akan terjadi peningkatan kualitas keterampilan, karena dengan pembelajaran 3 kali seminggu akan memberikan kesempatan bagi tubuh untuk beradaptasi
terhadap beban pembelajaran yang diterimanya. Pertemuan dalam pembelajaran dilakukan sore hari pukul 15.30 – 17.00 wita dan kegiatan pembelajaran
berlangsung selama 24 kali pertemuan.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa putra jurusan Penjaskesrek semester III Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha Singaraja
pada tahun pelajaran 20092010, terdiri dari enam kelas dan jumlah mahasiswa putranya adalah 196 orang.
2. Sampel Penelitian
Melihat dari kondisi yang ada, seperti lapangan sepak takraw, waktu, serta dana yang tersedia, maka tidak mungkin peneliti akan meneliti semua populasi.
Besarnya sampel penelitian sejumlah 40 orang. Sampel 40 orang ini juga sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto 2003 : 125, bahwa untuk penelitian yang
sifatnya eksperimental, jumlah sampel lebih besar dari 30 adalah sampel besar. Hal ini berarti dengan sampel 40 orang berarti sudah cukup representative
mewakili banyaknya populasi dalam penelitian. Berdasarkan ciri dari populasi mahasiswa putra semester III tahun ajaran 20092010 jurusan Penjaskesrek
Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha Singaraja terdiri dari enam kelas, maka teknik pengambilan sampel menggunakan
proporsional random sampling
yaitu suatu teknik pengambilan sampel secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama dari masing-masing anggota populasi sebagai sampel,
yang jumlahnya disesuaikan dengan jumlah anggota subyek yang ada dalam masing-masing kelompok Suharsini Arikunto, 2003 : 126-128.
Berdasarkan perhitungan, maka: Semester III kelas a :
13 06
, 13
80 196
32 =
= x
Semester III kelas b:
14 87
, 13
80 196
34 =
= x
Semester III kelas c:
13 06
, 13
80 196
32 =
= x
Semester III kelas d :
13 06
, 13
80 196
32 =
= x
Semester III kelas e:
13 06
, 13
80 196
32 =
= x
Semester III kelas f:
14 87
, 13
80 196
34 =
= x
Sugiyono, 2008 : 73 Sejumlah mahasiswa yang memenuhi ketentuan terdapat 80 mahasiswa,
selanjutnya diukur tingkat
motor educability-
nya untuk mengetahui mahasiswa yang memiliki motor educability tinggi dan rendah. Berdasarkan skor dari hasil
pengukuran kemudian dihitung T-skornya dan selanjutnya di rangking. Berdasarkan sampel penelitian adalah 20 mahasiswa dengan skor tinggi dan 20
mahasiswa dengan skor rendah. Kemudian dari 20 mahasiswa yang terpilih dalam
setiap taraf, ditetapkan secara undian ke dalam ke dua kelompok metode pembelajaran yaitu metode praktik keseluruhan
whole practice method
dan metode praktik bagian
part practice method
yang masing-masing terdiri dari 10 mahasiswa dengan
motor educability
tinggi dan 10 mahasiswa dengan
motor educability
rendah.
C. Metode Penelitian