53
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
Dalam pembuatan bioetanol dari fermentasi glukosa hasil hidrolisis selulosa tongkol jagung manis dengan menggunakan ragi tape dan ragi roti terlebih dahulu
dilakukan isolasi selulosa dari tongkol jagung manis, diperoleh data sebagai berikut tabel 4.1 :
Tabel 4.1 Hasil Isolasi Selulosa Tongkol Jagung Manis
No. Berat
Sampel g
Berat Selulosa
Yield Uji Kualitatif Selulosa
Kimia Iodin
Fisika Pelarut air
I 75
13,81 18,41 Tidak Berubah Warna
Tidak Larut Selulosa tongkol jagung manis kemudian di analisa dengan menggunakan FTIR
Puntuk memberikan informasi tentang adanya perubahan gugus fungsi yang menandakan adanya interaksi secara kimia. Hasil FTIR dapat dilihat pada gambar
4.1 berikut ini:
Gambar 4.1 Spektrum FTIR Selulosa Tongkol Jagung Manis
Universitas Sumatera Utara
54
Berdasarkan gambar 4.1 menunjukkan puncak khas pada spectrum FTIR dari selulosa tongkol jagung manis adalah tabel 4.2 :
Tabel 4.2 Data FTIR Selulosa Tongkol Jagung Manis
Panjang Gelombang cm
-1
Gugus Fungsi α Selulosa
Tongkol Jagung
α Selulosa Komersil
3267 3348
O-H 2892
2900 C-H
1313 1319
C-O 1156
1056 C-O
893 902
C-H
Selulosa tongkol jagung manis kemudian dihidrolisis menggunakan HCl 1. Hasil hidrolisis dianalisis secara kualitatif yang diuji dengan menggunakan
pereaksi Benedict, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut table 4.3 :
Tabel 4.3 Hasil AnalisisKualitatif Kadar Glukosa dari Hasil Hidrolisis No.
Sampel Penambahan Pereaksi Benedict
I Larutan Selulosa Tngkol
Jagung Manis Endapan merah bata
Kemudian tongkol jagung manis diuji secara kuantitatif dengan menggunakan metode Luff-Schroll, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut tabel 4.4 :
Tabel 4.4 Hasil AnalisisKuantitatif Kadar Glukosa dari Hasil Hidrolisis
No Waktu
Hidrolisis menit
Massa Sampel
g Blangko
mL Volume
Sampel mL
Kadar Glukosa
I 120
2.0004 25.6
21.5 5.1
Universitas Sumatera Utara
55
Glukosa yang diperoleh dari hasil hidrolisis tongkol jagung manis kemudian difermentasikan dengan lama fermentasi yaitu 5 hari, sedangkan variasi berat ragi
tape dan ragi roti yang digunakan adalah 4, 6, dan 8 gram. Setelah itu dilakukan tahap destilasi dengan menambahkan CaO untuk mengikat air dengan
perbandingan 1:2, sehingga diperoleh destilat bioetanol yang kadarnya diuji kualitatif dengan pereaksi H
2
SO
4 p
+ K
2
Cr
2
O
7
yang akan menghasilkan larutan biru. Setelah itu dilakukan pengujian kuantitatif dengan menggunakan
kromatografi gas. Berikut adalah data bioetanol yang diperoleh dengan variasi waktu hidrolisis, lama fermentasi dan berat ragi tape dan ragi roti sebagai berikut
tabel 4.5 dan tabel 4.6 :
Tabel 4.5 Hasil Analisis Kualitatif Bioetanol No
Waktu Hidrolisis
menit Berat
Ragi Tape g
Berat Ragi Roti
g Lama
Fermentasi hari
Penambahan H
2
SO
4p
+ K
2
Cr
2
O
7
1 120
4 5
Larutan Biru 2
120 6
5 Larutan Biru
3 120
8 5
Larutan Biru 4
120 4
5 Larutan Biru
5 120
6 5
Larutan Biru 6
120 8
5 Larutan Biru
Tabel 4.6 Hasil Analisis Kuantitatif Bioetanol No
Waktu Hidrolisis
menit Berat
Ragi Tape
g Berat
Ragi Roti
g Lama
Fermentasi hari
Volume Sampel
mL Destilat
mL Yield
Etanol V
1
V x
100
1 120
4 5
150 4.0
2.6 2
120 6
5 150
4.8 3.2
3 120
8 5
150 5.4
3.6 4
120 4
5 150
5.3 3.5
5 120
6 5
150 6.3
4.2 6
120 8
5 150
8.4 5.6
Universitas Sumatera Utara
56
4.2 Pembahasan 4.2.1 Isolasi Selulosa Tongkol Jagung Manis