Mangrove Jeruju Achantus ilicifolius L Karakteristik Pembuatan Kue Bawang Mangrove.

tepung kandungan gizinya terutama karbohidrat sangat dominan sehingga bisa dieksplorasi menjadi sumber pangan baru berbasis sumber daya lokal mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga bisa membudidayakan mangrove jenis lindur ini disepanjang garis pantai Priyono, 2010.

2.1.2 Mangrove Jeruju Achantus ilicifolius L

Jeruju merupakan spesies merambat yang bisa tumbuh hingga 2 m. Banyak ditemukan pada tanah lunak yang berlumpur di sepanjang bantaran sungai. Seringkali dominan di area manggrove yang telah ditebangi. Ada tiga spesies utama di Asia Tenggara. Spesies Acanthus ilicifolius dan A. Eberacteatus, di Thailand dan Indonesia, daun spesies ini diolah menjadi teh herbal karena memiliki khasiat obat. Jenis yang tidak berduri biasanya dijadikan sebagai makanan ternak. Nilai nutrisinya belum banyak diketahui oleh masyarakat pesisir. Bunga berwarna ungu atau putih diserbukkan oleh lebah dan burung kecil. Biji berukuran kecil dengan warna hijau mengkilat, dan berbentuk oval.

2.1.3 Karakteristik Pembuatan Kue Bawang Mangrove.

Tata cara pembuatan kue bawang mangrove sama halnya dengan pembuatan kue bawang pada umumnya tetapi kue bawang mangrove yang diproduksi oleh Kelompok Tunas Muda mempunyai tambahan bahan yaitu menambahkan daun mangrove jenis jeruju sebagai pengganti daun sup. Ada beberapa tahap untuk memperlancar usaha pembuatan kue bawang mangrove yang dilakukan kelompok tunas muda jika memproduksi 2 dua kg kue bawang mangrove, antara lain penyediaan bahan baku, penyediaan alat-alat usaha pembuatan kue bawang mangrove, proses pembuatan kue bawang mangrove, dan pemasaran kue bawang mangrove. Universitas Sumatera Utara a. Penyediaan Bahan Baku Bahan baku dalam pembuatan 2 kg kue bawang mangrove yaitu menyediakan daun jeruju mangrove sebanyak 2 ons sebagai bahan dasar dalam pembuatan kue bawang mangrove, kemudian menyediakan bumbu-bumbu masaknya yaitu bawang merah dan bawang putih sebanyak 2 ons, telur ayam 2 biji, mentega 1 setengah ons, tepung terigu 2 kg, dan garam secukupnya. b. Peralatan Usaha Pembuatan Kue Bawang Mangrove Peralatan yang digunakan pada proses pembuatan kue bawang mangrove adalah sebagai berikut : 1. Kompor gas dan tabung gas, sebagai alat untuk tempat memanaskan wajan penggorengan. 2. Wajan penggorengan digunakan sebagai media memasak kue bawang mangrove. 3. Tampah, sebagai media untuk tempat pendinginan kue bawang yang telah digoreng, tempat pembersihan duri daun jeruju 4. Blender, sebagai alat untuk memblender bumbu masak dan daun jeruju 5. Panci, sebagai alat untuk merebus daun jeruju yang telah dibersihkan dari duri-duri daun jeruju 6. Ember, sebagai alat untuk mencuci peralatan masak dan tempat mencuci daun jeruju sebelum direbus. 7. Mesin spiner peniris minyak, untuk meniriskan minyak agar cepat kering dan bisa langsung dikemas. 8. Ampia, sebagai alat untuk mencetak adonan agar lebih tipis. Universitas Sumatera Utara 9. Hand seller, sebagai alat untuk pengemas bungkus kemasan kue bawang mangrove. 10. Sendok goreng, sebagai alat untuk menyangrai kue bawang. 11. Serokan, untuk mengangkat kue bawang yang telah matang. 12. Ayakan tepung, untuk mengayak tepung agar bersih dari kotoran dan gumpalan tepung. 13. Gunting, untuk menggunting duri daun jeruju. 14. Pisau, untuk memotong daun jeruju dan memotong adonan agar rapi stelah di cetak. 15. Toples, sebagai media penyimpanan kue bawang sebelum dan sesudah dikemas. 16. Koran, sebagai media peniris minyak dan media mendinginkan kue bawang. 17. Timbangan, sebagai alat untuk mengukur berat bahan yang akan digunakan dan mengukur setiap bungkus kue bawang. c. Proses Pembuatan Kue Bawang Mangrove 1. Siapkan bumbu masak kemudian di blender hingga halus. 2. Daun jeruju yang telah dibersihkan dari duri di rebus, setelah direbus dibiarkan dingin sebelum daun jeruju di blender, dengan catatan daun jeruju tersebut tidak hancur. 3. Sediakan ember sebagai tempat pengayakan tepung, kemudian masukkan bumbu-bumbu masak, mentega, telur ayam, dan jeruju yang sudah diblender, kemudian adon adonan tersebut sampai kalis atau merata. Universitas Sumatera Utara 4. Cetak adonan dengan menggunakan ampia, agar adonan menjadi tipis dan bisa dibentuk. 5. Setelah dibentuk sesuai dengan selera, adonan tersebut digoreng di dalam wajan yang berisi minyak panas, setelah bewarna adonan yang dibentuk di angkat dengan menggunakan serokan kemudian ditiriskan dengan menggunakan mesin spinner penyaring minyak. 6. Setelah kue bawang tersebut kering, kue bawang siap dibungkus sesuai berat yang diminta pedagang untuk setiap bungkus kue bawang mangrove. d. Pemasaran Kue Bawang Mangrove Pemasaran merupakan tahap yang paling akhir dan penting dalam usaha industri. Karena dengan pemasaran maka kue bawang mangrove dapat sampai pada konsumen sehingga kebutuhan akan kue bawang mangrove terpenuhi. Selain itu, karena kue bawang mangrove dapat terjual sehingga produsen kue bawang mangrove juga mampu memperoleh pendapatan. Usaha industri kue bawang mangrove di kampung Nelayan mengalami kesulitan dalam memasarkan kue bawang mangrove, hal ini dikarenakan lokasi produsen dengan pasar kios-kios pedangang terlalu jauh dan sulit dijangkau, masyarakat belum mengetahui kandungan gizi kue bawang mangrove, walaupun saat ini mempunyai langganan sendiri kelompok Tunas Muda masih memerlukan saran untuk perbaikan produksi kue bawang mangrove. Kue bawang mangrove biasanya dipasarkan langsung ke kios-kios jajanan oleh produsen. Selain lewat pedagang pengecer juga ada yang memasarkan kue bawang mangrove ke pedagang pengumpul. karena menurut mereka dengan lewat lembaga pemasaran maka kue bawang mangrove pasti laku dan habis terjual. Universitas Sumatera Utara Tetapi produsen tidak menjual kue bawang mangrove langsung ke konsumen. Hal ini biasanya karena permintaan dari konsumen sendiri. Konsumen meminta produsen kue bawang mangrove untuk dibuatkan kue bawang mangrove yang nantinya akan digunakan konsumen untuk oleh-oleh dan makanan ringan sewaktu lebaran. 2.2 Landasan Teori 2.2.1 Pemasaran