Pengolahan sampel Pembuatan ekstrak benalu kopi Pembuatan sediaan .1 Formulasi basis gel

19 Adapun parameter pengujiannya adalah kadar air, kelembutan evenness, ukuran pori pore, noda spot, kerutan wrinkle.

3.3 Tumbuhan

3.3.1 Pengambilan sampel

Pengambilan sampel dilakukan secara purposif, yaitu tanpa membandingkan dengan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Sampel yang digunakan adalah benalu kopi yang diperoleh dari: Jalan Dolok Sanggul Sigalingging, Kecamatan Parbubulan, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

3.3.2 Identifikasi sampel

Identifikasi sampel dilakukan di Herbarium Medanense Meda, Universitas Sumatera Utara.

3.4 Prosedur Kerja

3.4.1 Pengolahan sampel

Benalu kopi segar dibersihkan dari kotoran menggunakan air mengalir ditiriskan, kemudian dikeringkan. Setelah kering, benalu kopi diserbukkan dengan menggunkan blender dan ditimbang hingga diperoleh 900 gram.

3.4.2 Pembuatan ekstrak benalu kopi

Pembuatan ekstrak etanol benalu kopi dilakukan secara maserasi menggunakan etanol 96. Cara pembuatan: Sebanyak 900g serbuk simplisia benalu kopi dimasukkan ke dalambejana, kemudian dituangi dengan 75 bagian etanol 96. Ditutup dan dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai dan Universitas Sumatera Utara 20 diperas. Ampas dicuci kembali dengan 25 bagian etanol 96, dipindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, selanjutnya disaring. Maserat etanol yang diperoleh diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator ± 40 o C sampai diperoleh ekstrak kental. 3.4.3 Pembuatan sediaan 3.4.3.1 Formulasi basis gel Sediaan gel dibuat dengan menggunakan basis gel berdasarkan formula menurut Wijayanto 2012, yaitu: R Carbomer 940 2 Metil paraben 0.18 Propil paraben 0.02 Propilen glikol 15 Air suling 100 Setelah dilakukan orientasi basis gel dengan variasi persentasi Carbomer 940 sebesar 0,5; 1; 1,5; 2, maka ditetapkan bahwa formula basis gel yang akan digunakan adalah formula dengan persentasi Carbomer sebesar 2 karena berdasarkan hasil penentuan viskositas, formula dengan persentasi Carbomer 940 sebesar2 dinilai mempunyai daya alir yang paling diinginkan dalam pembuatan sediaan gel ini, agar pada pemakaiannya sediaan ini dapat tersapu merata dengan mudah dikulit. Cara pembuatan: air suling sebanyak 20 kali berat Carbomer 940 dipanaskan hingga mendidih, kemudian diangkat dan Carbomer 940 dikembangkan didalamnya selama 15 menit, setelah kembang ditambahkan metil paraben dan Universitas Sumatera Utara 21 propil paraben yang telah dilarutkan dengan propilen glikol kemudian digerus sampai homogen, lalu ditambahkan sisa air suling yang dibutuhkan.

3.4.3.2 Formulasi sediaan gel

Rancangan formula sediaan gel yang mengandung ekstrak benalu kopi, yang akan digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Rancangan formula sediaan gelekstrak benalu kopi Bahan Formula F0 F1 F2 F3 F4 Ekstrak g 1 2 3 4 Basis gel ad g 100 99 98 97 96 Total sediaan 100 100 100 100 100 Keterangan F0: Basis gel tanpa ekstrak benalu kopi blanko F1: Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 1 F2: Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 2 F3: Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 3 F4: Sediaan gel dengan ektrak benalu kopi 4 Cara pembuatan:ekstrak benalu kopi ditimbang 1 g, dimasukkan kedalam lumpang, Tambahkan basis gel sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen dan terakhir cukupkan hingga mencapai 100 g sediaan gel. Perlakuan yang sama dilakukan untuk membuat sediaan gel dengan ekstrak benalu kopi 2 dan 3 dan 4.

3.5 Evaluasi Sediaan