Tehnik Pemeriksaan Pap Smear

commit to user seimbang dengan sel yang mati, sehingga kelebihan sel ini bisa berubah sifat menjadi sel kanker Evennett Karen, 2003. 7. Faktor perilaku a. Berganti-ganti pasangan Pasangan seksual yang berganti – ganti juga memperbesar risiko kemungkinan terjadinya kanker leher rahim. Bisa saja salah satu pasangan seksual membawa virus Human Papiloma Virus HPV yang mengubah sel-sel di permukaan mukosa hingga membelah menjadi lebih banyak yang akan mengarah ke keganasan leher rahim Nugroho. K, 2007 b. Hygiene alat Genetalia Terlalu sering menggunakan antiseptik untuk mencuci vagina juga ditengarai dapat memicu kanker serviks. Oleh sebab itu, hindari terlalu sering mencuci vagina dengan antiseptic karena cuci vagina dapat menyebabkan iritasi di serviks . Iritasi ini akan merangsang terjadinya perubahan sel yang akhirnya berubah menjadi kanker. Rieke. P, 2006.

j. Tehnik Pemeriksaan Pap Smear

Menurut Evennet 2003, pemeriksaan penunjang tes Pap merupakan penapisan untuk mendeteksi infeksi Human Papiloma Virus HPV dan prakanker serviks. Teknik Papanicolau pertama diperkenalkan tahun 1928 oleh Dr. George Papanicolau dan Dr. Aurel Babel dan mulai populer sejak tahun 1943 Tim PKTP,RSUD Dr. commit to user SoetomoFKUNAIR,2000. Pemeriksaan Pap Smear adalah pengamatan sel-sel yang dieksfoliasi dari genetalia wanita test Pap terbukti dapat menurunkan kejadian kanker serviks dengan ditemukan stadium prakanker Tim PKTP,RSUD Dr. SoetomoFKUNAIR,2000. Sedangkan menurut Evennet 2003, pemeriksaan Pap Smear adalah suatu tindakan mengambil olesan permukaan epitel leher rahim yang kemudian dilihat perubahan yang terjadi pada sel epitel itu melalui pemeriksaan menggunakan mikroskop. Pap Test Pap Smear adalah pemeriksaan sitologik epitel porsio dan endoservik uteri untuk penentuan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio atau servik uteri Tim PKTP,RSUD Dr. SoetomoFKUNAIR,2000. Sedangkan menurut Hariyono Winarto dalam seminarnya pada tanggal 05-10-2008 tentang Pap Smear Sebagai Upaya Menghindari Kanker Leher Rahim Bagi Wanita Usia Reproduksi , pengertian Pap Test Pap Smear adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengusap leher rahim scrapping untuk mendapatkan sel-sel leher rahim kemudian diperiksa sel-selnya, agar dapat diketahui terjadinya perubahan atau tidak. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa Pap Smear adalah pemeriksaan usapan pada leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-sel yang abnormal yang diperiksa dibawah mikroskop. Pemeriksaan Pap Smear tidak dianjurkan pada wanita hamil, wanita yang mengkonsumsi obat-obatan atau pil Keluarga Berencana commit to user KB Selama 24 jam sebelum pemeriksaan, sebaiknya menghindari persetubuhan, penggunaan tampon, pil vagina, ataupun mandi berendam dalam bath tub untuk menghindari kontaminasi ke dalam vagina yang dapat mengacaukan hasil pemeriksaan. Pemeriksaan Pap Smear saat menstruasi sebaiknya dihindari, karena darah dan sel dari dalam rahim dapat mengganggu keakuratan hasil Pap Smear. http:ayurai.wordpress.com20100818pap-smear 1. Persiapan sebelum Pap Smear Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan Pap Smear antara lain : a. Pada saat pengambilan lendir, usahakan otot-otot vagina rileks. b. Tidak melakukan hubungan suami istri 48 jam sebelum pengambilan lendir mulut rahim. c. Waktu yang paling baik untuk pengambilan lendir adalah 2 minggu setelah selesai haid. d. Jangan menggunakan pembasuh antiseptik atau sabun antiseptik di sekitar vagina selama 72 jam sebelum pengambilan lendir. e. Jika sudah menopause, Pap Smear dapat dilakukan kapan saja, tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim commit to user tidak perlu lagi melakukan Pap Smear karena sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim Evennet, 2003. 2. Cara Pap Smear Secara teknis melakukan Pap Smear adalah dengan pengambilan sapuan lendir dengan menggunakan spatula atau sejenis sikat halus. Lendir leher rahim diambil dokter atau bidan untuk dioleskan dan difiksasi dilekatkan pada kaca benda. Kemudian dengan menggunakan mikroskop seorang ahli akan menguji sel rahim tersebut Evennet, 2003. a. Teknik Pengambilan Sediaan Alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan Pap test yaitu : 1 Formulir konsultasi sitologi. 2 Spatula ayre yang dimodifikasi dan cytobrush. 3 Kaca benda yang pada satu sisinya telah diberikan tandalabel. 4 Spekulum cocor bebek gravels kering. 5 Tabung berisikan larutan fiksasi alcohol 95 . Arif Mansjoer, 2000. b. Cara pengambilan sediaan : 1 Sebelum memulai prosedur, pastikan bahwa label wadah specimen diisi, pastikan bahwa preparat diberi label yang menulis tanggal dan nama serta nomor identitas wanita. 2 Gunakan sarung tangan. commit to user 3 Insersi spekulum dengan ukuran tepat, visualisasi serviks, fiksasi speculum untuk memperoleh pajanan yang diperoleh. Pastikan secara cermat membuang setiap materi yang menghalangi visualisasi serviks mengganggu studi sitologi. 4 Salah satu dari 4 metode pengumpulan spesimen berikut untuk apusan pap dapat digunakan : a Tempatkan bagian panjang ujung spatula kayu yang ujungnya sedikit runcing pengerik plastik mengenai dan masuk ke dalam mulut eksterna serviks dan tekan. Ambil spesimen kanalis servikalis dengan memutar spatula satu lingkaran penuh. b Ujung kapas aplikator berujung kapas dilembabkan dengan normal saline, insersi aplikator tersebut ke dalam saluran serviks 2 cm dan putar 360 . c Insersi alat gosok sepanjang 1-2 cm ke dalam saluran serviks dan putar 90-180 o . d Gunakan kombinasi metode untuk metode memasukkan spatula. 5 Sebarkan sel-sel pada preparat yang sudah diberi label. Apabila sel-sel dikumpulkan pada spatula kayu, tempatkan satu sisi diatas dekat label diatas setengah bagian atas preparat dan usap 1 kali sampai ke ujung commit to user preparat . Kemudian balikkan spatula dan tempatkan sisi datar lain dekat label pada setengah bagian bawah preparat dan usap satu kali sampai ujung preparat. 6 Segera semprot preparat dengan bahan fiksasi masukkan bahan tersebut didalam tabung berisi larutan fiksasi. Helen Varney , 2007. 7 Bila fasilitas pewarnaan jauh dari tempat praktek sederhana, dapat dimasukkan dalam amploppembungkus yang dapat menjamin kaca sediaan tidak pecah. Dengan pengambilan sediaan yang baik, fiksasi dan pewarnaan sediaan baik serta pengamatan mikroskopik yang cermat, merupakan langkah yang memadai dalam menegakkan diagnosis. Ramli,dkk, 2000. commit to user 3. Hasil Pemeriksaan Pap Smear Menurut Ramli dkk 2000 arti dari hasil pemeriksaan Pap Smear, adalah sebagai berikut : Kelas Interpretasi 1 2 3 4 5 Tidak terbaca, test harus segera diulang Normal Radang ringan berat dengan penyakit yang diketahui secara pasti ataupun belum pasti Radang dengan tanda pra kanker Dicurigai ada kanker Dipastikan ada kanker Sampel dengan hasil sel abnormal dikategorikan seperti dikemukakan oleh National Cancer Institute: ASC Atypical Squamous Cells : Sel skuamus tipis yang melapisi permukaan serviks. Sistem Bethesda mengkategorikan menjadi 2 grup: ASC-US Atypical Squamous Cells Undetermined Significance: Sel skuamus tidak berbentuk niormal, tetapi dokter tidak jelas dengan perubahannya. Kadang perubahan sel dikaitkan dengan infeksi Human Papiloma Virus HPV. ASC-US dianggap sebagai kelainan ringan. ASC-H Atypical Squamous Cells can not exclude High grade squamous intraepithelial lesion : Sel skuamus tampak tak normal, commit to user tetapi dokter tidak jelas dengan perubahannya. ASC-H dianggap beresiko tinggi menjadi stadium prakanker. AGC Atypical Glandular Cells : Sel glandula yang memproduksi mukus semacam lendir, ditemukan di kanal endoserviks tepian mulut rahim atau di sepanjang uterus kandungan. Pada kategori ini,sel glandula tampak tidak normal, tetapi dokter tidak jelas dengan perubahannya. AIS endocervical Adenocarcinoma In Situ: Sel prakanker ditemukan di glandular tissue jaringan glandula. LGSIL Low Grade Squamous Intraepithelial Lesion: Ada perubahan dini pada ukuran dan bentuk sel. Lesi berarti ada jaringan abnormal. Intraepitel berarti lapisan yang mengisi sel. LGSIL dianggap sebagai kelainan ringan yang disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus HPV. HGSIL High Grade Squamous Intraepithelial Lesion: High Grade berarti ada perubahan tingkat lanjut dari ukuran dan bentuk sel sel prakanker. Lesi berarti ada jaringan abnormal. HGSIL merupakan kelainan tingkat lanjut yang dapat berkembang menjadi kanker invasif. http:pinkforeva.blog.friendster.com20100818pap-smear 4 Frekuensi Pemeriksaan Pap Smear a Menurut Karen Evennet 2003, semua wanita yang berusia 20- 60 tahun harus melakukan Pap Smear paling tidak setiap 5 commit to user tahun. 6 bulan setelah pertama kali melakukan hubungan seksual. 6-12 bulan setelah Pap Smear pertama, dan 3 tahun sekali untuk Pap mear selanjutnya setelah test ke dua. b Menurut Tim PKTP,RSUD Dr. SoetomoFKUNAIR tahun 2000, Skrining pada setiap wanita sekali dalam hidupnya pada wanita berumur 35-40 tahun. Kalau fasilitas tersedia, lakukan setiap 10 tahun pada wanita berumur 35-55 tahun. Kalau fasilitas tersedia lebih, maka lakukan setiap 5 tahun pada wanita berumur 35-55 tahun. Dan secara ideal atau jadwal yang optimal, setiap 3 tahun pada wanita yang berumur 35-60 tahun. c Menurut American College of Obstetricians and Ginecologist. Pemeriksaan pada wanita yang aktif secara seksual atau sudah mencapai usia 18 tahun, untuk melakukan pemeriksaan setiap tahun setelah 3x berturut-turut atau lebih menunjukkan hasil yang normal, maka tes berikutnya tergantung saran dari dokter masing-masing. d Pap Test Pap Smear adalah pemeriksaan sitologik epitel porsio dan endoservik uteri untuk penentuan adanya perubahan praganas maupun ganas di porsio atau servik uteri Tim PKTP,RSUD Dr. Soetomo FK UNAIR, 2000. e Pap Smear adalah pemeriksaan usapan pada leher rahim untuk mengetahui adanya perubahan sel-sel yang abnormal yang diperiksa dibawah mikroskop. commit to user http:www.ngajari.com201007kanker-serviks-pengertian- penyebab-gejala-dan-mencegah-kanker-serviks.htmluntuk 5 Tindakan Selanjutnya Seorang wanita dengan hasil Pap Smear normal sebaiknya rutin melanjutkan skrining Pap Smearnya.Bila hasilnya sel atipik tidak jelas normal atau abnormal, Pap Smear akan diulang setelah 4 bulan. Bila hasil tes ulangan abnormal, dokter akan melakukan tindakan kolposkopi. Dalam tes ini dokter melihat serviks dengan alat kolposkop mikroskop khusus untuk melihat serviks. Pemeriksaan ini tidak menyakitkan dan tidak ada efek sampingnya. Bahkan dapat dilakukan saat kehamilan. Apabila ada hasil sel yang abnormal, dokter akan melakukan biopsy pengambilan contoh jaringan untuk diperiksa di bawah mikroskop. Hasil Pap Smear yang abnormal atau curiga ganas, dokter akan melakukan kolposkopi dan dilanjutkan dengan biopsi. Biopsi adalah satu- satunya cara untuk menentukan hasilnya apakah seseorang sedang dalam stadium prakanker, kanker atau lainnya. Beberapa tindakan biopsi memerlukan bantuan anestesi baik lokal maupun total. Sebagai terapi stadium prakanker atau kanker stadium awal, dokter mungkin mengambil semua bagian jaringan selama tindakan biopsi. Bila kedua hasil biopsi maupun Pap Smear normal, Pap Smear ulangan perlu dilakukan setelah 4 bulan. Bila hasil biopsi normal namun hasil Pap Smear abnormal, dokter akan melakukan commit to user pemeriksaan kolposkopi dan biopsi ulang. Bila hasil biopsi abnormal dan curiga CIN Cervical Intraepiyhelial Neoplasia atau kanker, akan diterapi sebagai kanker serviks. Walaupun Pap Smear adalah metode terbaik dalam deteksi dini kanker serviks, tes ini tetap mempunyai kekurangan. Beberapa perubahan dapat tidak terdeteksi. Sehingga tetap diperlukan pemeriksaan Pap Smear teratur minimal setahun sekali, sesuai dengan rekomendasi American Cancer Society . Skrining Pap Smear teratur tetap harus dibarengi dengan gaya hidup sehat, tidak merokok, tidak minum alkohol, berolah raga secara teratur dan hindari stres. http:pinkforeva.blog.friendster.com20100818pap-smear

k. Beberapa hal untuk menghindari terjadinya sel-sel ganas pada