Uji Normalitas Data Uji Homogenitas Varians

Gambar 4.8 Histogram Keterampilan Dasar Bermain Sepak Takraw Kelompok Mahasiswa yang Memiliki Motor Educability Rendah yang Diajar dengan Metode Praktik Bagian

B. Uji Prasarat Analisis

Pengujian hipotesis yang telah dirumuskan pada BAB II, dilakukan dengan formula statistik anava dua jalur yang dilanjutkan dengan uji Tukey jika terdapat pengaruh interaksi. Sebelum dilakukan uji hipotesis dengan metode statistik tersebut, terlebih dahulu dilakukan uji prasarat analisis yaitu uji normalitas data dan uji homogenitas varians.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas sebaran data dimaksudkan untuk meyakinkan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal sehingga pengujian hipotesis dengan anava dua jalur bisa dilakukan. Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji chi-kuadrat yang dikenakan kedelapan kelompok data, yaitu: Kelompok A 1 : kelompok mahasiswa yang diajar dengan metode praktik keseluruhan Kelompok A 2 : kelompok mahasiswa yang diajar dengan metode praktik bagian Kelompok B 1 : kelompok mahasiswa yang memiliki motor educability tinggi Kelompok B 2 : kelompok mahasiswa yang memiliki motor educability rendah Kelompok A 1 B 1 : kelompok mahasiswa yang memiliki tingkat motor educability tinggi yang diajar dengan metode praktik keseluruhan Kelompok A 1 B 2 : kelompok mahasiswa yang memiliki tingkat motor educability rendah yang diajar dengan metode praktik keseluruhan Kelompok A 2 B 1 : kelompok mahasiswa yang memiliki tingkat motor educability tinggi yang diajar dengan metode praktik bagian Kelompok A 2 B 2 : kelompok mahasiswa yang memiliki tingkat motor educability rendah yang diajar dengan metode praktik bagian. Penghitungan dengan uji chi–kuadrat menunjukkan bahwa harga χ 2 hitung lebih kecil dari pada χ 2 tabel untuk semua kelompok seperti diikhtisarkan pada Tabel 4.10. Artinya, data keterampilan dasar bermain sepak takraw untuk semua kelompok berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Prosedur pengujian dan sajian data lengkap mengenai uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 29-36 halaman 215-229. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas Data Keterampilan Dasar Sepak Takraw Kelompok Sampel Jumlah sampel Χ 2 hitung χ 2 tabel Kesimpulan A1 20 2,389 11,070 Normal A2 20 3,172 11,070 Normal B1 20 1,972 11,070 Normal B2 20 2,388 11,070 Normal A1B1 10 1,307 9,488 Normal A1B2 10 2,396 9,488 Normal A2B1 10 2,942 9,488 Normal A2B2 10 2,807 9,488 Normal

2. Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas varians dilakukan untuk meyakinkan bahwa perbedaan yang diperoleh dari uji anava dua jalur benar-benar berasal dari perbedaan antara kelompok, bukan berasal dari perbedaan yang terjadi didalam kelompok. Pengujian homogenitas varians dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Bartlett. Penghitungan nilai χ 2 BBartlett secara lengkap dapat dikaji ulang pada lampiran 37 halaman 228, sedangkan tabel kerja untuk menghitung homogenitas varians populasi dapat dilihat pada Tabel 4.11. Melalui uji Bartlett diperoleh nilai χ 2 BBartlett sebesar 0,522; sedangkan nilai χ 2 tabel untuk taraf signifikansi 5 dan derajat kebebasan = 3 sebesar 7,815. Hasil uji Bartlett menunjukkan nilai χ 2 hitung lebih kecil daripada nilai χ 2 tabel . Oleh karena itu, varians skor masing-masing kelompok adalah homogen. Dengan kata lain, keempat kelompok data berasal dari populasi yang homogen. Tabel 4.11 Tabel Kerja untuk Menghitung Homogenitas Sampel dk 1dk s i s i 2 log s i 2 dklog s i 2 dks i 2 1 9 0,1111 2,36 5,570 0,746 6,712 50,126 2 9 0,1111 2,50 6,250 0,796 7,163 56,250 3 9 0,1111 2,94 8,644 0,937 8,430 77,792 4 9 0,1111 2,76 7,618 0,882 7,936 68,558 Total 36 0,4444 30,242 252,727 Keterangan: dk = berajat kebebasan S i 2 = varians Bertitik tolak dari hasil uji normalitas dan homogenitas data keterampilan dasar bermain sepak takraw di atas, dapat dikatakan bahwa persyaratan untuk pengujian hipotesis dengan analisis varians anava dua jalur dapat dipenuhi. Oleh karena itu pengujian hipotesis dapat dilanjutkan dengan menggunakan tehnik analisis varians anava dua jalur.

C. Pengujian Hipotesis