Kerangka Penelitian TINJAUAN PUSTAKA

33 Kualitas Lingkungan Desa Wisata?” dengan studi kasus desa-desa wisata di Kabupaten Sleman pascaerupsi Gunung Merapi meliputi desa wisata Srowolan, desa wisata Brayut, desa wisata Kelor, desa wisata Kembangarum dan desa wisata Pentingsari. Metode penilaian yang digunakannya adalah Contingent Valuation Method CVM. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa usia, pendidikan, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga berpengaruh terhadap willingness to pay dalam upaya perbaikan kualitas lingkungan desa-desa wisata di Kabupaten Sleman pascaerupsi Merapi.

C. Kerangka Penelitian

Sumber daya alam merupakan salah satu modal penting dalam pelaksanaan pembangunan. Berbagai negara di dunia berupaya mengelola sumber daya yang ada dengan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memenuhi kebutuhan rakyat dan meningkatkan kesejahteraannya. Aktivitas pembangunan dapat dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan hidup sehingga dalam pemanfaatan dan pengelolaannya harus berwawasan lingkungan agar terwujud pembangunan berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang tidak menguras sumber daya alam dan merusak lingkungan sehingga tercapai pemerataan pembangunan antargenerasi masa kini maupun masa mendatang Suparmoko, 2015; Jaya, 2004. Sektor pariwisata merupakan salah satu kontributor utama sumber pendapatan negara bagi perekonomian sebagai modal pembangunan. Peranan penting sektor pariwisata dalam pembangunan perekonomian tercermin dalam kontribusinya pada pendapatan asli daerah serta sebagai penyedia lapangan kerja 34 bagi masyarakat lokal. Terlebih lagi, objek wisata yang memiliki fungsi ganda harus diberikan perhatian khusus oleh pemerintah. Maka dari itu, pemerintah daerah kabupaten Kulonprogo akan terus berbenah diri berupaya meningkatkan citra objek wisata Waduk Sermo untuk mendongkrak kunjungan wisatawannya Antara Jogja.com, Diakses tanggal 28 Oktober 2016 pkl 15.01 WIB. Objek Wisata Waduk Sermo yang terletak di Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo ini memiliki keindahan alam dan lingkungan yang alami. Waduk ini terhampar dikelilingi perbukitan yang masih tampak hijau serta udara yang segar memberikan ketenangan bagi para wisatawan. Pengembangan objek wisata Waduk Sermo sebagai wisata air dan olahraga oleh pemerintah memberikan peluang yang baik bagi masyarakat setempat. Namun pemanfaatan keindahan sumber daya alam oleh pemerintah untuk pengembangan pariwisata menimbulkan dampak. Dampak yang ditimbulkan tidak hanya dampak positif yang mendorong kesejahteraan masyarakat setempat dengan terbukanya lapangan kerja, akan tetapi juga dampak negatif terhadap lingkungan Waduk Sermo sendiri. Terlebih lagi Waduk Sermo memiliki fungsi ganda yaitu berfungsi sebagai air irigasi dan air baku Perusahaan Daerah Air Minum PDAM daerah Kulonprogo serta sebagai objek wisata. Maka adanya objek wisata air dan olahraga Waduk Sermo ini bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan waduk. Potensi keindahan alam objek wisata Waduk Sermo telah menarik wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara sebagai destinasi wisata. Adanya aktivitas wisata tentu akan menimbulkan permasalahan lingkungan seperti penurunan kualitas air danau dan rusaknya pemandangan 35 + + + + + + dengan sampah yang diakibatkan oleh wisatawan. Adanya peningkatan jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Waduk Sermo berpotensi mengakibatkan kerusakan lingkungan yang lebih parah lagi sehingga wisatawan diharuskan membayar atas kerusakan yang ditimbulkannya. Hal ini dapat dilakukan para wisatawan dengan membayar retribusi lebih untuk biaya perawatan dan pelestarian lingkungan objek wisata. Dengan demikian kelestarian lingkungan Waduk Sermo dapat terjaga dan wisatawan tetap dapat menikmati jasa lingkungannya. Kualitas objek wisata Waduk Sermo meliputi kualitas lingkungan dan fasilitas wisata selayaknya diperbaiki dan dilengkapi agar keberadaannya dapat menarik wisatawan lebih banyak lagi sehingga dapat memberikan kontribusi lebih banyak lagi bagi pendapatan daerah. Oleh karena itu harus ada upaya pengkajian kesediaan membayar wisatawan untuk memperbaiki kualitas objek wisata Waduk Sermo. Secara sistematik, kerangka penelitian dari penelitian ini dapat dilihat pada Diagram 2.3. Diagram 2.3. Kerangka Penelitian Status Pernikahan Pendapatan Jenis Kelamin Usia Pendidikan Frekuensi Kunjungan Willingness To Pay Untuk Perbaikan Kualitas Objek Wisata Waduk Sermo 36

D. Hipotesis