37
Gambar 4.5 Grafikhasilpengukuran noda spot pada kulit punggung tangan
sukarelawan F0, F1, F2, F3, dan F4 selama 4 minggu
4.4.5 Keriput Wrinkle
Pengukuran keriput dengan menggunakan perangkat Skin analyzerlensa perbesaran 10x dan mode pembacaan normal dengan warna lampu sensor biru.
Hasil pengukuran keriput terlihat pada Tabel 4.10 dan Gambar 4.6menunjukkan kondisisetelah perawatan selama satu minggu skor hasil pengukuran keriput yang
diperoleh menjadi lebih kecil dibandingkan kondisi awal. Pada minggu awal tidak ada perbedaan yang signifikan p
≥ 0,05 antar formula, perawatan di minggu I dan II terdapat perbedaan yang signifikan p
≤ 0,05 F0, F1, F2 dengan F3 dan F4. Minggu III terdapat perbedaan yang
signifikan p ≤ 0,05 antara F0, F1, F2 dengan F3 selanjutnya F4. Minggu IV
terdapat perbedaan yang signifikan p ≤ 0,05 F0, F1 dengan F2 dan F3 dengan
F4. Hasil statistik dapat dilihat pada Lampiran 13. Menurut Bogodenta 2012, tekstur kulit kering dan kasar merupakan tanda umum yang dialami saat kulit
mengalami penuaan dini. Ketika kulit terlalu sering terpapar matahari, kolagen
5 10
15 20
25 30
35 40
45 50
1 2
3 4
B an
yak n
od a
Minggu waktu
Noda Spot
F0 F1
F2 F3
F4
S ed
ik it
B an
y ak
n o
d a
B eb
er ap
a n o
d a
Universitas Sumatera Utara
38 dan elastin yang berada dalam lapisan kulit akan rusak. Kolagen berfungsi
memberikan kekuatan dan elastisitas pada kulit, sedangkan elastin membuat kulit semakin kencang dan fleksibel. Akibat terlalu lama terpapar radiasi sinar
matahari, kedua bagian ini akan rusak. Sehingga elastisitas kulit hilang dan kulit tampak kering dan kasar.
Tabel 4.10 Hasil pengukuran keriput Wrinkle pada kulit punggung tangan
sukarelawan kelompok F0, F1, F2, F3, dan F4 pada kondisi awal sebelum perawatan serta pemulihannya pada minggu pertama, kedua,
ketiga dan keempat setelah perawatan.
Gel Sukarelawan
Keriput Kondisi
awal Pemulihan
1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu F0
1 26
26 26
26 26
2 24
24 24
24 24
3 25
25 25
25 25
25,00 25,00
25,00 25,00
25,00 F1
1 23
23 22
22 21
2 25
25 25
24 24
3 24
23 23
23 23
24,00 23,66
23,33 23,00
22,66 F2
1 24
23 21
21 20
2 24
22 21
21 20
3 25
24 24
23 22
24,6 23,00
22,00 21,66
20,33 F3
1 23
20 18
18 17
2 25
22 20
19 18
3 24
22 21
21 20
24,00 21,3
19,66 19,33
18,33 F4
1 24
20 18
16 15
2 25
21 19
19 17
3 23
20 19
17 16
24,00 20,33
18,3 17,33
16,00
Keterangan: Tidak berkeriput 0–19; Berkeriput 20–52; Berkeriput parah 53–100 Aramo,
2012 F0:
Basis gel tanpa ekstrak benalu kopi blanko F1:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 1 F2:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 2 F3:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 3 F4:
Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 4
Universitas Sumatera Utara
39
Gambar 4.6 Grafik hasil pengukuran keriput wrinkle pada kulit punggung
tangan sukarelawan F0, F1, F2, F3, dan F4 selama 4 minggu.
5 10
15 20
25 30
1 2
3 4
K er
iput
Minggu waktu
Keriput Wrinkle
F0 F1
F2 F3
F4
T ida
k be
rk er
iput Be
rk eri
p u
t
Universitas Sumatera Utara
40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa: a.
Ekstrak benalu kopi dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang homogen dengan pH 4,8 -5,3, tidak menimbulkan iritasi kulit dan stabil pada
penyimpanan selama 90 hari dalam suhu kamar. b.
Ekstrak benalu kopi yang diformulasikan ke dalam sediaan gel mampu memberikan efek sebagai anti-aging dengan meningkatkan kadar air kulit,
kulit semakin halus, pori-pori kulit semakin kecil, noda semakin berkurang dan keriput juga berkurang
5.2 Saran
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya dapat memformulasikan ekstrak benalu kopi dalam bentuk sediaan lain misalnya cream.
Universitas Sumatera Utara