Penelitian Yang Relevan LANDASAN TEORI

lvii y = harga 1 ekor sapi = 3.500.000 Dengan demikian diperoleh harga 1 ekor kambing adalah Rp600.000,00 sedangkan harga 1 ekor sapi adalah Rp3.500.000,00.

B. Penelitian Yang Relevan

Penelitian ini relevan dengan beberapa penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jarwasih 2008 dalam penelitiannya yang berjudul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Menggunakan Problem Solving pada Pokok Bahasan Himpunan Ditinjau dari Kreativitas Belajar Siswa Kelas VII Semester II SMP Al Islam 1 Surakarta Tahun Ajaran 20072008” dengan kesimpulan sebagai berikut: a. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan anatara penerapan metode problem solving dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa, hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika siswa dengan menggunakan metode problem solving menghasilkan prestasi belajar yang tidak lebih baik jika dibandingkan dengan metode konvensional pada sub pokok bahasan Himpunan. b. Kreativitas belajar siswa berpengaruh terhadap prestasi belajar matematika siswa, yaitu terdapat perbedaan prestasi belajar matematika yang signifikan anatar siswa dengan kreativitas belajar tinggi, sedang, dan rendah. Prestasi belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa dengan kreativitas belajar sedang, Prestasi belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi lebih baik daripada siswa dengan kreativitas belajar rendah. Sedangkan untuk siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dan siswa yang memiliki kreativitas belajar rendah tidak terdapat perbedaan prestasi belajar. c. Tidak terdapat interaksi yang signifikan antara metode pembelajaran dan kreativitas belajar matematika terhadap prestasi belajar matematika siswa, yaitu artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan lviii antara penerapan metode problem solving dengan metode konvensional terhadap prestasi belajar matematika siswa pada sub pokok bahasan Himpunan berlaku untuk kategori kreativitas belajar tinggi, sedang, maupun rendah. Dan prestasi belajar siswa yang memiliki kreativitas belajar tinggi lebih baik dari siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dan rendah, serta tidak terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kreativitas belajar sedang dengan siswa yang memiliki krativitas belajar rendah, hal ini berlaku untuk metode problem solving dan metode konvensional. Dalam penelitian di atas Jarwasih 2008 melakukan eksperimen pada pembelajaran matematika dengan metode problem solving yang ditinjau dari kreativitas belajar siswa untuk materi himpunan. Sedangkan dalam penelitian ini, peneliti juga melakukan eksperimen pembelajaran matematika yang ditinjau dari kreativitas belajar siswa namun dengan menggunakan pendekatan langkah pemecahan masalah Polya dalam metode diskusi serta penelitian dilakukan untuk soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel. 2. Nelli Ma’rifat Sanusi 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Eksperimentasi Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Contextual Teaching Learning Ditinjau dari Kemampuan Bahasa Indonesia pada Soal Cerita Pokok Bahasan Program Linear Kelas 2 Semester 2 SMK Negeri 6 Surakarta Tahun Pelajaran 20052006” dengan kesimpulan sebagai berikut: a. Ada pengaruh penggunaan pendekatan pembelajaran terhadap prestasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan program linear. Penggunaan pendekatan pembelajaran CTL menghasilkan prestasi belajar matematika yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan pendekatan konvensional, dalam prestasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. b. Ada pengaruh kemampuan bahasa Indonesia terhadap prestasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika. Siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia lebih tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang lix lebih baik dari pada siswa dengan kemampuan bahasa Indonesia sedang dan rendah dalam hal prestasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan program linear. c. Tidak ada pengaruh bersamaan antara penggunaan pendekatan pembelajaran dan kemampuan bahasa Indonesia terhadap prestasi siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika pokok bahasan program linear. Penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu penelitian dilakukan dengan memfokuskan pada persoalan matematika dalam bentuk soal cerita yang terkait dengan permasalahan sehari-hari. Namun juga terdapat perbedaan yaitu pada pendekatan, metode pembelajaran dan tinjauan yang digunakan serta materi pokok yang dibahas untuk penelitian. Pada penelitian di atas, menggunakan pendekatan Contextual Teaching Learning dengan ditinjau dari kemampuan bahasa Indonesia untuk materi program linear, sedangkan pada penelitian ini menggunakan pendekatan langkah pemecahan masalah Polya dalam metode diskusi kelompok ditinjau dari kreativitas belajar siswa untuk materi sistem persamaan linear dua variabel. 3. Sri Sayekti Embar Widuri 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas VIII C SMP 2 Gebog Kudus Tahun Pelajaran 20062007 dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Melalui Penggunaan Langkah Polya”. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa keterampilan siswa kelas VIII C SMP 2 Gebog Kudus Tahun Pelajaran 20062007 dalam menyelesaikan soal cerita pada sistem persamaan linear dua variabel dapat ditingkatkan dengan menggunakan langkah Polya. Penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu pada penggunaan langkah pemecahan masalah Polya untuk menyelesaikan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua variabel. Namun terdapat juga perbedaannya yaitu pada jenis penelitian. Penelitian di atas berupa penelitian tindakan kelas PTK yang dilakukan oleh seorang guru lx sedangkan penelitian ini berupa eksperimen. Perbedaan lainnya terletak pada ada tidaknya tinjauan dalam penelitian. Untuk penelitian ini prestasi belajar siswa juga ditinjau dari kreativitas belajar siswa, sedangkan penelitian di atas tidak terdapat tinjauan apapun karena hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengerjakan soal cerita pada materi sistem persamaan linear dua varibel. 4. Wahyu Nurhayati Setianingrum 2007 dalam penelitiannya yang berjudul “Eksperimentasi Pengajaran Matematika dengan Metode Problem Solving Dilengkapi dengan Diskusi Kelompok pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa kelas VII Semester II SMP Negeri 16 Surakarta Tahun Ajaran 20052006” dengan kesimpulan sebagai berikut: a. Tidak terdapat pengaruh metode mengajar terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Pembelajaran matematika pada pokok bahasan kubus dan balok dapat menggunakan metode problem solving dilengkapi dengan diskusi kelompok, metode problem solving, maupun metode konvensional ceramah menghasilkan prestasi belajar matematika yang sama. b. Terdapat pengaruh kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika pada pokok bahasan kubus dan balok. Siswa dengan kemampuan awal tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih baik disbanding siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah. Siswa dengan kemapuan awal sedang memiliki prestasi belajar matematika yang tidak lebih baik disbanding dengan prestasi belajar matematika siswa dengan kemampuan awal rendah. c. Tidak terdapat interaksi antara metode mengajar dan kemampuan awal siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada pokok bahasan kubus dan balok. Tidak adanya interaksi antara metode mengajar dan kemampuan awal dalam penelitian ini artinya metode mengajar problem solving dilengkapi dengan diskusi kelompok, metode problem solving dan metode konvensional menghasikan prestasi belajar yang sama baik lxi pada siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi, sedang, maupun rendah. Dan prestasi siswa dengan kemampuan awal tinggi lebih baik dari siswa dengan kemampuan awal sedang dan rendah, dan siswa dengan kemampuan awal sedang menghasilkan prestasi belajar yang sama baiknya dengan siswa yang memiliki kemampuan awal rendah baik untuk metode mengajar problem solving dilengkapi dengan diskusi kelompok, metode problem solving maupun metode konvensional. Penelitian di atas memiliki persamaan dengan penelitian ini yaitu pada penggunaan metode diskusi kelompok untuk melengkapi pendekatan dalam proses pembelajaran matematika. Akan tetapi penelitian di atas dengan menggunakan metode problem solving dan dilakukan pada materi kubus dan balok serta dengan ditinjau dari kemampuan awal siswa, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan dengan langkah pemecahan masalah Polya untuk soal cerita dalam materi sistem persamaan linear dua variabel dan tinjauan yang digunakan adalah dari kreativitas belajar siswa.

C. Kerangka Pemikiran

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL

0 5 68

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH PADA SUB POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS X SMK SE

1 22 182

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau Dari Taksonomi Solo Pada Siswa Kelas X SMA Muhammadiyah

0 2 15

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MENGGUNAKAN Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunakan Langkah – Langkah Polya (PTK Bagi Siswa Kelas X T

0 4 11

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DALAM MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah Dalam Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Menggunakan Langkah – Langkah Polya (PTK Bagi Siswa Kelas X Tata Busana A

0 5 17

EKSPERIMENTASI PENGAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL (SPLDV) (Eksperimen di kelas VIII SMPN 2 Leksono Wonosobo).

0 0 9

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN METODE PROBLEM SOLVING DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL KELAS VIII SMP N 1 WONOSARI KLATEN.

0 0 8

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Analisis Tingkat Kesulitan Soal Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam Buku Ajar Matematika Sekolah Menengah Pertama (Smp) Kelas Viii.

0 0 14

ANALISIS TINGKAT KESULITAN SOAL PEMECAHAN MASALAH SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL Analisis Tingkat Kesulitan Soal Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dalam Buku Ajar Matematika Sekolah Menengah Pertama (Smp) Kelas Viii.

0 1 11

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ASSITED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL DITINJAU DARI KREATIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP

0 0 16