Menurut Handoko 2002:176 insentif adalah perangsang yang ditawarkan kepada para karyawan untuk melaksanakan kerja sesuai atau
lebih tinggi dari standar-standar yang telah ditetapkan. Sedangkan menurut Panggabean 2002:89 insentif adalah penghargaan dalam bentuk uang yang
diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.
Menurut Henry Simamora 2004:445 insentif adalah tambahan kompensasi diatas atau diluar gaji atau upah yang berikan organisasi.
Program insentif disesuaikan dengan memberikan bayaran tambahan berdasarkan produktivitas dan kinerja karyawan. Insentif diberikan untuk
mendorong karyawan untuk lebih giat bekerja dan biasanya diberikan pada karyawan yang mudah diukur prestasi atau produktivitasnya dan kualitasnya
secara satuan. Pemberian insentif pada prinsipnya adalah menguntungkan kedua belah pihak, yaitu pihak karyawan dan perusahaan. Perusahaan
mengharapkan adanya gairah atau semangat yang timbul dalam diri karyawan yang mendorong karyawan untuk bekerja dengan lebih baik
dalam arti lebih produktif agar tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dapat terpenuhi sedangkan bagi karyawan adalah sebagai salah satu alat
pemuas kebutuhannya.
2.2.2 Tujuan Pemberian Insentif
Menurut Panggabean 2002:93 tujuan utama pemberian insentif adalah untuk meningkatkan kinerja individu maupun kelompok. Secara
Universitas Sumatera Utara
lebih spesifik tujuan pemberian insentif dapat dibedakan menjadi dua golongan:
1. Bagi Perusahaan
Tujuan dari pelaksanaan insentif dalam perusahaan khususnya dalam kegiatan produksi adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan dengan jalan mendorongmerangsang agar karyawan: a.
Bekerja lebih bersemangat dan cepat b.
Bekerja lebih disiplin c.
Bekerja lebih kreatif 2.
Bagi Karyawan Dengan adanya pemberian insentif karyawan akan mendapatkan
keuntungan: a.
Standar kinerja dapat diukur secara kuantitatif. b.
Standar kinerja di atas dapat digunakan sebagai dasar pemberian balas jasa yang diukur dalam bentuk uang.
c. Karyawan harus lebih giat agar dapat menerima uang lebih besar.
2.2.3 Jenis – Jenis Insentif
Menurut Sirait 2006:202 ada tiga jenis insentif yaitu: 1.
Financial Incentive Pemberian insentif yang bersifat keuangan yang meliputi upah atau
gaji yang pantas dan juga kemungkinan untuk memperoleh bagian dari keuangan yang diperoleh perusahaan. Bentuk dari insentif
Universitas Sumatera Utara
keuangan adalah bonus dan komisi yang dihitung berdasarkan loyalitas atau penjualan yang melebihi standar.
2. Non Financial Incentive
Pendidikan dan hiburan, liburanhiburan, terjaminnya tempat kerja, dan terjaminnya komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan
merupakan insentif yang tidak bersifat keuangan. 3.
Social Incentive Insentif sosial adalah insentif yang berupa rangsangan yang
berbentuk sikap dan tingkah laku yang diberikan oleh anggota kelompok, cenderung pada keadaan dan sikap dari para rekan kerja.
2.2.4 Indikator – Indikator Pemberian Insentif
Menurut Sofyandi 2008:167 insentif yang diberikan kepada karyawan harus secara adil dengan mempertimbangkan:
1. Besarnya insentif jumlah insentif yang ditetapkan perusahaan.
2. Peningkatan insentif yang sesuai dengan kontribusi karyawan dalam
mencapai target yang ditetapkan. 3.
Ketepatan dan kelancaran insentif yang diberikan tanpa mengalami penundaan.
2.2.5 Proses Pemberian Insentif