Definisi. Epidemiologi. Melanoma Maligna.

Perubahan gaya hidup masyarakat yang lebih menyukai berjemur ataupun karena pekerjaan yang memang harus terpapar matahari juga menjadi risiko terjadinya melanoma. Sama halnya dengan pemakaian sunbed MacKie, Hauschild, dan Eggermont, 2009. c. Fenotipe Orang Caucasian, rambut pirang atau merah, banyak freckles ephelides, terdapat lebih dari 50 banal melanocytic nevi, nevi besar, atypical nevi , dan dysplastic nevi merupakan faktor risiko melanoma maligna MacKie, Hauschild, dan Eggermont, 2009. d. Status Sosio-ekonomi Melanoma maligna lebih sering pada orang yang memiliki status sosio-ekonomi tinggi memungkinkan mereka terkena terpapar sinar UV berulang-ulang tapi dalam waktu singkat yang tinggi dan berlebihan olahraga outdoor, olahraga musim dingin, dan sunbathing . Peningkatan kekayaan pada Caucasian dalam waktu 6 dekade ini berkontribusi dalam peningkatan insiden melanoma maligna de Vries et al., 2006. e. Penyakit Dahulu dan Penyerta Orang yang berisiko selanjutnya, yaitu orang yang pernah menderita melanoma maligna sebelumnya, yang menderita xeroderma pigmentosum, giant congenital pigmented naevus . Selain itu, orang yang dengan kondisi immune compromised seperti terinfeksi Human Immunodeficiency Virus HIV, Hodkin’s disease, dan orang yang mendapat terapi cyclosporine A berisiko menderita melanoma maligna Chan dan Greenbaum, 2013.

2.1.4. Patofisiologi.

a. Proliferasi dari Melanosit benign lesions Hal yang pertama terjadi yaitu sebuah proliferasi dari melanosit menjadi benign nevus. Secara klinis, nevi ini berbentuk datar dan sedikit menonjol dengan warna yang seragam atau gambaran teratur dari pigmen dot-like pada sebuah latar yang cokelat atau hitam kecokelatan. Secara histologi, lesi ini memiliki peningkatan jumlah dari kumpulan melanosit yang bersarang sepanjang lapisan basalis Paek et al ., 2008. b. Dysplastic Nevi random atypia Selanjutnya perkembangan dari pertumbuhan yang abnormal. Ini mungkin terdapat pada tempat yang sebelumnya ada benign nevus atau pada tempat yang baru. Secara klinis lesi ini mungkin asimetris, batasan tidak rata, mengandung lebih dari satu warna, atau memiliki diameter yang lebih besar. Secara histologi, lesi ini memiliki sel yang abnormal bentuk yang bebas dan sel-selnya tidak berdampingan lagi Miller dan Mihm, 2006. c. Fase Radial-growth pertumbuhan intraepidermal Selama fase radial-growth, sel-sel memiliki kemampuan untuk berproliferasi secara intraepidermal. Secara klinis, lesi ini kadang- kadang bisa menonjol. Lesi ini tidak lagi memperlihatkan sel abnormal yang bebas dan sebagai gantinya dia memperlihatkan bentuk sel kanker di seluruh lesi Paek et al., 2008. d. Fase Vertical-growth invasi dermis Lesi yang berlanjut ke fase vertical-growth memiliki kemampuan untuk masuk ke dermis dan membentuk nodul besar, meluas ke papillary dermis. Sel-sel kanker bisa juga masuk ke reticular dermis dan sel adipose Miller dan Mihm, 2006. e. Metastasis Melanoma Akhir dari semua perkembangan kanker yaitu berhasil menyebarkan sel-sel kanker ke bagian kulit lain dan organ-organ tubuh lainnya, dimana sel-sel tersebut bisa berproliferasi dan metastasis Miller dan Mihm, 2006.