BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Gampong Meurandeh Dayah adalah Gampong pemekaran dari Desa Meurandeh Kecamatan Langsa lama kota madya langsa, dengan luas wilayah 45
Ha, yang terdiri dari tiga dusun yaitu dusun Bahagia dua, dusun Dayah, dan dusun Kawatan, sejak tanggal 20 januari 2014 atas dasar hukum pertama Qanun Aceh
nomor 3 tahun 2003 tentang pemerintahan gampong. Gampong adalah sebutan nama desa yang ada di Wilayah Aceh, sesuai
yang terdapat pada pasal 6 UU No 5 tahun 1979 tentang Qanun Daerah Istimewa Aceh.
Batas-batas Wilayah Gampong Meurandeh Dayah antara lain: 1.
Sebelah Utara : Berbatasan dengan Gampong Teungoh 2.
Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Gampong Meurandeh Tengah 3.
Sebelah Barat : Berbatasan dengan perkebunan PTPN I 4.
Sebelah Timur : Berbatasan dengan Gampong Meurandeh Aceh Lokasi penelitian terletak di Jalan Pendidikan Desa Meurandeh Dayah
kecamatan Langsa Lama. Jumlah penduduk di daerah ini 1066 jiwa dari 286 kepala keluarga. Daerah tersebut merupakan daerah yang banyak ditemukan
pedagang yang berjualan bakso. Karena di daerah Jalan pendidikan letaknya dekat dua Perguruan Tinggi yaitu dengan Universitas Negeri Samudra Langsa, Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri Zawiyah Cot Kala Langsa, serta dekat dengan sarana Pemerintahan yaitu Kantor Camat Langsa Lama dan Puskesmas Kecamatan
Langsa lama, oleh karena itu lokasi ini ramai dikunjungi banyak orang pada jam
Universitas Sumatera Utara
kerja mulai dari jam 10.00 WIB sampai dengan jam 16.00 WIB di hari kerja. Lokasi penelitian dapat dilihat pada peta yang tertera dibawah ini:
Gambar 3. Batas wilayah lokasi peneliti
A
B C
C
Universitas Sumatera Utara
Keterangan : A = Batas Barat
:Berbatasan dengan PTPN I B = Batas Selatan :Berbatasan dengan Gampong Meurandeh Tengah
C = Batas Utara :Berbatasan dengan Gampong Teungoh
D = Batas Timur :Berbatasan dengan Gampong Meurandeh Aceh
4.2 Deskripsi Sampel
Sampel Saos cabe masing-masing diambil sebanyak 50 gr dari 15 orang pedagang. Lokasi pengambilan sampel yaitu warung bakso buk Suriati,
Nurmayani, Sukirno, Faiman, Ijawati, Noni Hartono, Efi Prayetno, Irwanto, Misriani, Fainem, Yunita, Nyakni, Tarbana, Juhaini. Di daerah tersebut banyak
pedagang bakso yang berjualan karena ada dua Perguruan Tinggi dan kantor permerintahan sehingga pedagang bakso ramai dikunjungi masyarakat. Banyak
pegawai Puskesmas terutama Mahasiswa untuk sarapan dan ada juga yang engkonsumsi bakso pada saat makan siang. Dikarenakan kebanyakan pedagang
bakso berjualan dari jam 09.00 WIB sampai jam 16.00 WIB bahkan ada pedagang bakso yang berjualan sampai malam hari.
Gambar 4. Sampel yang diambil dari lokasi penelitian, sampel Saos yang diteliti
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil observasi langsung dari 15 pedagang bakso, semua pedagang bakso menggunakan saos cabe, dan saos yang digunakan memiliki
kecerahan warna yang mencolok. Dari semua pedagang bakso seluruhnya menggunakan saos cabe yang kemudian saos tersebut dijadikan sampel dari
masing-masing pedagang yaitu lima belas sampel saos.
4.3 Kandungan Rhodamin B Pada Produk Saos Cabe Yang Dipergunakan Oleh Pedagang Bakso Di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh
Dayah Tahun 2015
Saos cabe yang digunakan para pedagang bakso terdiri dari berbagai macam merk, seperti: Saos Sempurna, Captain, Raja Tawon, Adena, Saos 88, Modern,
dan Tradisional. Kebanyakan saos yang di gunakan mengandung unsur gizi utama, seperti karbohidrat. Selain karbohidrat juga terkandung sejumlah kecil
vitamin dan mineral yang berasal dari bahan yang digunakan seperti cabai, tepung, bawang putih dan cuka. Selain kandungan tersebut saos memiliki
kandungan zat pewarna. 4.3.1 Pemeriksaan Kandungan Rhodamin B Pada Produk Saos Cabe
Secara Kualitatif di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh DayahTahun 2015
Pemeriksaan kualitatif saos cabe pada 15 sampel saos yang berasal dari 15 pedagang bakso yaitu lokasi di Gampong Meurandeh Dayah dilakukan
pengujian di Laboratorium BiokimiaKimia Bahan Alam Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam FMIPA.
Hasil pemeriksaan secara kualitatif terhadap penggunaan Rhodamin B pada produk saos cabe yang di pergunakan oleh pedagang bakso menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
bahwa terdapat delapan saos cabe yang mengandung Rhodamin B, dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut :
Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Secara Kualitatif Kandungan Rhodamin B Pada Produk Saos cabe di Jalan Pendidikan Gampong
Meurandeh Dayah tahun 2015
No. Sumber
Sampel Kode
Pengamatan Terhadap Perambatan Zat Warna
Sampel Dan Zat Warna Baku banding
Rhodamin B Rhodamin B
1. Sampel 1
K1 Sama
Rhodamin B + 2.
Sampel 2 K2
Tidak sama Rhodamin B -
3. Sampel 3
K3 Sama
Rhodamin B+ 4.
Sampel 4 K4
Sama Rhodamin B+
5. 6.
Sampel 5 Sampel 6
K5 K6
Sama Sama
Rhodamin B + Rhodamin B +
7. Sampel 7
K7 Tidak sama
Rhodamin B - 8.
Sampel 8 K8
Tidak sama Rhodamin B -
9. Sampel 9
K9 Sama
Rhodami B + 10.
Sampel 10 K10
Sama RhodaminB +
11. Sampel 11
K11 Sama
Rhodamin B + 12.
Sampel 12 K12
Tidak sama Rhodamin B -
13. Sampel 13
K13 Tidak sama
Rhodamin B - 14.
Sampel 14 K14
Tidak sama Rhodamin B -
15. Sampel 15
K15 Tidak sama
Rhodamin B - Berdasarkan Tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pada 15 sampel saos
cabe yang diperiksa secara kualitatif dengan menyamakan warna pada benang wol yang diberi larutan NaOH 10 reaksi warna pada benang wol menjadi biru,
diberi larutan NH
4
OH 12 reaksi warna pada benang wol menjadi biru, diberi larutan H
2
SO
4
reaksi warna pada benang wol menjadi kuning dan diberi larutan HCL reaksi pada benag wol menjadi orange. Saos cabe yang dijadikan sampel
diperiksa secara kualitatif, ada delapan sampel sama penambahan zat warna produk banding saos dengan zat warna baku banding rhodamin B, menunjukkan
ada 8 sampel yang mengandung rhodamin B yang di temukan pada 15 sampel produk saos yang di teliti. Ini merupakan suatu kondisi yang tidak di harapkan
Universitas Sumatera Utara
karena rhodamin B adalah zat pewarna yang di larang pengguanaannya pada makanan.
4.3.2 Hasil Pemeriksaan Kandungan Rhodamin B Pada Produk Saos Cabe Secara Kuantitatif Di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh Dayah
Kecamatan Langsa Tahun 2015 Hasil pemeriksaan secara kuantitatif terhadap penggunaan Rhodamin B
pada produk saos cabe bertujuan untuk mengetahui adanya jumlah kandungan Rhodamin B yang terdapat dalam produk saos. Pemeriksaan ini dilakukan setelah
mengetahui adanya kandungan Rhodamin B Pada Produk saos melalui uji kualitatif terlebih dahulu. Hasil kualitatif inilah yang menjadi bahan uji kuantitatif
untuk melihat kadar kandungan Rhodamin B yang ada pada produk saos cabe.
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Kuantitatif Kandungan Rhodamin B Pada Produk Saos Cabe Di Jalan Pendidiksn Gampong Meurandeh
Tahun 2015
No. Kode Sampel
Berat A gram
Berat B gram
Kadar Zat Warna gram
1. Sampel 1
0,0895 0,0944
0,000196 2.
Sampel 2 -
- -
3. Sampel 3
0,0885 0,0967
0,000328 4.
Sampel 4 0,0882
0,1011 0,000516
5. Sampel 5
0,0892 0,1093
0,000804 6.
Sampel 6 0,0919
0,1185 0,001064
7. Sampel 7
- --
- 8.
Sampel 8 -
- -
9. Sampel 9
0,8888 0,1100
0,000848 10.
Sampel 10 0,0874
0,1065 0,000764
11. Sampel 11
0,0859 0,0985
0,000504 12.
Sampel 12 -
- -
13. Sampel 13
- -
- 14.
Sampel 14 -
- -
15. Sampel 15
- -
- Dapat dilahat dari table 4.2 bahwa kadar Rhodamin B yang berada di
sampel 1 berjumlah sebesar 0,000196 gr, kamudian pada sampel 3 sebesar 0,000328 gr, dan sampel 4 sebesar 0,000516 gr, sampel 5 sebesar 0,000804 gr,
Universitas Sumatera Utara
sampel 6 sebesar 0,001064 gr, sampel 9 sebesar 0,000848gr, sampel 10 sebesar 0,000764 gr, dan sampel 11 sebesar 0,000504 gr dalam setiap 25 gr saos cabe.
4.4 Karakteristik Responden 4.4.1 Karakteristik Responden Pedagang Bakso di Jalan Pendidikan