commit to user
3. Metode Skrining Kanker Serviks
Menurut Nuranna 2008, metode skrining meliputi, 1. Test Papanicolaou smear
untuk skrining kanker serviks, untuk mendeteksi kanker insitu, alasan test ini adalah karena proporsi kanker insitu cukup
tinggi dan akan berkembang menjadi kanker invasive, sebagian kanker bertahan cukup lama pada stadium kancer insitu sehingga skrining pada
jangka waktu tertentu dapat mendeteksi proporsi kasus, penanganan kanker insitu tingkat kesembuhannya cukup tinggi. 2 Inspeksi Visual Asam
Asetat adalah : inspeksi porsio dengan mata telanjang dan dinyatakan positif apabila setelah 30-60 detik pengolesan asam asetat 3-5 tampak
daerah berwarna putih atau White Epithelium WE. d
c Kolposkopi adalah pemeriksaan melihat porsio dengan pembesaran 10-15 kali untuk
menampilkan porsio kemudian dipulas terlebih dahulu dengan asam asetat 3-5 pada porsio dengan kelainan HPV atau Neoplasia Intra Epitel
Cerviks NIS akan terlihat bercak putih atau perubahan pembuluh darah.
Kolposkopi dapat berperan sebagai alat skrining awal, namun ketersediaan alat ini terbatas karena mahal, oleh karena itu alat ini lebih sering
digunakan dalam prosedur pemeriksaan lanjut dari hasil Pap smear yang abnormal. 3.Servikografi Pemeriksaan kelainan porsio dengan membuat
foto pembesaran porsio setelah dipulas dengan asam asetat 3-5 dapat dilakukan oleh bidan. Hasil foto serviks dikirim ke ahli ginekologi yang
bersertifikat untuk menilai. 3 Pap Net dengan komputerisasi Pada dasarnya pemeriksaan Pap net berdasarkan pemeriksaan slide Pap Smear
commit to user perbedaannya untuk mengidentifikasi sel abnormal yang dilakukan secara
komputerisasi. Slide Pap smear yang mengandung sel abnormal dievaluasi ulang oleh ahli patologi. Pusat komputerisasi di New York, Amsterdam
dan Hongkong. Saat ini jaringan Pap Net yang ada di Indonesia slidenya dikirim ke Hongkong. 5. Tes DNA- HPV telah dibuktikan bahwa lebih
90 kondiloma serviks, NIS dan kanker serviks mengandung DNA-HPV. Hubungannya dinilai kuat dan tiap tipe HPV mempunyai hubungan
patologi yang berbeda, tipe 6 dan 11 termasuk tipe HPV risiko rendah jarang ditemukan pada karsinoma invasif kecuali karsinoma verukosa.
Tipe 16, 18, 31 dan 45 tergolong tipe HPV risiko tinggi, HPV tipe ini dilakukan dengan hibridasi DNA.
4. Inspeksi Visual Asam Asetat IVA