Dari paparan perkembangan fisik mahasiswa penjaskesrek tersebut, maka secara fisik pada usia tersebut di atas telah siap diberikan metode
pembelajaran tentang permainan sepak takraw sehingga dilihat dari segi kesiapan fisik mahasiswa dalam proses pembelajaran, dalam hal ini adalah kesiapan fisik
mahasiswa dalam proses pembelajaran keterampilan teknik dasar bermain sepak takraw merupakan modal dalam mencapai kesuksesan penguasaan unsur-unsur
gerak dasar keterampilan yang dibutuhkan dalam melakukan tehnik dasar bermain sepak takraw.
b. Perkembangan Gerak
Sepanjang masa dewasa, perubahan dalam sistem fisiologis badan bisa mempengaruhi pencapaian gerak dan bisa menghadirkan suatu mekanisme
menyangkut menghambat proses penuaan Gallahue dan Ozmun, 1998 : 411. Pada masa dewasa muda merupakan puncak dari kemampuan fisik, seperti
kecepatan, kekuatan, tenaga, dan kegiatan-kegiatan yang memerlukan kelenturan dimana umur puncak kecepatan akan terjadi pada umur 20 tahun, kekuatan pada
umur 30 tahun, dan daya tahan berlangsung pada umur sekitar 40 tahun Sugiyanto, 1998 : 210.
Masa dewasa merupakan periode dimana tidak terjadi lagi perubahan karena faktor pertumbuhan setelah masa adolesensi yang mengalami pertumbuhan
cepat. Peningkatan kemampuan fisik masa dewasa bukan lagi merupakan peningkatan yang dihasilkan proses pertumbuhan yang menyertai bertambahnya
usia, akan tetapi karena proses pengalaman dan juga karena latihan.
Penyimpangan dari konsep tersebut dapat disebabkan karena faktor biologis dan juga karena faktor latihan dan gisi yang dikonsumsi. Latihan fisik yang cukup dan
dilakukan secara teratur, serta diimbangi tercukupinya faktor-faktor yang sehubungan yang meliputi faktor gizi yang cukup, istirahat yang berimbang, dapat
menghasilkan prestasi fisik dan gerak yang baik. Puncak prestasi fisik dan gerak dapat dipertahankan dalam jangka waktu tertentu yang lamanya tidak sama untuk
setiap orang yang tergantung pada faktor latihan dan kebiasaan hidup sehari-hari setiap orang.
Menurut Gallahue Ozmun 1998 : 60, perkembangan gerak bukan merupakan proses statis hanya dipengaruhi oleh faktor biologis, tetapi juga
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan tugas-tugas fisik. Dari uraian tersebut di atas, maka apabila tugas-tugas fisik yang diberikan mampu menstimulasi
perkembangan gerak dengan memodifikasi metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan orang dewasa muda tentunya akan memberikan implikasi
positif terhadap perkembangan gerak mereka. Perkembangan gerak yang pesat akan berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam menguasai keterampilan
gerak, khususnya keterampilan teknik dasar bermain sepak takraw.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang ada hubungannya dengan penelitian ini adalah: Firman Dlis Tesis, 1992 meneliti strategi mengajar dan tekik pemberian umpan balik
terhadap prestasi belajar bola voli pada SMP Negeri 1 Padang. Hasilnya menyatakan bahwa metode latihan keseluruhan lebih baik digunakan dalam