Gampong Meurandeh Tahun 2015 menunjukan katagori baik di nilai dari wawancara yang dilakukan pedagang bernilai baik 66,7 dan pengetahuan
pembeli 97,1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatan bahwa tingkat pengetahuan
pedagang dan pembeli bakso terhadap analisa kandungan Rhodamin B sudah tergolong baik
5.3 Sikap Penjual dan Pembeli Terhadap Kandungan Rhodamin B
Hasil penelitiaan menunjukan responden bersikap sedang tentang kandungan Rhodamin B 20 dan bersikap baik terhadap kandungan Rhodamin
B 80,0. Menurut Deviza 2005 pembentukan sikap dipengaruhui pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain, yang dianggap penting, media masa, institusi
tertentu serta faktor emosi dalam diri yang bersangkutan. Pengetahuan yang sedang tentang kandungan Rhodamin B 33,3 tidak berpengaruh terbentuknya
sikap sedangkan untuk hal yang sama, sikap yang sedang dipengaruhi oleh pengalaman pribadi yang telah terbentuk sebelumnya dalam bersikap.
Sikap adalah penilaian bisa berupa pendapat seseorang terhadap stimulasi atau objek dalam hal ini adalah masalah kesehatan, termasuk penyakit. Setelah
sesorang mengetahui stimulasi atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulasi atau objek kesehatan tersebutSoekidjo, 2003.
Informasi yang disampaikan oleh orang yang dianggap penting bagi responden akan mempengaruhi sikap mereka terhadap suatu objek. Sikap
pedagang dan pembeli yang baik didukung oleh inpormasi yang kemungkinan mereka dapat dari orang lain, media atau bahkan pengalaman mereka sendiri.
Semangkin banyak inpormasi tentang bahan tambahan pangan yang mereka
Universitas Sumatera Utara
terima akan mempengaruhi sikap mereka terhadap penggunaan bahan tambahan
pangan itu sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian sikap pedagang bakso tentang analisa kandungan Rhodamin B pada saos cabai juga tergolong baik, dimana hasil
pengukuran yang dilakukan terhadap sikap pembeli pada umumnya, yaitu sebanyak 15 pedagang terdapat 12 pedagang 80 menyatakan setuju bahwa
saos cabai yang berwarna merah mencolok dan berbau menyengat mengandung zat pewarna, tetapi terdapat 3 pedagang mengatakan tidak setuju dengan
pertanyaan tersebut dikarenakan pedagang tersebut menggunakan saos yang berwarna merah dan berbau menyengat. Sedangkan sikap pembeli bakso dalam
katagori baik 104 99. Sikap pembeli tersebut dalam kategori baik. Berdasarkan hasil ini dapat diasumsikan bahwa tingkat katagori baik pada
responden berbanding terbaik dengan penggunaan bahan tambahan pangan yang tidak diizinkanan penggunaannya.
Hal ini sesuai dengan penelitian Djarismawati 2015 terhadap cabe merah giling di pasar tradisional di DKI Jakarta dari 10 sampel yang diteliti ternyata
sebanyak 57 pedagang positif mengandung Rhodamin B sebesar63 dari sampel yang diteliti, dimana cabe merah giling mengandung zat pewarna dalam proses
pengolahan cabe giling tersebut. Begitu juga menurut Cahyadi 2015 dari 251 jenis minuman yang diambil
contoh, ternyata positif Rhodamin B, di Bogor sebanyak 14,5 Dan Rangkasbitung 17 sedangkan di kot-kota kecil dan di desa-desa 24 minuman
yang berwarna merah ternyata mengandung Rhodamin B. Sedangkan peneltian yang dilakukan YLKI di semarang, minuman yang mengandung Rhodamin B
Universitas Sumatera Utara
ternyata mencapai 54,55 dari 22 contohyang di uji, dan 31, 82 dari 44 contoh pangan yang diuji juga positip menggunakan pewarna yang tidak diizinkan
seperti Rhodamin B, methanol yellow, atau orange. Terbentuknya sikap yang baik tentang kandungan Rhodamin B
dipengaruhi oleh pengetahuan, peran media massa dan institusilembaga. Dengan pengetahuan yang baik maka akan bersipat baik pula, peran institusi dan lembaga
dalam hal ini Dinas Kesehatan sangat penting dalam memberikan pengetahuan yang baik agar terbentuk sikap yang baik yaitu tentang bahan tambahan pangan
yang tidak tidak diizinkan Rhodamin B. Menurut Sarwono 2004 sikap seseorang akan berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek
sesuatu baik melalui persuasi maupun tekanan dari kelompoknya, dengan demikian dapat dikatakan semangkin banyak informasi yang didapatkan maka
semangkin baik sikap yang terbentuk Hasil penelitian pada pembeli menunjukan 104 99,0 responden
bersikap baik terhadap kandungan Rhodamin B. Sikap tersebut terlihat dari seluruh responden setuju saos yang tidak mengandung Rhodamin B tidak
berwarna dan tidak berbau menyengat. Responden mengangap hal tersebut dapat berdampak pada kesehatan apabila terpapar Rhodamin B dalam tubuh.
Seluruh Pembeli 100 setuju zat pewarna berbahaya pada makanan tidak diperbolehkan ada dalam makanan. Mengingat makanan secara langsung
masuk dalam tubuh melalui mulut, maka makanan dapat secara langsung memberikan pengaruh terhadap kesehatan manusia.
Sebagian respoden juga setuju 85 iritasi, mual, dan pening adalah dampak yang diakibatkan setelah mengkomsumsi saos yang mengandung saos
Universitas Sumatera Utara
yang mengandung zat pewarna berbahaya. Menurut Yuliarti 2007 bila terpapar Rhodamin B dalam jumlah besar maka dalam waktu singkat terjadi gejala akut
kerajunan Rhodamin B. Bila Rhodamin B tersebut masuk melalui makanan maka akan mengakibatkan iritasi pada saluran pencernaan.
5.4 Tindakan penjual dan pembeli terhadap penggunaa Rhdamin B