5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tumbuhan Benalu Kopi
MenurutBPOM, RI 2010, tanaman benalu berupa terna, parasit obligat
dengan batang menggantung dan kayu berbintik-bintik coklat.
Akarmenempelpada pohon inang, berfungsi sebagai penghisap, berwarna kuning kecoklatan.Daun tunggal, ujung agak meruncing,pangkal membulat tepi rata,
panjang 5-9 cm, lebar 2-4 cm, permukaanatas hijau, permukaan bawah coklat.Bunga majemuk bentuk payungterdiri dari 4-6 bungadi ruas batang,
tangkaipendek, kelopak bentuk kerucut terbalik, panjang kurang lebih 3 mm, benang sari panjang 2-3 mm, kepala putik bentuk tombol,mahkota panjang 1-2
cm, taju mahkota melengkung ke dalam, berwarna merah. Buah kerucut terbalik, panjangkurang lebih 8 mm, berwarna coklat. Biji bulat kecil, berwarna hitam,
herba scurrula mengandung senyawa asam lemak: asam oleat, asamlinoleat, asam linolenat, asam oktadeka-8-10-dinoat, asam Z-oktade-12-ena-810-dioat dan
asam oktadeka-8-10-12-trinoat; kuersitrin,kuersetin, rutin, ikarisid B2, avikulin, +-katekin, --epikatekin, --epikatekin-3-O-galat dan - epigalokatekin-3-O-
galat BPOM, RI., 2010. Klasifikasi dari tumbuhan benalu kopi herba scurrula adalah sebagai
berikut: Kingdom
: Plantae Divisi
: Magnoliophyta Class
: Magnoliopsida
Universitas Sumatera Utara
6 Ordo
: Santalales Family
: Loranthaceae Genus
: Scurrula Spesies
: Scurrula ferruginea Jack Danser Benalu kopi digunakan sebagai pengobatan tradisional, antikanker atau
sitotoksik, vasorelaksan, menurunkan kadar gula darah Devehat,dkk., 2002; Ameer, dkk.,2009; Dillasamola, dkk., 2015.
2.2 Gel
Gel gellones merupakan sistem semi padat, gel terdiri atas suspensi yang dibuat dari partikel anorganik yang kecil atau molekul organik yang besar dan
terpenetrasi oleh suatu cairan Syamsuni, 2006. Gel mengandung zat aktif dan merupakan dispersi koloid, makromolekul pada sediaan gel disebabkan
keseluruhan cairan sampai tidak terlihat ada batas diantaranya, disebut dengan gel satu fase. Jika massa gel terdiri dari kelompok-kelompok partikel kecil yang
berbeda maka gel ini dikelompokan dalam sistem dua faseAnsel, 1989. Polimer yang biasa digunakan untuk membuat gel-gel farmasetik meliputi
gom alam tragakan, pektin, karagenan, agar, asam alginat, serta bahan-bahan sintetis dan semi sintetis seperti metil selulosa, hidroksietilselulosa dan karbopol
Lachman, dkk., 1994. Dasar gel yang umum digunakan adalah gel hidrofobik dan gel hidrofilik. Gel hidrofobik umumnya terdiri partikel-partikel anorganik.
Apabila ditambahkan kedalam fase pendispersi, hanya sedikit sekali terjadi interaksi antara dua fase. Berbeda dengan gel hidrofilik, umumnya adalah molekul
organik yang besar dan dapat dilarutkan atau disatukan dengan molekul dari fase
Universitas Sumatera Utara
7 pendispersi Ansel, 1989. Gel hidrofilik umumnya mengandung komponen bahan
pengembang, air, humektan, dan bahan, pengawet Voight, 1994.
2.3 Bahan Pembuatan Gel