BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat dekstriptif yaitu untuk mengetahui ada atau tidak kandungan Rhodamin B pada saos dengan
menggunakan pemeriksaan Laboratorium secara kualitatif serta menggunakan metode Kromatografi dan untuk mengetahui kadar Rhodamin B secara
kuantitatif dengan metode gravimeter.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi pengambilan sampel dilakukan di seluruh pedagang bakso yang berjualan di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh Dayah Kecamatan Langsa
Lama yaitu: 15 pedagang bakso Pedagang bakso diatas merupakan pedagang yang banyak dijumpai pembeli,
hal ini di sebabkan pedagang Bakso tersebut terletak di pinggir jalan dan dekat dengan Universitas Samudra UNSAM Langsa dan Institut Agama Islam Negeri
Zawiyah Cot Kala IAIN ZCK serta dekat kantor pemerintahan seperti kantor camat dan puskesmas sehingga banyak di kunjungi masyarakat terutama
mahasiswa.
3.2.2 Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan pada bulan Agustus- Januari 2016
3.3 Populasi dan Sampel
Universitas Sumatera Utara
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh pedagang bakso yang berjualan di Desa Meurandeh Kecamatan Langsa Lama. Dimana jumlah pedagang bakso dilokasi
tersebut adalah 15 pedagang.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang merupakan perwakilan dari populasi Hamidi,2007. Besarnya sampel pembeli dalam penelitian ini adalah
105 orang dan untuk sampel pedagang bakso dari 15 orang dari masing-masing pedagang bakso di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh Dayah Kecamatan
Langsa Lama yaitu: 15 pedagang bakso Pengambilan Sampel pedagang menggunakan metode Total Sampling yaitu
dengan pertimbangan bahwa seluruh pedagang bakso menggunakan saos sebagai bahan tambahan makanan, terutama pedagang bakso yang di Jalan Pendidikan
Gampong Meurandeh Dayah Kecamatan Langsa Lama yaitu: 15 pedagang bakso. Tekhnik sampling adalah cara tertentu yang di gunakan untuk menarik
mengambilmemilih anggota sampel dari anggota populasi sehingga peneliti memperoleh
kerangka sampel
dalam ukuran
yang telah
ditentukan Hamidi, 2007 .
Dalam penelitian ini tehnik pengambilan sampel pada pembeli baksoyang digunakan adalah dengan cara tekhnik Accidental Sampling yaitu pengambilan
sampel secara aksidental dengan kasus atau responden yang kebetulan atau tersedia disuatu tempat sesuai dengan konteks penelitian Notoatmodjo,2010 .
Tekhnik Accidental Sampeling digunakan untuk mengambil sampel koresponden pembeli. Dalam penelitian ini, bisa saja terjadi diperolehnya sampel yang tidak
Universitas Sumatera Utara
direncanakan terlebih dahulu, melainkan secara kebetulan. Yaitu subjek atau unit tersedia bagi peneliti saat pengumpulan data yang dilakukan. Proses diperolehnya
sampel semacam ini disebut sebagai penarikan sampel secara kebetulan Hamidi,2007 . Sehingga dalam penelitian ini peneliti mengambil responden
pada saat itu juga.
3.4 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah semua produk saos cabai yaitu yang merupakan produk saos yang dipergunakan oleh pedagang bakso, dalam penelitian ini objek
penelitian adalah produk saos cabe hal ini disebabkan seluruh pedagang bakso yang berjualan di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh Kecamatan Langsa
Lama menggunakan produk saos cabai.
3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Data Primer
Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer yang diperoleh dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap zat pewarna Rhodamin B
yang terkandung dalam saos cabe.
3.5.2 Data Sekunder
Data sekunder meliputi data yang berhubungan dengan substansi yang diperoleh dari literatur-literatur yang menjadi bahan masukan bagi penulis dan
sangat relevan untuk mendukung penelitian ini.
3.6 Defenisi Operasional
1. Saos adalah bahan pelengkap yang digunakan sebagai bahan tambahan
untuk menambah kelezatan makanan dapat berupa cairan kental pasta
Universitas Sumatera Utara
yang terbuat dari bubur buah berwarna menarik biasanya merah, mempunyai aroma dan rasa yang merangsang dengan atau tanpa rasa
pedas, mempunyai daya simpan panjang karna mengandung asam, gula, garam dan seringkali pengawet.
2. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui oleh responden tentang
zat pewarna makanan. 3.
Sikap adalah pendapat atau pandangan responden tentang zat pewarna makanan.
4. Tindakan adalah perbuatan yang dilakukan reponden tentang penggunaan
zat pewarna pada makanan. 5.
Pemeriksaan Laboratorium adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk menentukan pewarna khususnya Rhodamin B yang dilakukan di
Laboratorium Balai Riset Dan Standarisasi Industri Medan. 6.
Zat pewarna adalah bahan tambahan pangan yang dapat memperbaiki penampakan makanan agar menarik, menyeragamkan, dan menstabilkan
warna pada makanan. 7.
Rhodamin B adalah bahan kimia yang digunakan sebagai pewarna pada industri tekstil dan kertas yang disalah gunakan ke dalam makanan.
8. Uji kualitatif adalah suatu metode pemeriksaan laboratorium yang dilakukan
untuk mengetahui ada tidaknya Rhodamin B dalam saos. 9.
Uji kuantitatif adalah suatu metode pemeriksaan laboratorium yang dilakukan untuk mengetahui kadar Rhodamin B dalam saos.
3.7 Aspek Pengukuran 3.7.1. Aspek Pengukuran Rhodamin