Valuasi Ekonomi Lingkungan Landasan Teori

22

5. Valuasi Ekonomi Lingkungan

Dalam ilmu ekonomi, konsep valuasi berhubungan dengan kesejahteraan manusia. Jadi nilai ekonomi dari fungsi ekosistem adalah kontribusi seseorang yang diukur dari segi penilaian masing-masing individu untuk mencapai tujuan tertentu. Valuasi ekonomi atas barang dan jasa lingkungan muncul akibat meningkatnya permintaan untuk barang dan jasa lingkungan karena penurunan ketersediaan sumber daya lingkungan dan alam dari periode ke periode. Singkatnya, valuasi ekonomi berkaitan dengan metode analisis tertentu untuk memperoleh nilai kuantitatif dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh sumber daya alam dan lingkungan baik berdasarkan atas nilai pasar market value maupun nilai non-pasar non market value. Kementrian Negara dan Lingkungan Hidup dalam Soemarno 2010, mendefinisikan valuasi ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan sebagai : ”pengenaan nilai moneter terhadap sebagian atau seluruh potensi sumberdaya alam sesuai dengan tujuan pemanfaatannya ”. Valuasi ekonomi sumberdaya alam dan lingkungan yang dimaksud adalah nilai ekonomi total total net value, nilai pemulihan atas pencemaran atau kerusakan serta pencegahan atas pencemaran atau kerusakan. Menurut Suparmoko dan Suparmoko dalam Soemarno 2010, ekonom membagi nilai menjadi dua kategori utama yaitu nilai penggunaan use value dan nilai instrinsik non use value. 1 Nilai penggunaan use value berupa keterlibatan fisik dengan beberapa aspek ekosistem. Nilai ekonomi atas dasar penggunaan use value dibedakan menjadi nilai penggunaan langsung direct use value, nilai 23 penggunaan tidak langsung indirect use value, dan nilai atas dasar pilihan penggunaan option use value. 2 Nilai instrinsik non use value berupa penggunaan yang tidak melibatkan interaksi fisik. Nilai ekonomi atas dasar bukan penggunaan non use value dibedakan menjadi nilai atas dasar warisan dari generasi sebelumnya bequest value dan nilai karena keberadaannya existence value . Sumber : Munasinghe 1993 Diagram 2.1. Klasifikasi Nilai Ekonomi Total Selanjutnya, secara matematis Soemarno 2010 menuliskan Total Economic Value TEV dengan persamaan sebagai berikut : TEV = UV + NUV = DUV + IUV + OV + BV + EV Dimana : TEV = Total Economic Value atau Nilai Ekonomi Total UV = Use Value atau Nilai Penggunaan NUV = Non Use Value atau Nilai Intrinsik DUV = Direct Use Value atau Nilai Penggunaan Langsung Total Economic Value Use Value Direct Use Value Indirect Use Value Option Value Non Use Value Bequest Value Existance Value 24 IUV = Indirect Use Value atau Nilai Penggunaan Tidak Langsung OV = Option Use Value atau Nilai Pilihan BV = Bequest Value atau Nilai Warisan EV = Existance Value atau Nilai Keberadaan Aplikasi dari valuasi ekonomi menunjukkan adanya hubungan antara pembangunan ekonomi dengan konservasi sumber daya alam. Dengan adanya pemahaman tentang konsep valuasi ekonomi ini diharapkan para pengambil kebijakan dapat menentukan keputusan penggunaan atau pemanfaatan sumberdaya alam dan lingkungan yang efektif dan efisien. Maka dari itu, valuasi ekonomi menjadi alat yang penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Lingkungan sebagai barang publik adalah barang yang tidak dapat terukur secara fisik-kuantitatif sehingga sulit untuk menilainya dengan bentuk moneter atau uang, tetapi sangat jelas lingkungan merupakan suatu komoditas yang banyak dibutuhkan. Dengan kata lain, lingkungan merupakan barang yang tidak memiliki pasar non market goods. Lingkungan memiliki manfaat fungsi ekologis yang sering tidak terkuantifikasi dalam perhitungan nilai lingkungan secara menyeluruh seperti keindahan alam, kejernihan air sungai, dan udara bersih. Pentingnya fungsi ekonomi dan non ekonomi dari lingkungan maka diperlukan penilaian yang komprehensif meliputi nilai pasar market value barang serta nilai jasa yang dihasilkan lingkungan tersebut. Fauzi 2004 menyatakan bahwa penggunaan metode analisis biaya dan manfaat Cost Benefit Analysis konvensional seringkali tidak mampu menjawab 25 permasalahan di atas. Hal ini dikarenakan dalam analisis biaya dan manfaat Cost Benefit Analysis konvensional seringkali manfaat ekologis tidak dihitung. Dengan begitu, telah dikembangkan metode valuasi ekonomi barang non pasar non market goods yang digambarkan dalam Diagram 2.2. Sumber : Fauzi 2004 Diagram 2.2. Metode Valuasi Ekonomi Non-Pasar 1 Valuasi Tidak Langsung Metode valuasi tidak langsung adalah metode valuasi yang mengandalkan harga implisit dengan kesediaan membayar willingness to pay yang terungkap melalui model yang dikembangkan. Terdapat tiga macam teknik yang termasuk dalam kelompok ini, yaitu Travel Cost Method TCM, Hedonic Price, dan metode yang relatif baru yaitu Random Utility Model . a Travel Cost Method TCM, yaitu suatu metode yang menganalisis permintaan terhadap rekreasi di alam terbuka outdoor recreation dengan prinsip mengkaji biaya yang dikeluarkan setiap individu untuk mendatangi tempat rekreasi tersebut. Valuasi Non Market Tidak Langsung Revealed WTP Travel Cost Method TCM Hedonic Price Random Utility Model Langsung Survei Expressed WTP Contingent Valuation Method CVM 26 b Hedonic Price, yaitu suatu metode untuk mengestimasi nilai implisit karakteristik atau atribut yang melekat pada suatu produk serta mengkaji hubungan antara karakteristik tersebut dengan permintaan barang dan jasa. 2 Valuasi Langsung Metode Valuasi Langsung yaitu suatu metode valuasi yang didasarkan pada survei secara langsung dengan memperoleh informasi kesediaan membayar willingness to pay secara langsung dari responden. Salah satu metode valuasi ekonomi yang sangat populer pada saat ini adalah Metode KontingensiContingent Valuation Method CVM karena kemampuannya dalam mengukur nilai penggunaan use value dan nilai non pengguna non-use value dengan baik. Menurut Yakin dalam Prasetyo dan Saptutyningsih 2013, Contingent Valuation Method CVM adalah suatu metode teknik survei untuk menanyakan kepada penduduk tentang nilai atau harga yang mereka berikan terhadap komoditi yang tidak memiliki pasar seperti barang lingkungan. Tujuan dari Contingent Valuation Method CVM adalah untuk mengetahui kesediaan untuk membayarWillingness to Pay WTP dari masyarakat serta mengetahui kesediaan untuk menerimaWillingness to Accept WTA kerusakan suatu lingkungan. Adapun Willingness to Pay WTP dapat diartikan sebagai berapa besar orang mau membayar untuk memperbaiki lingkungan yang rusak kesediaan konsumen untuk membayar, 27 sedangkan willingness to accept adalah berapa besar orang mau dibayar untuk mencegah kerusakan lingkungan kesediaan produsen menerima kompensasi dengan adanya kemunduran kualitas lingkungan Soemarno, 2010. Willingness to Pay WTP dan Willingness to Accept WTA dapat merefleksikan preferensi individu dengan baik sehingga berfungsi sebagai parameter dalam valuasi ekonomi. Menurut Prasetyo dan Saptutyningsih 2013 keunggulan- keunggulan dari penggunaan Contingent Valuation Method CVM adalah sebagai berikut: 1 Sifatnya yang fleksibel dan dapat diterapkan pada beragam kekayaan lingkungan, tidak hanya terbatas pada benda atau kekayaan alam yang terukur secara nyata di pasar saja. 2 Dapat diaplikasikan pada semua kondisi dan memiliki dua hal yang penting, yaitu sering kali menjadi hanya satu-satunya teknik untuk mengestimasi manfaat, dapat diaplikasikan berbagai konteks kebijakan lingkungan. 3 Dapat digunakan dalam berbagai macam studi barang-barang lingkungan di sekitar masyarakat. 4 Contingent Valuation Method CVM memiliki kemampuan untuk mengestimasi nilai non pengguna non use value. Seseorang yang menggunakan Contingent Valuation Method CVM mungkin dapat mengukur utilitas dari penggunaan barang lingkungan bahkan jika digunakan secara langsung. 28 5 Kapasitas Contingent Valuation Method CVM dapat menduga nilai non pengguna non use value. 6 Responden dapat dipisahkan ke dalam kelompok pengguna dan non pengguna sesuai dengan informasi yang didapatkan dari kegiatan wawancara, sehingga memungkinkan perhitungan nilai tawaran pengguna dan pengguna secara terpisah

6. Kesediaan Membayar Willingness To Pay