15
2.7 Skin Analyzer
Pada analisis konvensional, diagnosis dilakukan dengan mengandalkan kemampuan pengamatan semata. Hal ini dapat dijadikan diagnosis yang bersifat
subjektif dan bergantung pada persepsi para dokter. Pemeriksaan seperti ini memiliki kekurangan pada sisi analisis secara klinis-instrumental dan tidak adanya
rekaman hasil pemeriksaan yang mudah dipahami pasien Aramo, 2012. Skin analyzermerupakan perangkat yang dirancang untuk mendiagnosis
keadaan pada kulit.Skin analyzermempunyai sistem terintegrasi untuk mendukung diagnosis dokter yang tidak hanya meliputi lapisan kulit teratas, melainkan juga
mampu memperlihatkan sisi lebih dalam dari lapisan kulit. Tambahan rangkaian sensor kamera yang terpasang pada Skin analyzer menampilkan hasil dengan
cepat dan akurat Aramo, 2012.
2.7.1 Pengukuran kondisi kulit dengan skin analyzer
Menurut Aramo 2012, beberapa pengukuran yang dapat dilakukan dengan menggunakan Skin analyzer, yaitu:
1. Kadar air Moisture
Pengukuran kadar air dilakukan dengan menggunakan alat Moisture cheker yang terdapat dalamSkin analyzeraramo. Caranya dengan menekan tombol
power dan diletakkan pada permukaan kulit. Angka yang ditampilkan pada alat merupakan persentase kadar air dalam kulit yang diukur.
2. Sebum
Pengukuran kadar minyak dilakukan menggunakan alat oil cheker yang terdapat dalam Skin analyzeraramo. Caranya dengan menempelkan bagian sensor
yang telah terpasang pada spons pada permukaan kulit. Angka yang ditampilkan
Universitas Sumatera Utara
16 pada alat merupakanpersentasekadar minyakdalam kulit yang diukur.
3. Kehalusan Evenness
Pengukuran kehalusan kulit dilakukandengan perangkat Skin analyzer pada lensa perbesaran 60x dan menggunakan lampu sensor biru normal. Kamera
diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian tekan tombol capture untuk memfoto dan secara otomatis hasil berupa angka dan kondisi kulit
yang didapatkan akan tampil pada layar komputer. 4.
Pori Pore Pengukuran besarnya pori pada kulit secara otomatis akan keluar pada saat
melakukan pengukuran kehalusan pada kulit. Gambar yang telah terfoto pada pengukuran kehalusan kulit juga akan keluar pada kotak bagian pori-pori kulit.
Hasil berupa angka dan penentuan ukuran pori secara otomatis akan keluar pada layar komputer.
5. Noda Spot
Pengukuran banyaknya noda yang dilakukan dengan seperangkat Skin analyzerpada lensa perbesaran 60x menggunakan lampu sensor jingga
terpolarisasi. Kamera diletakkan pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian tekan tombol capture untuk memfoto dan secara otomatis hasil berupa
angka dan penentu banyaknya noda yang didapatkan akan tampil pada layar komputer.
6. Keriput Wrinkle
Pengukuran keriput dilakukan dengan seperangkat Skin analyzerpada lensa perbesaran 10x dan menggunakan lampu sensor biru normal. Kamera diletakkan
pada permukaan kulit yang akan diukur kemudian tekan tombol capture untuk
Universitas Sumatera Utara
17 memfoto dan secara otomatis hasil berupa angka dan kondisi kulit yang
didapatkan akan tampil pada layar komputer.
2.7.2 Parameter pengukuran