b. Metode Praktik Bagian
Part Practice Method
Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo 1994 : 368 metode praktik bagian adalah suatu cara pendekatan pemberian pengajaranlatihan, mula-mula pemain
diarahkan untuk melakukan gerakan bagian demi bagian dari keseluruhan rangkaian gerak, dan setelah bagian-bagian tersebut dikuasai diteruskan gerakan
keseluruhan atau metode praktik bagian adalah suatu cara menyajikan materi pengajaranpelatihan dengan membagi-bagi satu kesatuan materi gerakan menjadi
beberapa gerakan dalam mempelajari keterampilan dasar bermain sepak takraw. Penerapan metode praktik keseluruhan pada dasarnya merupakan cara mengajar
yang dimulai dengan mengajarkan bagian unit terkecil dari suatu keterampilan Engkos Kosasih, 1997: 41. Penggabungan dilakukan apabila bagian-bagian dari
rangkaian gerakan telah dikuasai dengan baik. Berbagai riset juga menunjukkan bahwa bagian-bagian lebih mudah dan lebih cepat dapat dipelajari, dan atlet atau
mahasiswa akan merasa lebih puas dan lebih percaya diri bila nanti harus melakukan gerak keseluruhan Harsono, 1988: 141
Penggunaan metode praktik bagian pada pembelajaran pendidikan jasmani atau latihan olahraga harus direncanakan secara sistematis dan kreatif.
Materi perkuliahan harus disusun menurut tahapan gerak teknik keterampilan dasar yang akan diajarkan sehingga tahapan gerak yang telah diselesaikan dari
gerakan yang sederhana ke yang lebih sulit dan kompleks itu dikombinasikan dan merupakan kesatuan tugas gerak yang utuh. Secara sistematis yang harus
diajarkan dimulai dari gerakan pertama hingga dikuasai dengan baik, kemudian
baru pindah ke gerakan yang kedua hingga dikuasai dengan baik, kemudian baru pindah ke gerakan pertama dan kedua dikombinasikan hingga dikuasai dengan
baik, baru dipindah ke gerakan ketiga dan seterusnya. Sehingga proses ini mengalami jalan yang panjang menuju satu rangkaian materi gerakan yang utuh.
Kelebihan dan kelemahan metode praktik bagian
part practice method
Kelebihan 1
Bisa diterapkan pada materi yang kompleks 2
Materi yang diajarkan akan lebih cepat dikuasai oleh mahasiswa 3
Mahasiswa akan merasa lebih puas dan juga lebih cepat mengerti materi yang diajarakan
4 Mahasiswa akan lebih percaya diri bila nanti harus melakukan gerak
keseluruhan Kelemahan
1 Mahasiswa tidak mendapat
insight
karena hubungan antara bagian-bagian terputus dengan tujuan secara keseluruhan.
2 Mahasiswa kurang dapat mengamati dan menempatkan setiap bagian dari
gerakan 3
Gerakan yang dipelajari dibagi atas bagian-bagian sehingga telepas dari pemahaman sebagai konteks keseluruhan tugas
4 Mahasiswa kurang aktif terlibat dalam pemecahan masalah
5 Kemampuan menyeluruh kurang dikuasai
6 Kurangnya koordinasi gerak akibat gerakan terputus-putus
7 Memerlukan waktu belajar berlatih yang lama
4. Motor Educability