Pengetahuan Penjual dan Pembeli Terhadap Penggunaan Rhodamin B Pada Saos Cabai

responden akan mempengaruhi tindakan mereka pada suatu objek. Tindakan pedagang yang baik didukung oleh informasi yang kemungkinan mereka dapat dari orang lain, media atau bahkan pengalaman pedagang sendiri. Semangkin banyak informasi tentang tambahan makanan yang mereka terima maka akan mempengaruhi tindakan pedagang bakso terhadap penggunaan bahan tambahan pangan itu sendiri. Sedangkan pembeli yang biasa makan bakso pada umumnya terdapat 31,4 4 hari sekali makan bakso, 27,6 2 minggu dan sebulan sekali, hanya sebagian kecil 13,3 1 minggu sekali. Sebagian besar pembeli bakso Pegawai Negri Sipil 48,6, hal ini disebabkan lokasi bejualan dekat dengan Instansi pemerintah dan pendidikan. 33,3 belum bekerja dan masih kuliah, 14,1 wiraswasta, 1,0 petani dan 2,9 berprofesi sebagai pengajar. Sedangkan sumber membeli saos cabe kebanyakan adalah pasar, dan sebagian pedagang membeli saos cabe di warung. Menurut penilitian yang telah dilakukan bahwa pedagang membeli saos cabe tidak perlu ditempat yang khusus, karena saos cabai tersebut dapat diperoleh di warung dan pasar. Persediaan saos cabe di pasar Kodya langsa mudah didapat. Harga yang ditawarkan di pasar per 0,5 kg hanya sekitar Rp 2.500-3.000. Harga saos tersebut relatif murah dan tingginya permintaan pembeli yang menggunakan saos cabe sebagai pelengkap makan bakso, sehingga pedagang bakso lebih memilih saos yang murah dan mudah didapat di pasaran.

5.2 Pengetahuan Penjual dan Pembeli Terhadap Penggunaan Rhodamin B Pada Saos Cabai

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa secara umum tingkat pengetahuan pedagang bakso terhadap penggunaan Rhodamin B Di Jalan Pendidikan Gampong Meurandeh Dayah Tahun 2015 termasuk dalam katagori sedang dengan persentase 33,3. Banyaknya respon yang berada pada katagori sedang ini menunjukan bahwa masih adanya responden yang berpendidikan Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Dasar. Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca indranya. Yang berbeda sekali dengan kepercayaan penerangan-penerangan yang keliru Soekanto dalam Mubarak, 2007. Prilaku yang disadari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada prilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan sebab prilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau peraturan yang mengharuskan untuk berbuat. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan pembeli terhadap analisa kandungan Rhodamin B pada saos sudah tergolong baik dimana hasil pengukuran yang dilakukan terhadap tingkat pengetahuan responden tersebut sebagian besar berada pada kategori baik yaitu sebanyak 102 pembeli bakso 97,1. Pengetahuan pembeli baik hal ini ditunjukan pada pemahaman tentang ciri dari saos cabai yang mengandung Rhodamin B. Hasil penelitian menunjukan tindakan responden pembeli 105 pembeli 100 yang bisa disebut tergolong baik. Hal ini disebabkan konsumen yang membeli bakso sudah paham tentang kandungan yang ada didalam saos bahkan para konsumen sudah mengerti tentang rhodamin B. bagi pembeli bakso Rhodamin B bukanlah hal yang asing bagi mereka, mereka sudah terbiasa mendapatkan informasi tentang bahan penambahan zat berbahaya melalui siaran Universitas Sumatera Utara televisi dan media tertulis seperti Koran atau dari inforamsi selain hal tersebut. Pembeli sudah bisa memilih bahan tambahan makanan yang mengandung Rhodamin B atau tidak mengandung Rhodamin B. Prilaku pada dasarnya adalah aktivitas manusia baik yang dapat diamati secara lansung ataupun tidak langsung menurut Skimer 1938 dalam Notoatmojo, prilaku merupakan respon seseorang terhadap stimulus. Berdasarkan sifat respon yang terjadi didalam diri seseorang tidak dapat diamati secara langsung oleh orang lain misalnya berpikir, tanggapan atau sikap, dan pengetahuan. Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris khususnya mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk pentingnya terbentuknya prilaku terbuka Sunaryo 2004. Pendidikan, pengetahuan, sikap dan tindakan merupakan 4 faktor yang berkaitan. Dengan pendidikan memungkinkann seseorang dapat memperoleh pengetahuan. Pengetahuaan dapat membentuk sikap, selanjutnya sikap akan mempengaruhi terjadinya tindakan. Semangkin tinggi pendidikan seseorang semangkin tinggi pengetahuannya. Dengan pengetahuan yang baik akan terbentuk sikap yang baik. Sikap yang baik akan menyebabkan tindakan yang baik pula. Sebaliknya bila pendidikanya rendah, pengetahuan dan sikap juga terbatas, akibatnya tindakanya yang dilakukan kurang baik. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menyatakan tentang isi materi yang akan diukur dari sabjek penelitian responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan diatas Soekijo, 2003. Menurut asumsi penelitian tentang pengetahuan pedagang dan pembeli bakso di Jalan Pendidikan Universitas Sumatera Utara Gampong Meurandeh Tahun 2015 menunjukan katagori baik di nilai dari wawancara yang dilakukan pedagang bernilai baik 66,7 dan pengetahuan pembeli 97,1. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikatan bahwa tingkat pengetahuan pedagang dan pembeli bakso terhadap analisa kandungan Rhodamin B sudah tergolong baik

5.3 Sikap Penjual dan Pembeli Terhadap Kandungan Rhodamin B

Dokumen yang terkait

Pemeriksaan Boraks Pada Bakso yang Dijual Pedagang Kaki Lima dan Warung Bakso di Kelurahan Padang Bulan Kecamatan Medan Baru Tahun 2014

3 79 110

Hygiene Sanitasi dan Analisa Kandungan Boraks pada Bakso Bakar yang Dijual Disekitar Sekolah Dasar di Kecamatan Medan Baru Kota Medan Tahun 2012

16 119 107

Analisa Kandungan Rhodamin B dan Formalin pada Gula Merah Serta Pengetahuan dan Sikap Pedagang di Pasar Tradisional Kecamatan Medan Baru Tahun 2013

11 127 76

Analisa kandungan rhodamin B dan natrium benzoat pada cabai merah ( capsicum annum l.) Giling yang dijual dibeberapa pasar di kota medan tahun 2007

1 62 90

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Penggunaan Eritrosin dan Rhodamin B Pada Pangan Jajanan Anak Sekolah Yang Dijual Oleh Pedagang Di SDN Sekelurahan Pondok Benda Tahun 2015

0 21 168

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PEDAGANG JAJANAN ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI TERHADAP PERILAKU PENGGUNAAN PEWARNA RHODAMIN B DI KECAMATAN SUKARAME BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

9 45 68

ANALISA KANDUNGAN RHODAMIN B SEBAGAI PEWARNA PADA SEDIAAN LIPSTIK YANG BEREDAR DI MASYARAKAT TAHUN 2011.

3 9 8

ANALISIS ZAT PEWARNA RHODAMIN B PADA CENDOL YANG DIJUAL DI PASAR WILAYAH SURAKARTA Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Cendol yang dijual Di Pasar Wilayah Surakarta.

1 2 14

BAB 1 PENDAHULUAN Analisis Zat Pewarna Rhodamin B pada Cendol yang dijual Di Pasar Wilayah Surakarta.

0 3 6

IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B PADA KERUPUK BERWARNA YANG DIJUAL DI PASAR TANJUNG ANYAR KOTA MOJOKERTO Brian Eka Widaryanto Evi Puspita SariDhita Yuniar K ABSTRAK - IDENTIFIKASI PEWARNA RHODAMIN B PADA KERUPUK BERWARNA YANG DIJUAL DI PASAR TANJUNG ANYAR

0 0 5