29
4.4 Hasil Pengujian Aktivitas Anti-aging
Pengujian aktivitas anti-aging dengan menggunakan Skin analyzerAramo, dimana parameter uji meliputi: pengukuran kadar air moisture, pengukuran
kehalusan kulit evenness dan besar pori pore, pengukuran banyaknya noda spot, pengukuran keriput wrinkle. Pengukuran aktivitas anti-agingdimulai
dengan mengukur kondisi kulit awal sebelum dilakukan perawatan, hal ini bertujuan untuk bisa melihat seberapa besar pengaruh gel yang digunakan dalam
memulihkan kulit yang telah mengalami penuaan tersebut. Hasil pengukuran aktivitas anti-aging akan dibahas setiap parameter di bawah ini.
4.4.1 Kadar air Moisture
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat moisture checker yang terdapat dalam perangkat Skin analyzerAramo. Hasil pengukuran
terlihat pada Tabel 4.6 dan Gambar 4.2. Hasil analisa statistik dari data yang diperoleh sebelum perawatan tidak
terdapat perbedaan yang signifikan p ≥ 0,05 antara kelompok sediaan gel ekstrak
etanol benalu kopiF1, F2, F3, F4 dan F0. Perawatan minggu I terdapat perbedaan yang signifikan p
≤ 0,05 antara kelompok sediaan gel ekstrak benalu kopi F0, F1, F2, F3 dengan F4. Pada minggu II dan III terdapat perbadaan yang signifikan
p ≤ 0,05 antara gel ekstrak benalu kopi F0, F1, F2 dengan F3 dan F4 Minggu ke-
3 terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 antara gel ekstrak b enalu kopi F0
dengan F1, F2, F3, dan F4. Pada minggu IV terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 antara F0 dengan F1, F2 dan F3 dengan F4 Sediaan gel ekstrak benalu
kopi menghasilkan efek terbesar dalam meningkatkan kadar air terlihat pada gel ekstrak benalu kopi F4 31,33 sampai 36,00, gel yang menghasilkan efek terkecil
Universitas Sumatera Utara
30 adalah F0 31. Hal ini menunjukkan bahwa gel ekstrak benalu kopi F4 yang
paling baik dalam meningkatkan kadar air pada kulit relawan. Hasil statistik dapat dilihat pada Lampiran 13.
Tabel 4.6 Hasil pengukuran kadar air Moisture pada kulit punggung tangan
sukarelawan kelompok F0, F1, F2, F3, dan F4 kondisi awal sebelum perawatan serta pemulihannya pada minggu pertama, kedua, ketiga
dan keempat setelah perawatan.
Gel Sukarelawan
Persentase kadar air Kondisi
awal Pemulihan
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu
F0 1
30 30
30 30
30 2
30 30
30 30
30 3
31 31
31 31
31 30,33
30,33 30,33
30,33 30,33
F1 1
31 31
32 33
34 2
31 31
32 33
34 3
30 32
33 33
33 30,67
31,33 32,33
33,00 33,67
F2 1
32 32
32 33
34 2
30 31
33 33
34 3
31 33
35 35
35 31,00
32,00 33,33
33,66 34,33
F3 1
31 33
34 34
35 2
32 33
34 36
37 3
30 32
33 36
35 31,00
32,67 33,67
35,33 35,67
F4 1
33 35
35 36
37 2
31 32
32 34
36 3
30 33
35 35
35 31,33
33,33 34,00
35,00 36,00
Keterangan: Normal 30 – 50; Dehidrasi 0 – 29; Hidrasi 51 – 100 Aramo, 2012
F0:
Basis gel tanpa ekstrak benalu kopi blanko F1:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 1 F2:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 2 F3:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 3 F4:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 4
Universitas Sumatera Utara
31
Gambar 4.2 Grafik hasil pengukuran kadar air moisture pada kulit punggung
tangan sukarelawan F0, F1, F2, F3, dan F4 selama 4 minggu.
4.4.2 Kehalusan Evenness