terlebih dahulu, kemudian segera diikuti dengan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak ke bawah, tolakan kaki tumpu ke atas secara eksplosif dengan
bantuan lengan, luruskan tungkai serta putar badan pinggul, punggung, bahu ke arah dalam kemudian lakukan smesh kedeng dengan putaran pinggul dan
punggung.Gerakan ikutan dimulai dari tungkai, tungkai, punggung, bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke
bawah dan mendarat dengan ke dua kaki. Kesalahan umum dalam melakukan smes kedeng meliputi: ketepatan
antara datangnya bola dengan lompatan, penempatan bola tidak di atas bahu kiri atau kanan sementara pemain tidak memiliki fleksibilitas yang baik pada tungkai
akibatnya smes bola bisa mengenai kepala sendiri, pemain terlambat mendaratkan kaki kiri terlebih dahulu kalau smsh dengan kaki kanan sehingga jatuh terduduk.
Gambar 2.5 Smes Kedeng Sumber, Sudrajat Prawirasaputra, 2000 : 30
7. Sepak Takraw ditinjau dari Jenis Keterampilan Gerak
Dalam permainan sepak takraw sejumlah aktivitasnya merupakan serangkaian kegiatan fisik yang melibatkan sejumlah otot besar pada batang
tubuh serta anggota-anggota tubuh bagian atas dan bawah. Gerakan-gerakan dalam sepak takraw seperti
passing, servis, smash, block
sangat membutuhkan pengorganisasian sejumlah otot-otot yang besar dari tubuh dan juga pengerahan
tenaga yang besar. Keterampilan pada sepak takraw ini digolongkan pada jenis keterampilan gerak kasar karena permainan sepak takraw melibatkan kontraksi
dan menggunakan otot-otot yang besar. Menurut Singer 1980 : 130, seluruh aktivitas olahraga termasuk keterampilan gerak kasar. Keterampilan gerak ini
tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik, tetapi juga sangat ditentukan oleh faktor latihan Bompa, 2000 : 43.
Jadi berdasarkan pernyataan tersebut, maka permaianan sepak takraw dikategorikan ke dalam jenis keterampilan gerak kasar, karena hampir seluruh
aktivitas yang dilakukan dalam permainan sepak takraw melibatkan gerakan seluruh tubuh.
Keterampilan gerak kasar
gross motor skill
menurut pendapat beberapa sumber seperti: Singer, Cratty, Magill dalam Rusli Lutan 1988 : 97, didasarkan
pada ukuran besar otot yang terlibat, jumlah tenaga yang dikerahkan atau lebarnya ruang yang dipakai untuk melaksankan gerakan. Keterampilan gerak kasar tidak
terlalu menekankan ketepatan
precision
dalam pelaksanaannya, serta tentunya merupakan kebalikan dari keterampilan gerak halus
fine motor skill.
Dalam permaianan sepak takraw, berhasilnya penampilan yang dilakukan juga memerlukan koordinasi gerak yang tinggi, disamping juga diperlukan
aktivitas otot-otot yang berkaitan dengan daya tahan
endurance
, kelentukan
flexibility
, kelincahan
agility,
kekuatan
strength
, kecepatan
speed,
koordinasi, ketepatan dan khususnya yang dijumpai dalam beberapa gerakan yang ada atau yang dilakukan dalam permainan sepak takraw. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hampir semua gerakan dalam permainan sepak takraw sebagian merupakan perpaduan antara keterampilan gerak kasar
gross motor skill
dan keterampilan gerak halus
fine motor skill
, dimana keterampilan gerak kasar lebih dominan dari keterampilan gerak halus. Namun pada dasarnya suatu
gerakan yang kompleks tidak akan bisa dilakukan dengan baik tanpa dibantu oleh kombinasi dari keterampilan gerak halus.
8. Karakteristik Belajar Permainan Sepak Takraw