Faktor-Faktor Penentu Penguasaan Keterampilan Sepak Takraw

terbiasa dengan kondisi yang berubah-ubah. Tingkat kecepatan dalam memberikan respon yang efektif dari masing-masing individu adalah berbeda, ini tergantung dari potensi yang dimiliki oleh potensi individu yang dimiliki. Pengembangan suatu keterampilan gerak seperti sepak takraw, hendaknya selalu memperhatikan karakter kedua keterampilan gerak baik yang keterampilan terbuka open skill dan keterampilan tertutup close skill karena hal tersebut merupakan pendekatan terbaik dalam proses pembelajaran. Mengajar teknik- teknik tertentu dalam pembelajaran sepak takraw terkadang diperlukan adanya penggabungan antara keterampilan terbuka open skill dan keterampilan tertutup close skill ke dalam aktivitas gerak sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

10. Faktor-Faktor Penentu Penguasaan Keterampilan Sepak Takraw

Seluruh aktivitas dan kegiatan manusia yang dilakukan sehari-hari pada hakekatnya senantiasa melibatkan berbagai kemampuan ability dan keterampilan skill . Menurut Rusli Lutan 1988 : 94-96 menyatakan bahwa keterampilan dipandang sebagai satu perbuatan atau tugas, dan lainnya adalah sebagai sebuah indikator dari tingkat kemahiran. Sedangkan Kemampuan adalah kapasitas dari seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan dan peragaan suatu keterampilan yang relatif melekat setelah masa kanak-kanak. Menurut Fleishman 1964 dalam Rahantoknam 1988 : 13-14, Perbedaan yang kritis antara keterampilan dan kemampuan adalah keterampilan menunjukkan adanya tujuan khusus, sedangkan kemampuan mempunyai arti yang umum. Kemampuan adalah kelengkapan yang dapat memberi sumbangan kepada penguasaan terhadap beberapa keterampilan motorik. Contoh, daya ledak atau kekuatan power atau strength kaki adalah suatu kemampuan keterampilan motorik yang dapat memperbesar penguatan terhadap keterampilan seperti lompat jauh, sprint dan juga servis dalam sepak takraw. Keterampilan merupakan indikator dari kualitas performens seseorang. Jadi pada dasarnya baru dapat diperoleh apabila dilaksanakan melalui suatu proses pembelajaran. Jadi tidak mengherankan apabila individu dalam hidupnya selalu senantiasa berhubungan dengan pembelajaran dengan tujuan untuk menguasai berbagai keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi dan juga memecahkan masalah dalam kehidupannya. Keterampilan dapat juga dipahami sebagai indikator dari tingkat kemahiran atau penguasaan suatu hal yang memerlukan gerak tubuh. Penguasaan suatu keterampilan merupakan sebuah proses pada seseorang yang mengembangkan seperangkat respons ke dalam suatu pola gerakan yang terkoordinasi, terorganisasi, dan terpadu dengan baik Rusli Lutan, 1988 : 95. Penguasaan keterampilan yang baik tentunya akan mengurangi atau menghindarkan pelaku dari kegagalan. Pada intinya bahwa suatu keterampilan tertentu baru dapat dikuasai oleh seseorang, apabila dipelajari atau dilatihkan dengan persyaratan-persyaratan tertentu, salah satu diantaranya adalah dengan kegiatan pembelajaran ataupun latihan keterampilan yang harus dilakukan secara sistematis, terus menerus, sesuai dengan aturan dalam jangka waktu tertentu. Faktor-faktor yang menentukan keterampilan secara umum dibedakan menjadi tiga hal utama, yang meliputi: 1 Faktor proses belajar learning process , 2 Faktor pribadi personal factors , 3 Faktor situasional situasional factors Amung M; Yudha M.S, 2000 : 58, dimana ketiga faktor tersebut diyakini telah menjadi penentu yang utama untuk seseorang dapat mencapai keberhasilan dalam mempelajari suatu keterampilan. Penguasaan keterampilan dasar bermain sepak takraw yang terangkum dalam studi belajar keterampilan motorik, hasilnya juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang bersifat individu, dimana faktor individu ini sangat dominan mempengaruhi seseorang dalam cepat atau tidaknya menguasai suatu keterampilan dasar bermain sepak takraw. Langkah awal didalam mempelajari keterampilan dasar bermain sepak takraw, peserta didik hendaknya pertama-pertama diajarkan teknik-teknik dasar yang paling gampang seperti : cara melakukan passing sepak sila dan juga servis bawah dalam permainan sepak takraw perkenaan kaki dengan bola, posisi badan, posisi tangan, pandangan mata ke arah bola. Teknik-teknik tersebut harus diajarkan satu persatu secara sistematis dan barulah setelah teknik dasar dikuasai baru diaplikasikan bentuk-bentuk keterampilan teknik dasar tersebut ke dalam bentuk permainan sepak takraw yang sesungguhnya sehingga peserta didik akan lebih cepat untuk menerimanya dan juga dapat secara langsung mengalami sendiri tentang kegunaan dan juga manfaat bentuk-bentuk keterampilan motorik yang telah dipelajarinya dalam situasi dalam bermain yang sesungguhnya serta mereka juga dapat secara individu dan mandiri mengoreksi kesalahan-kesalahan atau kekurangan-kekurangan yang dimilikinya dan berusaha untuk segera memperbaikinya.

11. Karakteristik Perkembangan Fisik dan Gerak a. Perkembangan Fisik