologi seperti: tumor thickness, mitotic index, dan ulceration.
Ketiga gambaran histologi ini pada American Joint Committee on Cancer
AJCC 7
th
edition memperlihatkan pengaruh terhadap prognosis dan
staging pada melanoma maligna. Diketahui variabel baru pada penelitian, mitotic
index dianggap memiliki peran penting sebagai faktor bebas prognosis pada
melanoma maligna Balch et al., 2009. Didukung dari hasil penelitian lain, mitotic index
telah terbukti menjadi indikator untuk prognosis, dengan nilai mitotic index
yang tinggi tampak berkurangnya survival rate Hale et al., 2013. Menurut Balch et al. dalam Thompson et al. 2011 dilaporkan juga
terdapat pengaruh mitotic index terhadap survival rate pada melanoma maligna terlokalisir stadium I dan II. Pada analisa multifaktorial 10.233 pasien melanoma
maligna terlokalisir, mitotic index adalah indikator survival rate kedua setelah tumor thickness
Balch et al., 2009. Pada penelitian lain terlihat terdapat pengaruh mitotic index terhadap survival pada melanoma maligna stadium III,
walaupun hanya terlihat pada pasien dengan nodal micrometastases tetapi tidak dengan nodal macrometastases Balch et al., 2010. Pada beberapa data statistik,
setidaknya nilai mitotic index 1mm² signifikan berpengaruh terhadap survival rate
Balch et al., 2009. Selain dari mitotic index, ada faktor-faktor tambahan yang berpengaruh
terhadap survival rate seperti: pigmentation, lymphocyte infiltration, growth pattern,
dan regresi. Bagaimanapun faktor-faktor ini didapatkan mempunyai dampak langsung ataupun tidak terhadap survival rate. Terdapat peran tumor
infiltrating lymphocytes TILs sebagai indikator prognosis pada melanoma
maligna telah menjadi topik yang banyak kontroversi. Sekarang belum ada konsensus yang menyatakan terdapat hubungan TILs dengan melanoma maligna,
namun kebanyakan cenderung menyarankan penelitian lanjut untuk melihat apakah kemunculan TILs menandakan meningkatnya survival rate Reddy et al.,
2014. TILs adalah suatu tanda reaksi imun tubuh seseorang terhadap
melanoma maligna secara histopatologi Rao et al., 2010. Menurut Zeng dalam Rao et al. 2010, sejumlah tumor-associated antigens TAA telah ditemukan
untuk menstimulasi CD8+ dan CD4+ TILs setelah dikenalkan oleh molekul Major Histocompability Complex
MHC kelas I atau II, menghasilkan tumor-specific cytokine
atau tumor lysis. Menurut Hernberg dalam Rao et al. 2010, rasio CD4+CD8+ pada tumor dan darah tepi ditemukan menjadi parameter prognosis
yang signifikan secara statistik. Pada penelitian lain dipercaya bahwa TILs mungkin menandakan terdapat reaksi imun yang potensial melawan antigen
tumor. Oleh karena itu, kemunculan TILs menandakan prognosis yang baik Reddy et al., 2014.
TILs pada melanoma maligna dibagi menjadi absent, nonbrisk, dan brisk
. TILs nonbrisk dan brisk memiliki hubungan dengan letak tumor di leherpelvis atau ekstremitas atas, jenis histologi superficial spreading atau lentigo