lxxxvi digunakan. Sedangkan 25 butir soal angket yang lain mempunyai indeks
korelasi r
xy
≥ 0,3 yang berarti ke-25 soal tersebut dapat digunakan sebagai instrumen untuk mengukur tingkat kreativitas belajar matematika
siswa. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16. 3
Uji Reliabilitas Angket Berdasarkan hasil uji konsistensi internal, diperoleh 25 soal yang
konsisten. Kemudian dari 25 soal tersebut, setelah dilakukan perhitungan dengan rumus Alpha, diperoleh r
11
= 0,81554 ≥ 0,7 sehingga soal uji coba
angket kreativitas belajar matematika siswa tersebut dinyatakan reliabel. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 17.
Berdasarkan uji validitas isi, uji konsistensi internal, dan uji reliabilitas serta dengan memperhatikan kisi-kisi angket kreativitas belajar matematika,
dari 28 soal yang diujicobakan diperoleh 25 soal yang dapat digunakan untuk soal angket kreativitas belajar matematika yaitu selain no 4, no 8, dan no 12.
2. Data Kreativitas Belajar Matematika Siswa
Data tentang kreativitas belajar matematika siswa diperoleh dari angket berupa skor kreativitas belajar matematika X. Data tersebut
selanjutnya dikelompokkan dalam tiga kategori berdasarkan rata-rata
X
dan standar deviasi s. Dari perhitungan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
diperoleh
X
gab
= 65,2692 dan s
gab
= 8,6949. Penentuan kategori adalah sebagai berikut:
· Kreativitas belajar matematika tinggi :
gab gab
s X
X +
. Sehingga X 73,974 termasuk kategori kreativitas belajar tinggi.
· Kreativitas belajar matematika sedang :
gab gab
gab gab
s X
X s
X +
£ £
- .
Sehingga 56,616 ≤ X ≤ 73,974 termasuk kategori kreativitas belajar sedang.
· Kreativitas belajar matematika rendah :
gab gab
s X
X -
. Sehingga X 56,616 termasuk kategori kreativitas belajar rendah.
lxxxvii Berdasarkan data yang telah terkumpul, untuk kelas eksperimen
terdapat 10 siswa yang termasuk kategori tinggi, 25 siswa yang termasuk kategori sedang dan 4 siswa yang termasuk kategori rendah. Sedangkan untuk
kelas kontrol terdapat 7 siswa yang termasuk kategori tinggi, 23 siswa yang termasuk kategori sedang dan 9 siswa yang termasuk kategori rendah.
3. Data Prestasi Belajar Matematika Siswa Materi Soal Cerita SPLDV
Data prestasi belajar yang digunakan pada penelitian ini adalah tes akhir kelas eksperimen yang diberikan perlakuan dengan metode diskusi yang
dilengkapi dengan Langkah Polya kelas kontrol dengan metode konvensional. Berdasarkan data prestasi belajar matematika siswa pada materi
pokok bangun ruang sisi datar kenudian ditentukan ukuran tendensi sentralnya yang meliputi rerata X , median M
e
, modus M
o
dan ukuran penyebaran dispersi yang meliputi jangkauan J dan deviasi standar s. Data
hasil tes prestasi belajar siswa dan deskripsinya dapat dilihat pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2 berikut ini.
Tabel 4.1. Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Kreativitas belajar matematika
Model Pembelajaran
Tinggi B
1
Sedang B
2
Rendah B
3
Metode Diskusi kelompok
dengan dilengkapi
Langkah Polya A
1
100 100 85 95 85 90 90
90 95 95 75 80 80 60 65 75 65
75 80 70 85 75 70 75 75 80 70
80 75 75 65 85 80 75 75
65 80 65 60
Metode Konvensional
A
2
90 75 95 95 80 90 85
80 60 70 75 70 75 55 65 75 75 85 75
80 60 60 65 70 50 50 55 55
75 65 65 65 60
lxxxviii 70 70 75 70 65
60
Tabel 4.2 Deskripsi Data Prestasi Belajar Matematika Siswa Pada Soal Cerita dalam Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel.
Ukuran Tendensi Sentral Ukuran Dispersi
Kelompok
X
Mo Me Skor min Skor maks
J S
Eksperimen A
1
78,46 75
75 60
100 40
10,58 KontrolA
2
70,64 75
70 50
95 45
11,59 Keterangan :
X
: rataan J : jangkauan
Mo : modus s : standar deviasi
Me : median Tabel 4.3 Rataan Skor Prestasi Belajar Matematika Siswa
Kreativitas Belajar Siswa Metode Pembelajaran
Tinggi B
1
Sedang B
2
Rendah B
3
Rataan Marg
inal Metode Diskusi Kelompok dengan
dilengkapi Langkah Polya A
1
92,5 74,6
67,5 78,46
Metode Konvensional A
2
87,14 69,78
60 70,64
Rataan Marginal 90,29
72,29 62,31
B. Pengujian Prasyarat Eksperimen