Uji Asumsi Klasik Teknik Analisis Data .1 Uji Instrumen

a. apabila pada taraf signifikansi 5, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid b. apabila pada taraf signifikansi 5, maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid. Dengan demikian permasalahan validitas instrumen angket akan menunjukkan mampu tidaknya angket tersebut untuk mengukur objek apa yang diukur, maka disebut valid dan sebaliknya. Apabila tidak mampu untuk mengukur apa yang akan diukur maka dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Menurut Juliandi 2013:83, tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah instrumen penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas, peneliti alat uji statistik SPSS 23.0 dengan kriteria; Jika nilai koefisien reliabilitas 0.6 maka instrumen dapat dipercaya, dan sebaliknya, jika nilai koefisien reliabilitas 0.6 maka instrumen tidak dapat dipercaya.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Menurut Juliandi 2013:174 ada beberapa metode uji persyaratan analisis sebelum dilakukam uji regresi. Untuk melakukan analisis regresi linier berganda, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah terpenuhi asumsi klasik, yaitu berdistribusi normal, tidak adanya multikolinieritas, dan tidak Universitas Sumatera Utara adanya heteroskedastisitas. Pengujian asumsi klasik akan diolah dengan aplikasi statistik SPSS 23.0. Berikut ini uji analisis tersebut : 1. Uji Normalitas Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan melalui Kolmogorov- Smirnov dan grafik histogram. Model regresi yang baik adalah apabila distribusi datanya normal. 2. Uji Multikolinieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model regresi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation Faktor VIF melalui program SPSS 23.0. Kriteria yang dipakai adalah apabila nilai Tolerence 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi multikolinearitas, di mana: a. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = terjadi multikolinearitas b. Tolerance value 0,1 atau VIF 5 = tidak terjadi multikolinearitas 3. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Jika variasi residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedestisitas, dan jika varians berbeda disebut heteroskedestisitas. Model yang baik adalah tidak terjadi Universitas Sumatera Utara heteroskedestisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan uji Glejser dan grafik Scatterplot. Dasar pengambilan keputusannya adalah jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur, maka terjadi heteroskedestisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedestisitas.

3.8.3 Analisis Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPENSASI, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Insentif dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bank Mandiri Syariah Surakarta.

2 10 12

PENGARUH KOMPENSASI, INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Kompensasi, Insentif dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Bank Mandiri Syariah Surakarta.

0 3 14

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAPPRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 2 14

PENGARUH UPAH INSENTIF DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Pengaruh Upah Insentif Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan.

0 5 14

Pengaruh Insentif dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT.Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)

0 1 16

Pengaruh Insentif dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT.Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)

0 0 2

Pengaruh Insentif dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT.Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)

0 0 6

Pengaruh Insentif dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT.Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)

0 0 29

Pengaruh Insentif dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT.Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)

0 3 4

Pengaruh Insentif dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi pada PT.Bank Perkreditan Rakyat NBP 20 Delitua)

0 0 34