Biaya Pemasaran, Keuntungan, Marjin Pemasaran pada Setiap Saluran

Ada lima fungsi pemasaran yang dilakukan pedagang pengumpul yaitu penjualan, pembelian, penyimpanan, pengangkutan, resiko. Fungsi penjualan pada saluran 2 yaitu menjual langsung kue bawang mangrove ke pedagang pengecer. Fungsi pembelian, pengumpul membeli langsung kue bawang mangrove ke produsen. Fungsi pengangkutan kadang-kadang dilakukan pengumpul karena fungsi pengangkutan dari tempat pengolahan tidak dilakukan tetapi fungsi pengangkutan dilakukan dari tempat penyimpanan ke pedagang pengecer. Fungsi resiko dilakuan pengumpul sewaktu mengangkut produk dari tempat penyimpanan ke pedagang pengecer. Fungsi penyimpanan kadang dilakukan disebabkan tidak tentunya produsen mengantar produk olahan ke tempat pengumpul.

5.3 Biaya Pemasaran, Keuntungan, Marjin Pemasaran pada Setiap Saluran

Pemasaran Analisis pemasaran digunakan untuk melihat distribusi marjin yang terdiri dari biaya dan keuntungan. Untuk menganalisis biaya pemasaran, price spread dan marjin pemasaran perlu dihitung biaya pemasaran yang dikeluarkan pada tiap-tiap saluran pemasaran kue bawang mangrove di daerah penelitian. a. Saluran I Pola saluran pemasaran I dimana produsen memasarkan kue bawang mangrove ke pedagang pengecer kemudian diteruskan ke konsumen. Saluran pemasaran ini memang pendek karena lembaga pemasaran yang ikut hanya pengecer. Panjang pendeknya saluran pemasaran mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan. Marjin pemasaran saluran I dapat dilihat pada tabel berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 5.2 Sebaran Harga Price Spread dan Share Margin Kue Bawang Mangrove Saluran I, 4 Kali Produksi dalam I Bulan No Komponen Biaya Satuan Harga Rp Price Spread Rp Share Margin 1 Harga jual produsen 88 bks 5.000 440.000,00 71,43 Biaya : Alat-alat pengolahan 50.564,53 8,21 Bahan baku 12.000,00 1,95 Bahan lainnya 230.666,67 37,45 Pengemasan 52.600,00 8,54 Total biaya 345.831,20 56,14 Marjin pemasaran 94.168,80 15,29 2 Harga beli pengecer Harga jual pengecer 88 bks 5.000 7.000 440.000,00 616.000,00 Biaya Transport 24.000,00 3,90 Keuntungan 152.000,00 24,67 Marjin Pemasaran 176.000,00 28,57 3 Harga beli konsumen 88 bks 7.000 616.000,00 100,00 Sumber: Lampiran 12 dan Hasil Olah Lampiran 7,8,9,10,11 Karena produsen menjual kue bawang mangrove per bungkus dengan berat kue bawang mangrove perbungkus adalah 1 satu onsbungkus sehingga dengan pengolahan 2 ons daun jeruju menghasilkan 22 bungkus kue bawang mangrove satu kali pengolahan dalam seminggu sehingga dalam sebulan dengan 4 kali pengolahan menghasilkan 88 bungkus kue bawang mangrove. Dari tabel price spreads didapat bahwa harga jual kue bawang mangrove di tingkat petaniprodusen adalah Rp 440.00088 bungkus dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 345.831,2088 bungkus sehingga marjin pemasaran yang diperoleh oleh produsen sebanyak Rp 94.168,80 untuk 88 bungkus. Harga tersebut diperoleh dari penjumlahan dari biaya-biaya produksi seperti biaya pengolahan, bahan baku, bahan lainnya, dan pengemasan. Pada usaha kelompok Tunas Muda melakukan 4 kali pengolahan dalam sebulan dengan 8 ons daun Universitas Sumatera Utara mangrove. Dan share margin untuk produsen yang diperoleh sebesar 71,43 dimana untuk share biaya sebesar 56,14 dan share margin pemasaran 15,29, karena share produsen digunakan untuk membandingkan tingkat perbedaan antara harga yang di jual produsen dengan harga yang dibayarkan konsumen. Sedangkan untuk tingkat pedagang pengecer harga beli pengecer ke produsen untuk 88 bungkus kue bawang mangrove sebesar Rp 440.000 dan harga jual ke konsumen Rp 616.00088 bungkus. Dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran kue bawang mangrove sebesar Rp 24.000 untuk biaya transport sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 152.000. Dan share margin untuk pengecer yang diperoleh sebesar 24,67 di keuntungan dan 3,90 di biaya transport dengan share margin pemasaran sebesar 28,67. b. Saluran II Pola saluran pemasaran II dimana produsen memasarkan kue bawang mangrove ke pedagang pengumpul kemudian ke pedagang pengecer dan diteruskan ke konsumen. Saluran pemasaran ini termasuk panjang karena lembaga pemasaran yang ikut yaitu pedagang pengumpul dan pedagang pengecer. Panjang pendeknya saluran pemasaran mempengaruhi besarnya biaya yang dikeluarkan. Marjin pemasaran saluran II dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5.3 Sebaran Harga Price Spread dan Share Margin Kue Bawang Mangrove Saluran II, 4 Kali Produksi dalam I Bulan No Komponen Biaya Satuan Harga Rp Price Spread Rp Share Margin 1 Harga jual produsen 88 bks 7.000 616.000,00 58,33 Biaya : Alat-alat pengolahan 50.564,53 4,79 Bahan baku 12.000,00 1,14 Bahan lainnya 230.666,67 21,84 Pengemasan 52.600,00 4,98 Universitas Sumatera Utara Sambungan Tabel 5.3 Sebaran Harga dan Share Margin Kue Bawang Mangrove Saluran II, 4 Kali Produksi dalam I Bulan No Komponen Biaya Satuan Harga Rp Price Spread Rp Share Margin Transport 80.000,00 7,58 Total biaya 425.831,20 40,32 Marjin Pemasaran 190.168,80 18,01 2 Harga beli pengumpul 88 bks 7.000 616.000,00 Harga jual pengumpul 88 bks 10.000 880.000,00 Biaya: Transpor 64.000,00 6,06 Keuntungan 200.000,00 18,94 Marjin Pemasaran 264.000,00 25,00 3 Harga beli pengecer Harga jual pengecer 88 bks 88 bks 10.000 12.000 880.000,00 1.056.000,00 Marjin Pemasaran 176.000,00 16,67 4 Harga beli konsumen 88 bks 12.000 1.056.000,00 100,00 Sumber:Lampiran 12 dan Hasil Olah Lampiran 7,8,9,10,11 Dari tabel price spreads didapat bahwa harga jual kue bawang mangrove di tingkat petaniprodusen adalah Rp 616.00088 bungkus dengan biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp 425.831,2088 bungkus sehingga keuntungan yang diperoleh oleh produsen sebanyak Rp 190.168,80 untuk 88 bungkus. Harga tersebut diperoleh dari penjumlahan dari biaya-biaya produksi seperti biaya pengolahan, bahan baku, bahan lainnya, pengemasan dan transport. Pada usaha kelompok Tunas Muda melakukan 4 kali pengolahan dalam sebulan dengan 8 ons daun mangrove. Dan share margin untuk produsen yang diperoleh sebesar 58,33, dimana untuk share biaya sebesar 40,32 dan share margin pemasaran 18,01, karena share produsen digunakan untuk membandingkan tingkat Universitas Sumatera Utara perbedaan antara harga yang di jual produsen dengan harga yang dibayarkan konsumen. Sedangkan tingkat pedagang pengumpul harga beli pengumpul ke produsen untuk 88 bungkus kue bawang mangrove sebesar Rp 616.000 dan harga jual ke konsumen Rp 880.00088 bungkus. Dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran kue bawang mangrove hanya biaya transport yaitu sebesar Rp 64.000 sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 200.000. Dan share margin untuk pengumpul yang diperoleh sebesar 18,94 di keuntungan dan 6,06 di biaya transport dan share margin pemasaran sebesar 25. Sedangkan untuk tingkat pedagang pengecer harga beli pengecer ke produsen untuk 88 bungkus kue bawang mangrove sebesar Rp 880.000 dan harga jual ke konsumen Rp 1.056.00088 bungkus. Dengan biaya yang dikeluarkan untuk pemasaran kue bawang mangrove tidak ada sehingga keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 176.000. Dan share margin untuk pengecer yang diperoleh sebesar 16,67 di pemasaran. Profit marjin dihitung untuk melihat seberapa besar keuntungan yang diperoleh oleh setiap lembaga yang melakukan proses pemasaran kue bawang mangrove. Tabel perhitungan profit yang diperoleh dapat dilihat di tabel 5.4. Tabel 5.4 Profit Margin Kue Bawang Mangrove di Setiap Tingkat 4 Kali Produksi dalam I Bulan Tingkat Profit Margin Saluran I Produsen Pedagangan pengecer 94.168,80 152.000,00 Total 246.168,80 Universitas Sumatera Utara Sambungan Tabel 5.4 Profit Margin Kue Bawang Mangrove di Setiap Tingkat 4 Kali Produksi dalam I Bulan Tingkat Profit Margin Saluran II Produsen Pedagang pengumpul 190.168,80 200.000,00 Pedagang pengecer 176.000,00 Total 566.168,80 Sumber: Hasil Olah Lampiran 7,8,9,10,11 Dari tabel diatas, pada saluran I, profit marjin diperoleh Rp 94.168,80 untuk tingkat produsen dan Rp 152.000,00 untuk tingkat pengecer. Pada saluran II, profit marjin untuk produsen diperoleh sebesar Rp 190.168,80 untuk pedagang pengumpul yaitu sebesar Rp 200.000 dan padagang pengecer memperoleh profit marjin sebesar Rp 176.000. Total biaya yang dikeluarkan setiap lembaga pemasaran kue bawang mangrove dapat dilihat ditabel 5.5. Tabel 5.5 Sebaran Biaya Kue Bawang Mangrove di Setiap Tingkat 4 Kali Produksi dalam I Bulan Saluran I Tingkat Komponen Biaya Total Produsen Alat-alat pengolahan 50.564,53 Bahan baku Bahan lainnya 12.000,00 230.666,67 Pengemasan 52.600,00 Pedagang pengecer Biaya transport 24.000,00 Total biaya 369.831,20 Saluran II Tingkat Komponen biaya Total Produsen Alat-alat pengolahan 50.564,53 Bahan baku Bahan lainnya 12.000,00 230.666,67 Pengemasan 52.600,00 Transport 80.000,00 Pedagang pengumpul Transport 64.000,00 Pedagang pengecer 0,00 Total biaya 489.831,20 Sumber: Hasil Olah Lampiran 7,8,9,10,11 Universitas Sumatera Utara Total biaya paling besar diperoleh di saluran II sebesar Rp 489.831,20 sedangakan pada saluran I sebesar Rp 369.831,20. Hal ini disebakan pada saluran II lebih banyak mengeluarkan biaya pemasaran seperti biaya alat-alat pengolahan, bahan baku, bahan lainnya, pengemasan dan transport di tingkat produsen sedangkan pengumpul mengeluarkan biaya transport saja untuk mengantar kue bawang mangrove ke pedagang pengecer, dan pengecer tidak mengeluarkan biaya apapun. Dan saluran pemasaran yang terjadi pada saluran II lebih panjang dibandingkan pada saluran I karena saluran pemasaran 1 hanya ada 2 lembaga saja yaitu produsen dan pengecer yang masing-masing lembaga juga mengeluarkan biaya yaitu tingkat produsen biaya yang dikeluarkannya untuk biaya biaya alat-alat pengolahan , bahan baku, bahan lainnya dan pengemasan. Sedangkan pengecer hanya mengeluarkan biaya transport. Tabel 5.6 Rekapitulasi Share Margin dan Distribusi Marjin Pemasaran Kue Bawang Mangrove di Setiap Tingkat 4 Kali Produksi dalam I Bulan Saluran I Komponen Biaya Share Margin Distribusi Margin Transportasi 24.000,00 86,36 Profit 152.000,00 13,64 Total Marjin Pemasaran 176.000,00 100,00 Saluran II Komponen Biaya Share Margin Distribusi Margin Transportasi 64.000,00 14,55 Profit 376.000,00 85,46 Total Marjin Pemasaran 440.000,00 100,00 Sumber: Hasil Olah Lampiran 7,8,9,10,11 Pada tabel 5.6 diperoleh perbedaan marjin pemasaran dari saluran I dan II. Perbedaan marjin ini diperoleh dari perbedaan harga jual pada tingkat petani. Biaya yang memperoleh marjin paling besar adalah keuntungan pada saluran I dan II. Universitas Sumatera Utara

5.4 Efisiensi Pemasaran pada setiap saluran pemasaran